Empon-empon
Plus Untuk Guru
Achmad Nadzir
Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada sendi-sendi kehidupan manusia. Semua sektor merasakan bagaimana Korona mengacaubalaukan perencanaan dan pelaksanaan sebuah program. Dunia pendidikan pun tidak bisa steril dari paparan Korona dan efek sampingnya. Di antaranya adalah pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka langsung di sekolah. Guru dan murid tidak boleh bersua, mengikuti social dan phisycal distancing patokannya.
Guru sebagai manusia, perlu menguatkan imun agar bisa menjaga dan
mempertahankan kesehatannya dari serangan virus dan bakteri sebagai sumber
penyakit. Asupan makan dan minum yang bergizi dan bernutrisi, menjadi
keniscayaan. "Empat sehat lima selamat," itulah ungkapan yang patut
untuk diingat bersama. Pola hidup perlu diperbaiki dengan mengikuti protokol
kesehatan yang baik di era new normal.
Saat berbicara tentang imun tubuh, saya jadi teringat empon-empon yang sudah lama menjadi
kekayaan Nusantara. Rimpang tanaman yang mengandung senyawa khusus di dalamnya.
Kunyit, jahe, temulawak, sereh, dan kunci bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan
dan menguatkan imun tubuh, dengan cara mengkonsumsinya dalam bentuk minuman
(jamu).
Empon-empon merupakan istilah
yang digunakan untuk memberi nama bagian tanaman yang kaya akan senyawa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V, merupakan rimpang (Jahe,
kunyit, temulawak, sereh, kunci dan lainnya) yang bisa digunakan sebagai ramuan
tradisional. Jadi empon-empon bukan
nama bagian (individu), tapi sekelompok tanaman yang bisa menghasilkan senyawa.
Namun, empon-empon untuk guru
dalam tulisan ini tidak akan mengulas tanaman dan kandungan senyawanya, yang
bermanfaat untuk kesehatan jasmani. Tulisan ini lebih menfokuskan pada startegi
penerapan pembelajaran yang saat ini belum bisa dilakukan secara tatap muka di
sekolah. Sehingga pembelajaran jarak jauh dan dalam jaringan (online) menjadi
pilihan utama di era pandemi yang belum juga membaik.
Empon-empon yang dimaksud,
merupakan afiliasi dari Efektif dan efisien Mengelola Pembelajaran Online. Jadi
empon-empon dalam tulisan ini, sebuah stategi alternatif dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran secara daring bagi seorang guru. Proses pembelajaran
yang dilakukan agar bisa tetap efektif dan efisien meski dilakukan dengan pola
jarak jauh dan secara daring.
Bagaimana seharusnya guru meramu pembelajaran agar bisa Efektif dan
efisien dalam mengelola pembelajaran online (empon-empon)? Pertama siapkan KUNYIT. Apa itu kunyit? Kurangi
kegiatan siswa Nyatat Item Tidak perlu (efektif).
Di era pembelajaran online, tidaklah efektif jika peserta didik hanya
disuruh menyalin materi yang ada di buku teks utama, dengan cara menuliskan
ulang di buku tulisnya. Peserta didik sangat perlu penjelasan agar mereka bisa
memahami materi. Pembelajaran jarak jauh maupun secara online harus bisa
memaksimalkan komunikasi antara guru, peserta didik dan orang tua, agar materi
bisa tersampaikan dan mudah dipahami.
Kedua siapkan JAHE. Apa itu jahe? Jawaban Hemat. Dalam proses
pembelajaran jarak jauh dan online, guru harus mampu meramu pertanyaan
esensial, sehingga jawaban peserta didik bisa fokus dan tepat guna sesuai
kompetensi yang diharus dikuasai.
Empon yang ketiga, siapkan TEMULAWAK. Artinya, tugas-tugas dari guru
dalam pembelajaran jarak jauh maupun daring harus Tepat, Mudah, Layak, dan
Waktunya efisien. Tugas harus tepat sesuai materi dan petunjuk yang disiapkan
oleh guru. Selain itu, harus mudah dipahami oleh peserta didik bahkan mereka
yang memiliki kemampuan rendah. Dalam memberikan tugas, harus diperhatikan
layak tidaknya bagi peserta didik sesuai umur dan tumbuh kembangnya. Terakhir,
guru harus memerhatikan waktu ketika memberi tugas, agar peserta didik
disiplin, tepat waktu dan efektif saat mengerjakan.
Bahan keempat adalah SEREH (Selektif, Rencanakan, Hati-hati). Guru harus
Selektif dalam memilih dan menyajikan materi. Konten materi dan tugas perlu
disaring kualitas dan kuantitasnya. Rencanakan dengan baik, setiap proses yang
akan dilaksanakan. Lalu, Hindari pembelajaran jarak jauh atau pun online yang
berbelit-belit.
KUNCI merupakan bahan yang kelima. Koreksi semua hasil kerja siswa.
Ungkapkan dengan baik kelebihan dan kekurangannya. Coba analisis untuk
mengetahui faktor yang memengaruhi. Interpretasikan untuk bekal memperbaiki
perencanaan dan proses pembelajaran selanjutnya. Guru bertanggung jawab penuh
atas proses dan hasil pembelajaran. Tanyakan kesulitan yang siswa alami, agar
guru bisa memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.
Selain empon-empon, guru juga memerlukan MADU dalam pembelajaran daring
di era new normal. Apa itu madu? Mahir (mampu) mengoperasikan perangkat
teknologi, dan selalu Update perkembangannya. Guru harus merasa butuh untuk
senantiasa memperbaharui informasi dan kemampuannya, guna meningkatkan kualitas
diri dan kinerjanya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Efektif dan efisien dalam Mengelola Pembelajaran Online (Empon-empon), menjadi kebutuhan bagi
seorang guru di era pandemi. Mengetahui bagian-bagian yang perlu dikuasai
sangatlah penting, agar peserta didik tetap dapat pelayanan belajar yang
maksimal. Jangan biarkan pandemi Covid-19
merampas hak dan kesempatan generasi bangsa dalam mengembangkan dirinya di masa
tumbuh kembang.
Selain itu, kesehatan jasmani guru, perlu terus dijaga dan pertahankan
dengan konsumsi makan minum yang sehat dan bergizi. Salah satunya, mengonsumsi empon-empon (rimpang) yang telah diramu
menjadi minuman. Manfaat dari senyawa yang dikandung dari empon-empon dapat
meningkatkan dan menguatkan imun tubuh, sehingga kalau ada virus atau bakteri
yang masuk bisa membentengi diri.
Untuk menjadi guru diperlukan
syarat-syaray khusus. Di dalam Undang-Undang RI disebutkan ada lima syarat yang
harus dimiliki guru. Syarat tersebut di antaranya memiliki kualifikasi akademik,
mempunyai kompetensi, mempunyai sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Kelima syarat tersebut harus dimiliki seluruh guru
yang ada di Indonesia.
Para guru, harus tetap semangat memberikan layanan pendidikan untuk
peserta didik. Berikan mereka pembelajaran yang baik dan bermutu, agar menjadi
generasi yang berkualitas. Namun, tetap jaga kesehatan jasmani dengan konsumsi empon-empon setiap hari, lakukan dan
ikuti protokol kesehatan. Semoga pandemi ini segera berlalu, hingga para guru
bisa kembali bertemu peserta didik tanpa merasa terganggu.
"Tangkaplah ide yang muncul
tiba-tiba. Catat, meski hanya sebatas hal yang sederhana. Siapa tahu, bisa
menjadi inspirasi untuk dituliskan dan terus mengalir menjadi sebuah tulisan
penuh makna."
Pesan mentor saat mengikuti pelatihan menulis, yang selalu saya ingat.
Hal tersebut perlu saya coba dan praktekkan. Menangkap ide tentang empon-empon
dan guru, yang tiba-tiba muncul saat duduk-duduk santai di serambi rumah.
Menikmati kebersamaan dengan peserta didik secara virtual, dalam proses pembelajaran karena kita
berjauhan.
Banyuwangi, 30 Agustus 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar