Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » MEMBUMIKAN NAHDLATUL ‘ULAMA SOBO DESO

MEMBUMIKAN NAHDLATUL ‘ULAMA SOBO DESO

 MEMBUMIKAN NAHDLATUL ‘ULAMA SOBO DESO

OLEH : SAEROJI

Nahdlatul ‘Ulama sejak berdirinya tanggal 16 Rojab 1344 H / 31 Agustus 1926  dengan tujuan keagamaan, pendidikan dan sosial yang di gagas oleh para Kyai ternama  dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang telah menyebar dan berkembambang ke seluruh pelosok Nusantara dari Sabang sampai Merauke. 

Dari titik ini kita mencoba melihat secara fakta tentang NU yang ada di Kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa yakni Banyuwangi, perkembangan Islam di Kabupaten Banyuwangi telah tumbuh dengan baik dan berkembang dengan pesat bahkan menjadi masyarakat mayoritas agama islam demikian juga dengan perkembangan Nahdlatul ‘Ulamanya, secara organisasi NU di Kab Banyuwangi sudah ada dan keberadaanya telah berkembang dengan baik pula, namun dari hasil survey jamaah NU warganya masih ditemukan kurang  pemahaman apa itu NU. Maka di era NU di Pimpin oleh Rois Syuriah KH. Zainullah Marwan dan Ketua Tanfidziyah KH. Muhammad Ali Makki Zaini sejak dilantiknya pada tahun 2018 memiliki program yang nyata real salah satunya “MEMBUMIKAN NAHDLATUL ‘ULAMA SOBO DESO “ untuk membedah dan menggali tentang Nahdlatul ‘Ulama tentu berpijak pada firman Allah Swt surat Al-Baqoroh ayat 143 yang artinya “ Dan demikian (pula) kami menjadikan kamu (umat Islam),umat penengah (adil dan pilihan), agar kamu menjadi saksi atas seluruh manusia dan agar Rasul (Muhammad Saw) menjadi saksi atas kamu “

Nahhdlatul ‘Ulama,  salah satu ajarannya ialah moderasi, bersikap bijak dalam melaksanakan misi perjuangannya. NU Sobo Deso memiliki makna bahwa “Membumikan” artinya: Menanam, menyimpan secara dalam arti lain Memasyarakatkan, Jadi Nahdlatul ‘Ulama harus di kenal, dimengerti, dan di pahamkan kepada seluruh jamaah, juga warga muslim yang ada di Banyuwangi. Kenapa Nahdlatul ‘Ulama harus di kenalkan di Masyarakat (di Bumikan) ?. karena  dari hasil penelitian dan kajian  telah ditemukan fakta dimana ajaran Nahdlatul ‘Ulama masih belum di pahami oleh warga NU secara utuh. “Sebagai organisasi terbesar di bumi Nusantara ini, keberadaanya harus sampai pada lapisan paling bawah untuk jamaah NU”. Maka untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mensosialisasikan tentang arah  perjuangan  NU melalui SOBO DESO .kegiatan NU Sobo Deso  bisa melaksanakan tugas tiga program dalam satu waktu (Three in one). Pertama Kegiatan Keagamaan, Kedua Kegiatan Pendidikan, Ketiga Sosial,  dari ketiganya tersebut adalah misi Nahdlatul ‘Ulama dalam membangun dan mengawal umat.

NU SOBO DESO di Bumi Blambangan memberikan warna baru atas hadirnya  bersama seluruh elemen masyarakat yang berada di wilayah desa tersebut.Tokoh-tokoh NU, Ulama’ Kyai, Kepala Desa , Muslimat, Fatayat, Ansor, Ipnu, Ippnu, Banser Pagar Nusa dan jamaah dari tingkat ranting sampai anak ranting tumplek blek ( berkumpul jadi satu) dalam rumah besar yang namanya Pendopo Balai Deso, sekat, jurang pemisah, status, jabatan semuanya di tanggalkan, yang ada adalah berbaur menjadi satu warga Nahdlatul ‘Ulama , disinilah Sang Penggagas  NU SOBO DESO memberikan Pendidikan tentang organisasi NU dan seluruh lembaga dan banomnya juga kiprah dan perjuanganya serta ajaran NU yang di ajarkan oleh Hadratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari, bagaimana NU dalam mengembangkan ajaran keagamaan Manhaj Ahlusunnah Waljamaah An-Nahdliyah, bagaimana NU berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan dengan Lembaga Pesantren dan Lembaga Pendidikan Ma’arif, lagi-lagi NU memberikan pembelajaran tentang kegiatan sosial, dimana kegiatan ini sangat menyentuh terhadap warga dan jamaah untuk di ajarkan sikap saling peduli membantu kesulitan orang lain,menyelesaikan aspek kehidupan sosial yang saat ini masih sangat di perlukan dan ini sinergi dengan program pemerintah baik dari pusat sampai daerah. Pemberdayaan LAZISNU ( Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul ‘Ulama), telah menjadi program unggulan untuk hadirnya sang Aghniya’ untuk Mentasharufkan hartanya baik zakat, infak ataupun shodaqohnya sebagai aplikasi kesholehan sosial,   dan hari ini telah menyentuh ke seluruh bumi Blambangan dari tingakat Cabang sampai tingkat MWC bahkan Ranting dengan gerakan NU CARE-LAZISNU.

Hadirnya NU Mobile, telah memberi angin segar untuk percepatan akses informasi yang bernilai ekonomi umat, se-iring dengan majunya dunia digital. Warga NU tertuntut untuk lebih melek IT dan dunia teknik bukan barang baru bagi warga NU karena NU SOBO DESO hadir di relung hati warga dan jamaah Nahdlatul ‘Ulama, ekonomi warga NU  sangat tertopang dengan gagasan cerdas dari pengurus Cabang NU Banyuwangi. Lembaga Pendidikan dibawah Naungan Pendidikan Ma’arif NU telah memberi warna baru juga bahkan menunjukkan lompatan yang luar biasa atas program program unggulan di Madrasah maupun di sekolah, terbangunnya sinergitas dengan Kementerian Agama  Kab.Banyuwangi  dalam hal ini di bidang Pendidikan Madrasah (PENMA), Regulasi tentang pendidikan di Madrasah yang sumbernya dari Kementerian Agama baik itu PMA, Dirjen Pendis, Surat Edaran Kanwil Kemenag dan Kemenag Kab Banyuwangi telah tersosialisai oleh Sang ketua Maarif Cabang NU Banyuwangi, dengan maraton terus hadir di Madrasah maupun sekolah untuk memberi suntikan energi baru dalam mengelola pendidikan, demikian juga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan baik tingkat Kabupaten Maupun  Cabang Dinas Pendidikan  Propinsi, sehingga Pendidikan Maarif sangat eksis keberadaanya sampai pelosok Banyuwangi dan bisa terakses oleh program tersebut.

Ekonomi berbasis ke umatan juga menjadi bidang garap untuk di kembangkan dalam program NU SOBO DESO karena warga jamaah dan jami’iyah NU diberi penguatan  dibidang ekonomi, pemerataan ekonomi untuk warga NU harus dirasakan di nikmati kata pengurus NU di Lembaga Perokonomian, dengan menggali potensi yang telah dimilki, dan bisa kerjasama dengan pihak lain CSR, BUMN , BUMD Lembaga swasta menjadi mitra yang  di kenalkan dan di bumikan ke warga NU sampai kepolosok tanah Blambangan agar kesejahteraan benar benar merata, Ekonomi kuat NU jaya.

Bidang Kegaaman, kehadiranya pendakwah ajaran Manhaj Ahlussunnah Waljamaah An Nahdliyah  dalam memberikan penguatan ke ilmuan tentang dinniyah keagaaman , warga jamaah yang saat ini masih di temukan miniminya pemahaman keagamaan maka NU SOBO DESO hadir di tengah tengah hausnya nilai-nilai ajaran agama yang santun, ramah dan humanis dalam rangka membentengi aqidah yang benar sesuai dengan tuntunan Ahlususnnah Wal-Jamaah An-Nahdliyah yang Rahmatan lil ‘alamiin. demikian menurut Rois Syuriah Cabang NU Banyuwangi. Keberadaan NU SOBO DESO telah terasa kehadiranya, umat mendapat layanan dan ilmu pengetahuan yang utuh dan komprehensif tentang seluruh aspek bidang garap Nahdlatul ‘Ulama, sehingga warga Nahdlatul ‘Ulama memeliki perubahan sikap dalam melihat NU dan berubah mindset/pola pikirnya selangkah lebih maju.

Silaturahmi melalui NU SOBO DESO membuka mata hati kita bahwa yang selama ini kita anggap bahwa warga NU telah mengerti tentang NU, namun dalam fakta yang terjadi masih banyak yang belum memahami apa itu NU, oleh karenanya pengurus Jamiyyah Nahdlatul ‘Ulamam  harus hadir di tengah tengah jamaahnya agar mengerti tentang Jami’yyah NU secara utuh, maka metode pendekatanya juga mengalami perubahan sesuai dengan kondisi warga NU saat ini yang sudah sangat moderen, dengan  tidak meninggalkan azas “ Mempertahankan dan memelihara yang lama dan baik dan menggali inovasi yang baru yang lebih baik “ sehingga hadirnya NU di tengah tengah umat bak seperti intan permata yang menyejukkan, air telaga yang menyegarkan. Generasi melinia, dan seluruh warga Nahdlatul ‘Ulama sampai pada lembaga dan banomnya meraskan kebanggaan dan puas dengan pakain dan identitas Nahdlatul ‘Ulama yang telah mampu mengurai tugas tugasnya dalam memerankan dan mengejawantahkan  ajaran NU secara moderat, tidak terjebak pada lingkaran kejumudan yang cenderung pada kegiatan rutinitas yang kurang produktif. Maka Membumikan NU SOBO DESO langkah cermat, cerdas dan mampu mengakselerasi/percepatan dalam memberikan pencerahan jati dirinya Nahdlatul ‘Ulama, dan telah mampu memetakan kondisi NU di masing masing desa, inilah sejatinya hasil yang ingin di capai oleh NU dalam kegiatan NU SOBO DESO dengan kegiatan yang masif, terencana dan capaian yang terukur, dengan bergandengan tangan, kebersamaan dan kekompakan.dalam membangun negeri Nusantara yang ber Bhennika Tunggal Ika, keberagaman ini harus kita jaga dan dirawat dengan sebaik baiknya, ukhuwah Nahdliyah, Ukhuwah Wathoniyah menjadi pilar yang kita junjung tinggi menuju Indonesia Merdeka secara utuh, dan menuai hidup dalam kemakmuran aamiin.

Pantun untuk kita “ Ada Pemuda  ada Pemudi Sumpah kesana Sumpah kesini, mumpung muda sebelum Kembali banyaklah senyum juga berbagi “

Penulis : Saeroji, Kepala Man 1 Banyuwangi, dan Ketua Tanfidiyah MWC NU Bangorejo


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog