DEGRADASI
MORAL GENERASI MILENIAL
Oleh
: Inindra Cahyo
Generasi milenial adalah generasi yang lahir pada rentang waktu tahun 1980 sampai awal tahun 2000-an. Generasi inilah yang digadang-gadang menjadi generasi promotor dalam mengerakkan sendi - sendi kebangkitan bangsa mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya, iptek dan sebagainnya.Generasi milenial diidentikkan dengan pemikiran yang inovatif, kreatif, aktif, energik dan menguasai teknologi digital dalam semua lini sektoral. Dalam menjalankan peran penting sebagai generasi milenial, kita di tuntut untuk bisa beradaptasi sesuai perkembangan zaman. Penguasaan aspek digital menjadi tolok ukur generasi milenial agar bisa bersaing dengan negara lain. Platform media digital seperti facebook, instagram, whatsaap, telegram, line, dan sebagainya merupakan kebutuhan kita sehari-hari yang menjadi keharusan, mengingat pentingnya informasi yang bisa kita dapatkan dari platform media digital tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa digitalisasi semua lini kehidupan akan membawa dampak negatif dan positif bagi pengunannya dan orang lain. Sehingga kita dalam menggunakan media sosial harus selektif agar informasi yang kita konsumsi benar-benar akurat dan terpercaya serta tidak mengandung unsur hoax. Terlepas sebagai sumber informasi, media sosial juga digunakan sebagai sarana mengunggah aktifitas kita seperti berswafoto,vlog dan sebagainya melaui patform media sosial tersebut.
Dampak
positif dari pengggunaan media sosial tersebut adalah beragam,salah satunya
ialah dari segi ekonomi.Pemanfaatan media digital yang tepat sangat bermanfaat
pada ekonomi,yaitu orang bisa mempromosikan produk-produk rumahan dan umkm pada
platfrom digital tersebut,sehingga lebih efektif dan efisien. Cara yang biasa
digunakan mensukseskan promosi yaitu dengan memposting produk yang akan
dipasarkan.Dampak negatif dari media sosial adalah maraknya berita hoax, penipuan,
saling menghujat di media sosial hanya karena tidak sependapat dengan sesuatu
hal tertentu.Dalam konteks generasi milenial. Medsos ini sering kali menjadi
wasillah dalam mempublish keburukan orang lain,yaang notabene menjadi musuh dan
ketidaksukaan pada sesuatu hal tertentu.
Dalam
bermedia sosial mayoritas orang tanpa sadar telah melewati batas-batas norma
kesopanan,hal ini tercermin pada postingan sesorang yang berkata
kasar,postingan mengandung unsur pornografi, menghujat dan lain sebagainnya. Adab
dan tata krama seolah-olah tidak diperhatikan dalam berselancar bebas di media
sosial, mereka tanpa batas dan tidak ada sekat-sekat penghalang dalam melakukan
apapun.Hal ini menjadi pemicu degadasi moral generasi milenial yang notabene
digadang-gadang menjadi penerus tonggak estafet kepemipinan bangsa kedepan.
Dampak yang signifikan pada generasi milenial adalah me-mirror sesuatu dari
media sosial yang itu tidak sesuai dengan kebudayaan kita sebagai orang timur .Katakanlah
fenomena pacaran yang telah menginfiltrasi generasi milenial untuk bertindak
sesuai apa yang mereka lihat di media sosial tanpa memfilter hal tersebut. Alhasil
banyak sekali hal-hal negatif yang tentunya tidak kita ingginkan terjadi kepada
kita karena kita lalai dalam bermedia sosial.
Fenomena
yang sering terjadi disekitar kita ialah berpacaran tanpa menmperhatikan tempat
dan waktu,disekolah, dijalan ,ditempat hiburan, ditempat wisata mereka tidak
memperdulikan adab kesopanan. Dalam agama kita diajarkan tidak boleh berduaan
dan berkholwat dengan lawan jenis tanpa ikatan yang sah, yaitu pernikahan. Seseorang
yang pacaran berpegangan tangan,ciuman dan berpelukan merupakan hal biasa dan
menurut sebagian seseorang yang berpacaran merupakan keharusan karena me mirror
cara berpacaran ala barat. Tidak berhenti disitu, orang yang berpacaran akan
menggangu proses belajar disekolah.Malam hari saat yang krusial untuk mengasah
otak untuk belajar mereka harus mencurahkan perhatian yang lebih pada pasagan
hanya untuk memberi kabar dan basa-basi yang tidak berfaedah sama sekali hingga
larut malam. Tentu ini sangat berdampak pada proses akademik seseorang karena
fokus utama seharusnya pada belajar, tetapi malah teralihkan pada pasangan.
Pacaran
juga merupakan pemborosan keuangan,karena setiap hari mereka harus mengeluarkan
uang untuk jajan dan jalan serta nongkrong disana sini yang tidak bermanfaat.
Ironisnya, ketika pacaran telah mencapai tingkat akut maka mereka merasa bahwa
sudah menjadi satu kesatuan dan tidak ada lagi hal yang patut
disembunyikan,bahkan kehormatan masing-masing. Mencermati fenomena ahir-ahir
ini banyak sekali anak yang berpacaran hamil dluar nikah,karena mereka
berasumsi tidak ada yang harus disembunyikan dan apapun yang mereka miliki
menjadi milik berdua dan berhak menikmatinya secara bersama.Secara tidak sadar
hal itu mayoritas pernah dilakukan oleh orang-orang yang menjalin hubungan
asmara. Buntut panjang dari perilaku tiidak senonoh yang merka lakukan ialah
rusaknya masa depan masing-masing pihak, cita-cita yang mulia untuk
membahagiakan ayah dan bunda pupus diterjang ganasnya asmara yang belum
saatnya.
Terlepas
hilangnya masa depan,orang tua juga harus menanggung beban moral malu atas
tindakan anaknya yang memprihatinkan.Anak itu mengemban misi mendem jero mikul
duwur drajat orang tua,justru malah membuat orang tua malu.Beban sikis dan
psikologis tentu siap menyambut dalam kehidupan mereka.Bagaimana tidak,mereka
mau tidak mau harus dinikahkan saat masih muda.Mereka akan dihadapkan pada
problematika sosial yang kompleks. Misalnya aspek finansial, sang lelaki harus
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya,memenuhi sandang
pangan dan papan dan itupun tidak mudah. Kemudian dari pada itu, pemenuhan
kebutuhan primer dalam keluarga yang tidak bisa dipenuhi, maka aji mumpung
digunakan untuk meyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan mencuri. Dengan
mencuri maka tingkat kriminalitas tinggi yang disebabkan oleh lapangan
pengangguran yang sedikit dan ditambah lagi minimnya keterampilan. Problematika
sosial selanjutnya yang siap menyambuti di depan ialah stunting pada anak.
Pemenuhan
kebutuhan gizi dan nutrisi yang tidak seimbang bahkan kurang,akan mempengaruhi
tumbuh kembag pada anak. Stunting di Indnesia masih tinggi dan mejadi perhatian
khusus bagi pemerintah untuk menurunkan hal ini,mengingat negara sangat
dirugikan atas hal tersebut. Selanjutnya, pendidikan merupakan aspek krusial
yang menjadi hal penting yang wajib disorot, pasalnya orang-orang yang ekonomi
kelas bawah dalam pemenuhan pendidikan banyak yang terkendala karena mahalnya
biaya pendidikan. Alhasil mereka lebih memilih untuk tidak sekolah dan bekerja
apa adanya.Padahal diera digitalisasi revolusi industri 4;0, orang dituntut
dalam pengetahuan dan keterampilan. Akibat dari putusnya sekolah anak, maka
kedepan akan menjadikan masalah baru yaitu kemisinan. Disisi lain pemerintah
fokus untuk menurunkan kemiskinan justru kita sebagai generasi milenial yang
digadang-gadang sebagai generasi promotor dan eksekutor setiap problematika
justru malah ikut menciptakan masalah tersebut.
Sebagai
generasi milenial sudah sepatutnya membangun diri dengan memeperkaya ilmu
pengetahuan dan keterampilan untuk bekal masa depan dan berkontribusi untuk
negeri.Kita tidak bisa memungkiri bahwa kedepan tantangan baik kehidupan maupun
kebangsaan akan semakin kompleks. Ekonomi, politik, sosial budaya,teknologi
akan berkembang pesat dan tidak bisa dibendung,maka kita yang harus
berasimilasi dengan hal tersebut. Kita tahu bahwa telah lama indonesia telah
memasuki suatu masa krusial dalam pengembangan sumber daya manusia.Era itu
disebut era revolusi industri 4:0, era ini banyak sekali pekerjaaan manusia
yang digantikan oleh robot. Jika moral kita sebaga generasi milenial rusak maka
bagaimana kita sebagai generasi milenial bisa berkontribusi untuk negeri?. Indonesia
adalah bangsa besar yang membutuhkan kontribusi generasi milenial dalam
pemerintahan beberapa tahun ke depan,yang lebih terpenting ialah kita harus
menjaga moral kita dalam dunia nyata maupun dunia maya. Tunjukkan uswah-usah
yang hasanah sebagai media untuk berdakwah,karena sebaik-baiknya manusia adalah
manusia yang berakhlakul karimah.
*Penulis Alumni
MAN 3 Banyuwangi di Srono Tahun 2020
1 komentar:
Hwbat kamu ndra, semangatmu sll menyala
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar