Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » , » Mathematics is a Ghost bagi Siswa

Mathematics is a Ghost bagi Siswa

 Mathematics is a Ghost bagi Siswa

Oleh :  Kavita Dela Agustin

Matematika sudah tidak asing bagi dunia, siapa yang tidak mengenal istilah matematika hampir semua orang terpelajar bahkan yang tidak menuntaskan sekolah saja tahu istilah matematika. Secara etimologi, matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (things that are learned). Dan dari bahasa Yunani Matematika adalah "pengetahuan, pemikiran,pembelajaran") atau sebelumnya disebut ilmu hisab adalah ilmu yang mempelajari besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Kini sistem matematika sudah digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi dan psikologi. Kebutuhan matematika sangat di perlukan dalam perhitungan perdagangan bukan hanya dalam sistem perdagangan tetapi matematika juga digunakan untuk memahami hubungan antarbilangan, untuk mengukur tanah, dan untuk meramal peristiwa astronomi. Apalagi pada era ini sistem matematika semakin berkembang mengikuti perkembangan dunia yang terus maju.


Matematika juga bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti melatih kesabaran, melatih ketelitian dan kecermatan, melatih cara berfikir, membantu dalam sistem perdagangan, dan matematika membantu kita untuk berfikir rasional dan logis. Namun tidak sedikit yang tidak suka dengan matematika, mungkin banyak yang menganggap matematika, mungkin banyak yang menganggap bahwa matematika adalah suatu hal yang rumit dan membosankan karena hanya mengelola angka dan bilangan, apalagi di dunia pendidikan matematika termasuk mata pelajaran yang tidak disukai siswasiswi di sekolah. Bahkan matematika sering dianggap momok bagi siswa-siswi, banyak dari mereka yang beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sangat sulit di pahami dan di pelajari, pasti sudah biasa terdengar keluhan dari para pelajar soal rumitnya matematika yang di ajarkan di sekolah, banyak yang berargumen yang di jelaskan oleh guru berbeda dengan tipe soal ulangan atau ujian yang di berikan kepada siswa-siswi, itu mungkin yang menjadi salah satu penyebab orang tidak menyukai matematika.

Survei kemampuan pelajar yang dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA), pada Selasa (3/12) di Paris, menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 77 negara. Data ini menjadikan Indonesia bertempat di peringkat enam terbawah, masih sangat jauh di bawah negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Survei PISA merupakan rujukan dalam menilai kualitas pendidikan di dunia, yang menilai kemampuan membaca, matematika dan sains. Lalu apa yang menyebabkan kemampuan dan kualitas pendidikan di Indonesia buruk? Yang pertama adalah kualitas pengajar, kualitas pengajar sangat berpengaruh bagi pendidikan karena untuk membentuk siswa-siswi yang berkompeten juga di perlukan sumber pengajar yang berkompeten juga. di perlukan sumber pengajar yang berkompeten juga. Yang kedua adalah sistem pendidikan yang terlalu kuno, setiap anak memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda, anak atau pelajar akan menjadi lebih paham atau cerdas sesuai kemampuan bakat dan minatnya. Yang ketiga adalah lembaga pendidikan perlu pembenahan, kompetensi guru atau pengajar yang rendah akan berpengaruh kepada siswa-siswi yang diajar, perlunya meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang mencetak guru-guru berkualitas di masa depan. Contohnya salah satunya yakni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Kualitas Pendidikan sangatlah penting bagi negara

Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka menunjukkan semakin tingginya kualitas penduduk di negara tersebut. Karena Pendidikan akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengolah sumber daya alam yang dimiliki negara sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan juga berperan penting untuk mencetak (SDM) Sumber daya manusia yang unggul, karena sumber daya manusia yang unggul adalah Aset bagi negara pentingnya sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, sosia dan budaya di negara tersebut. Lalu bagaimana cara kita untuk meningkatkan kemampuan belajar untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di Indonesia khususnya dalam bidang matematika, apa yang perlu dilakukan agar visual matematika yang menyeramkan di mata pelajar visual matematika yang menyeramkan di mata pelajar berubah menjadi visual yang menyenangkan.

Ada beberapa tips agar pelajar menyukai matematika. Pertama adalah ciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan saat mulai pembelajaran. Kedua adalah tanamkan pemahaman bahwa mata pelajaran apapun tidak ada yang sulit jika terus di pelajari. Ketiga adalah hargai proses anak atau siswasiswi yang mau belajar dengan sungguh-sugguh bukan hanya melihat dari pencapaian anak atau murid tersebut. Keempat berikan penjelasan yang mudah di pahami dan di mengerti. Kelima adalah gunakan media pembelajaran yang menarik agar tidak membosankan dan mudah materi diserap oleh anak atau murid. Keenam adalah memberi reward, dengan memberi pujian atau hadiah kecil bisa membuat anak atau murid merasa lebih di hargai dan semangat untuk lebih giat belajar lagi.

Sebenarnya masih sangat banyak tips agar kita lebih menyukai pelajaran matematika dan mata pelajaran lainya banyak hal yang bisa kita lakukan karena setiap anak atau pelajar memiliki cara belajar yang berbedabeda, contohnya ada yang lebih nyaman dan paham jika belajar sambil mendengarkan musik, ada juga yang menggunakan cara menghafal dan lain sebagainya. Setelah mendapatkan tips belajar yang menyenangkan dan efektif untuk mata pelajaran matematika apakah kita masih beranggapan bahwa matematika apakah kita masih beranggapan bahwa mathematics is a ghost ? Atau matematika adalah visual yang menyeramkan, tentu setengah logika kita pasti beranggapan bahwa matematika tidak seburuk itu tetapi kembali ke dirisendiri setiap orang memiliki bakat dan minat atau kemampuan yang berbedabeda di segala bidang, jadi jangan menilai orang atau anak yang tidak terlalu pandai di mata pelajaran matematika adalah orang atau anak yang bodoh dan jangan pernah mengukur kepintaran atau kecerdasan anak atau orang melalui matematika, karena jika kita mengukur kecerdasan atau kemampuan dari satu patokan saja, maka sama saja kita menilai ikan dengan cara memanjat pohon dan menilai semut dari cara berenangnya, tanpa melihat kemampuan luar biasa yang dimiliki si ikan dan si semut pada tempatnya masing-masing. Walaupun kita sadar kemampuan kita sebenarnya lebih menonjol ke bidang lain bukan ke matematika tetapi apa salahnya jika mempelajari ilmu matematika kita tetap perlu yang namanya sistem matematika di kehidupan sehari-hari, karena matematika adalah dasar dari ilmu menghitung, seperti fisika, kimia, ekonomi, akutansi, dan lainnya. Jadi matematika sangatlah penting dan wajib untuk di pelajari.

Kavita Dela Agustin siswa kelas XI MIPA MAN 3 Banyuwangi di Srono



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog