Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » , » Apa Arti “New Normal” pada masa pandemi COVID-19

Apa Arti “New Normal” pada masa pandemi COVID-19

 

Apa Arti “New Normal” pada masa pandemi COVID-19

                (Oleh BITHARI NOVI AGUSTIN)

            Memasuki kehidupan “New Normal” bukanlah hal yang mudah. Ternyata, masih banyak yang belum memahami arti “New Normal” pada masa pandemi ini. Terlalu banyak yang menyepelekan protokol kesehatan. Mereka belum begitu memahami fungsi dari menggunakan masker,menjaga jarak,mencuci tangan,dll. Masih banyak yang belum mengerti mengapa kita tidak boleh sering kali menyentuh wajah sebelum mencuci tangan.

         Perlu diketahui, istilah “New Normal” atau normal baru sudah digunakan setelah krisis keuangan 2007-2008,setelah resesi global 2008-2012,dan pandemi COVID-19 sekarang ini. Dan pastinya, New Normal ini dilakukan dengan normal yang berbeda-beda. Dan untuk kasus pandemi COVID-19 ini, sebenarnya normal baru hanya berinti pada protokol kesehatan. Beradaptasi dengan normal yang baru ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak pula pro dan kontra dari berbagai sudut pandang. Namun, berusaha untuk mengurangi penyebaran virus ini merupakan kewajiban semua orang tanpa terkecuali.

         Kenapa sih kita tidak boleh sering kali menyentuh wajah? Terutama mata, hidung,dan mulut?. Alasannya adalah, virus tidaklah mustahil berada di sekitar anda. Jika virus tersebut menempel pada mata,hidung,dan mulut, kemungkinan besar anda dapat terinfeksi virus tersebut. Maka dari itulah mengapa pemerintah mewajibkan kita memakai masker, sering mencuci tangan, menjaga jarak, dan yang terpenting adalah tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut.

          Mari kita cermati, bahwa kasus yang didapatkan pada akhir-akhir ini sangat signifikan terutama konfirmasi positif tanpa gejala. Ini dimaknai bahwa bisa mengurangi angka hunian rumah sakit, namun ini menjadi kewaspadaan untuk kita bahwa mereka harus melaksanakan isolasi di rumah secara ketat. Kalau tidak, maka akan menjadi sumber penularan ditengah-tengah kita.

          Kemudian identifikasi selanjutnya dari penambahan kasus ini ternyata banyak yang terjadi di lingkungan kerja dengan kualitas udara yang tidak bagus. Ruang kerja tanpa sirkulasi udara dengan lancar yang hanya mengandalkan sistem pendingin udara dengan sirkulasi udara yang berputar dilingkungan itu, dan kemudian juga kurang disiplin menjaga jarak dan menganggap bahwa karena berada dilingkungan teman kerja yang sudah akrab menggunakan masker pun dianggap tidak perlu. Ingat, selalu gunakan masker di luar rumah. Satu-satunya tempat aman untuk kita saat ini hanya di rumah, sekali pun berada di kantor dengan orang-orang yang sudah biasa kita temui harus tetap kita ingat bahwa mereka berasal dari lingkungan dan resiko yang berbeda dengan kita. Oleh sebab itu tetap gunakan masker sekalipun berada di kantor.

          Pilihlah masker yang nyaman, yang membuat kita tetap bisa bertahan menggunakan masker dengan cara yang benar dalam waktu yang lama. Masker yang terlalu ketat membuat kita tidak nyaman, dan inilah yang menyebabkan penggunaan masker tidak digunakan semestinya. Banyak kita lihat masker hanya diturunkan menutup mulut tidak menutup hidung. Bahkan ada juga masker yang hanya digunakan menutup dagu dan tidak menutup hidung dan mulut. Kondisi ini sebenarnya sangat tidak menguntungkan, ini sama saja tidak menggunakan masker. Artinya, kemungkinan penularan masih tetap terjadi. Lalu menggunakan makser,melepas masker, kemudian tidak menyimpan dengan baik. Sering kali kita menyentuh bagian luar masker kemudian menyentuh hidung, menyentuh mulut. Ini sama dengan menghantarkan penyakit ke dalam saluran pernapasan kita.

        Kemudian tentang penularan yang terjadi di fasilitas umum. Kita tahu bahwa sebagian besar masyarakat kita dari saudara-saudara kita yang bekerja pada saatnya jam makan siang tentunya akan meninggalkan tempat kerja untuk makan siang. Nah, makan siang ini kita sering kali lupa bahwa protokol kesehatan harus lebih ketat dilaksanakan. Mengapa? Karena pada saat itulah kita melepas masker untuk makan. Oleh karena itu menjaga jarak, menjamin bahwa lingkungan tempat kita makan itu memiliki sirkulasi udara yang cukup baik ini menjadi penting. Saya menyarankan membawa alat makan sendiri-sendiri setidaknya agar kita bisa meyakini bahwa kita bisa makan dengan kondisi yang tenang. Menjaga jarak, dan upayakan tidak ada pembicaraan sama sekali selama kita masih makan bersama orang lain di tempat makan. Ini penting, agar ini tidak menambah resiko penyebaran penyakit. Kita kadang-kadang tidak pernah tahu, kita di tempat makan itu dengan siapa, bersama orang dari asal mana kita juga tidak tahu. Oleh karena itu makan, tidak berbicara, segera selesaikan dan segera tinggalkan tempat itu. Ini sesuatu yang baru, karena biasanya di tempat makan itulah kita bisa bertemu dengan banyak orang, ngobrol berkepanjangan dengan seseorang yang saling dekat, saling akrab. Inilah yang harus kita rubah, inilah yang disebut adaptasi kebiasaan yang baru.

        Kemudian berikutnya yang juga memiliki peluang besar untuk terjadinya penularan adalah public transportation, di sarana angkut umum. Bisa di kereta, bisa di bus, ataupun di dalam angkutan kota. Upayakan untuk tidak melakukan pembicaraan apa pun. Tetap gunakan masker, dan hindari kemungkinan untuk menempatkan posisi berhadapan pada jarak yang kurang dari 1 meter. Ini menjadi penting, kita harus mampu menjaga diri kita agar tetap sehat. Karena jika kita sehat kita produktif, dan jika kita sakit kita tidak akan pernah bisa produktif. Oleh karena itu ini penting, dan ingat, aktifitas apapun diluar rumah jangan sampai membawa penyakit ke rumah. Karena di rumah ada anggota keluarga kita yang rentan untuk menjadi sakit,orang tua kita yang sudah lanjut usia, anak-anak kita yang masih balita, mereka bisa menjadi korban dari penyakit yang tidak kita sadari telah kita bawa dari tempat kita beraktivitas.

        Mudah-mudahan ini bisa dipahami, karena ini merupakan bentuk dan upaya kita untuk mengurangi sebaran COVID-19 ini. Saudara-saudara, mari kita tetap laksanakan ini dengan baik, karena COVID-19 ini masih ada masih mengancam kita semua,siapa saja, dan di mana saja. Dalam penerapan New Normal ini kita dibiasakan untuk menjalani hidup normal yang “berdampingan” dengan COVID-19. Untuk itu, kita semua harus ekstra hati-hati dalam beraktivitas. Ingat, “virus mematikan berada di sekitarmu dan siap mengancam nyawamu”.

Penulis oleh siswi X1 MIPA MAN 3 BANYUWANGI


 

 

 

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog