Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » , » The Power Of Ngeyel

The Power Of Ngeyel


The Power Of Ngeyel
Oleh : Vega Thalia

Dalam dunia pendidikan, Pemerintah mengambil kebijakan melakukan pembelajaran jarak jauh (BJJ) atau Learning From Home (LFH).  Meskipun  beberapa siswa yang tidak dapat mengakses internet karena tidak adanya sinyal. Banyak hambatan dan rintangan dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh tersebut, semua itu harus dilalui demi pembelajaran peserta didik masa Covid-19. Dalam masa New Normal ini (pendidikan Tahun Pelajaran baru 2020-2021) beberapa daerah (zona hijau) melaksanakan tatap muka, dengam melaksanakan protocol kesehatan yang telah ditetapkan. Sedangkan daeran dengan zona kuning, orange, biru, dan merah, tidak boleh melaksanakan belajar tatap muka, melainkan dengan daring. Karena daerah dalam zona yang dilarang, itu masih dalam situasi tidak aman dalam kerumunan, meskipun banyak beranggaapan kalau "zona hijau pun bisa saja menjadi zona kuning, orange, biru atau merah, saat melaksanakan belajar secara tatap muka. Karena, masih berkerumun.", anggapan itu tidak benar. Zona hijau sangat diwanti wanti, meskipun bisa tatap muka tetapi mereka melaksanakan aturan yang ada demi memutus rantai penyebaran covid-19.  Tatap muka maupun daring, itu sama saja, kita masih dapat ilmu. Bedanya mereka secara langsung kalau kita tidak, meskipun banyak dari murid yang merasakan bosan harus didalam rumah, setidaknya manfaatkan waktu yang ada, apabila kita tidak seelalu setiap hari mendapatkan materi dari guru.
Setelah menjalani kehidupan kebiyasaan anyar atau New Normal, masyarakat seakan lupa dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Banyak dijumpai dalam Mall, pasar, dan tempat umum lainnya, keluar tidak memakai masker, tidak jaga jarak dengan orang lain. Meskipun sangat yakin tidak akan terjadi masalah, setidaknya masyarakat menghargai keputusan yang telah ditetapkan pemerintah, terlebih demi keselamatan diri sendiri dan keluarga.
Setelah hampir 4 bulan rakyat Indonesia berdiam diri di rumah. Pemerintah mengambil langkah dengan membuat aturan baru yang disebut New Normal. Yang diharapkan masyarakat dapat beraktifitas kembali dengan tetap menjaga agar Covid-19 tidak menyebar dan menimbulkan banyak korban. Meskiun rasa jenuh membayangi pelaksanaan New Normal ini dengan alasan sampai saat ini dianggap tidak terjadi masalah bagi mereka yang tetap melaksanakan kegiatan tanpa melakukan protoll kesehatan,
Beberapa bulan lalu banyak rumor beredar, kalau vaksin telah ditemukan, ternyata pernyataan itu hanya hoax semata. Yang paling lois untuk dilakukan agar tidak sengsara karena korona adalah dengan menghindarkan diri dari virus yang sangat mudah menular tersebut. Sifat sombong dengan menganggap bahwa manusia lebih takut dengan korona daripada Tuhannya merupakan keyakinan menyesatkan yang tidk peru untuk diikuti. Karena Tuhan telah memberikan akal kepada kita utuk berusaha yang terbaik bagi takdir kita.

Ketetapan New Normal tidak dapat diterapkan diseluruh daerah. Karena, yang bisa menjalankan New Normal hanya daerah yang aman / cukup aman. Dalam artian penyebaran virus dpat dikendalikan. Pemerintah Daerah tidak mungkin menjalankan masa New Normal  apabila daerahnya masih dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Apalagi kalau sudah melaksanakan masa New Normal tapi tidak dikerjakan dengan aturan yang benar, akan  memperburuk kondisi masyarakat terhadap pendemi covid-19. Pemerintah sendiri telah membuat kajian New Normal untuk memulihkan ekonomi dalam kondisi pandemi Covid-19.  Keberhasilan ini tergantung pada kondisi kesehatan yang sudah membaik dan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi dan menjalankan pola hidup baru menjaga kesehatan. Meskipun begitu, banyak kita jumpai keluhan dalam segi ekonomi. Rata rata keluhan itu dari penjual, karena tidak mendapatkan hasil seperti biasanya, apalagi sekarang ekonomi sedang kritis, dan barang masuk pun susah untuk diterima, karena kita tidak tahu, apakah daerah itu aman atau rawan akan covid-19.
Jadi, kalau kita ingin Negara Indonesia ini cepat selesai akan penyebaran Covid-19 ini, sudah kewajiban kita untuk melaksanakan ketetapan protocol Kesehatan yang telah diputuskan. Jangan menyepelekan kondisi new normal, pasti aman aman aja. Itu adalah pikiran yang membuat orang berasumsi bahwa keadaan ini sudah aman, padahal situasi belum juga terselesaikan. The Power Of Ngeyel dengan mengabaikan protocol kesehatan tidak dapat diterapkan dalam kondisi seperti ini, karena dampak yang akan ditimbulkan bukan hanya menimpa pada diri sendiri, namun juga terhadap keluaga dan lingkungan.
Pentingnya pemahan dan kesadaran masyarakat terhadap kondisi yang menimpa peril terus dilakukan, kondisi bahwa mereka saat ini aman aman saja tidak dapat dijadikan sebagai pembenar atas kengeyelannya melanggar peraturan yang telah dibuat pemerintah dalam  upaya untuk  pencegahan penularan virus tersebut. Penerapan sanksi sosial bagi pelanggar merupakan salah satu cara agar masyarakat terbiasa dengan protokol kesehatan covid-19. Begitu juga dengan peran masyarakat untuk saling mengingatkan agar masyarakat sadar atas kondisi yang melanda dunia dan upaya bersama untuk menghindarinya. Virus yang juga melanda Indonesia akan terus berkembang yang memakan banyak korban jika masyarakat tetap ngeyel menganggap bahwa virus yang sama sama ciptaan Tuhan ini dianggap tidak ada, atau dianggap tidak membahayakan bagi sesame.


 *Penulis Siswa Kelas XI IPS-2 MAN 3 Banyuwangi di Srono


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

1 komentar:

Warta Blambangan mengatakan...

Penulis Hebat berbakat.
Lanjutkan lsngkahmu

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog