Terhempasnya Tradisi
Qurban oleh Hembusan Corona
Oleh;
ENY SUSIANI
Hari Raya Idhul Adha atau yang lebih di
kenal dengan Idhul Qurban adalah hari
yang sangat di tunggu –tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia, tidak
terkecuali di lembaga Pendidikan seperti di Madrasah. Hari dimana seluruh umat
muslim merayakannya dengan Dua Hal sekaligus yaitu Kesahlihan pada Allah
Tuhan sekalian alam dan sekaligus Keshalihan social, karena kepada Allah
sebagai bukti ketaqwaan kita dengan rela mengorbankan milik harta kita berupa
kambing untuk satu orang atau sapi untuk 7 orang Dan Bukan Daging serta darah
hewan Qurban melainkan ketaqwaan umat-Nya sebuah penghambaan sebagai makhluk
ciptaan sekaligus keshalihan social karena dengan berqurban berarti kita
berbagi dengan sesama yang membutuhkan sebagai wujud dan bentuk keshalihan
social.
Para
siswa menunggu momen ini, dimana anda bisa berkreasi dan tak perlu malu pada
semut merah karena berdusta pada guru,
untuk sekedar memandang dari jauh kakak kelas, sebaya kelas lain atau adik
kelas, karena sudah menjadi tradisi di madrasah, dimana Hari
Raya Idhul Adha, dirayakan dengan sholat dan mendengarkan Khutbah di madrasah.
Disusul hari Tasryik Penyembelihan hewan qurban dan juga digebernya ajang
kreatifitas siswa, setiap kelas menampilkan kreasi masing –masing ada Drama
Kolosal, Nyanyi Islami, Fashion show dan Ajang Lomba masak ala Chef Nasional
berikut Penyajiannya. Momen dimana para siswa begitu merayakan kebebasan tanpa
takut di point, memakai sepatu berwarna bebas, kaos kelas berwarna warni
sesuai kreasi,berusaha tampil terbaik di hadapan guru dan teman yang di taksir
barangkali. Ah semua tinggal kenangan
dan mimpi tak bertepi tahun ini.
Namun Corona alias
covid 19 benar –benar masuk ke semua lini kehidupan masuk
tanpa kata,tanpa bicara,namun syarat makna ,banyak yang terhempas tak berdaya
olehnya, Sedih, bingung, linglung bahkan tradisi berqurban yang sudah menjadi
tradisi di madrasah-madrasah, sekolah-sekolah dan perkantoran harus rela
menyerah pada keadaan hadirnya si corona/covid 19 ini, bagaimana tidak kami
sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengumpuklan siswa, berada di satuan
pendidikan untuk waktu yang cukup lama, karena dirasa bisa membahayakan peserta
didik maupun tenaga pendidik dan kependidkan. Ada kekhawatiran muncul cluter baru penyebaran si kecil coronayang
seksi karena menjadi perbincangan hangan 5 bulan terakhir ini di seantero
negeri bahkan seantero jagat raya ini.
Tidak
ada satupun penduduk bumi yang tidak mengenal namanya meski si kecil tak pernah
tahu akan hal itu. Kebosanan –kebosanan smulai mendekap erat jiwa dan tubuh
kita, tapi apa mau dikata, tahun ajaran barupun, seakan berlalu tanpa banyak
makna karena kita tetap sama belajar dan mengajar jarak jauh (PJJ). Apa mau
dikata, demi kebaikan kita dan semuanya tentu itu tetap kita lakukan, kita
tidak boleh menyerah dan terhempas oleh keadaan, kita harus segera bangkit
untuk kembali kokoh berdiri, menuju asa kita dan juga tetap setia dan berusaha
mengubah perilaku dan cara kita tetap hidup bersih sehingga Corona segera
berlalu,dan kita bisa hidup normal kembali. Sebagai makhluk individu sekalugus
makluk social, yang tentu tidak bisa terus menerus hanya memeluk rindu, kita
ingin aktualisasi diri dan memberi arti untuk hidup kita dan orang lain
tentunya.
Lalu
dengan yang meski kita lakukan ketika yang sudah lama kita rancang kita tunggu
tunggu tiba tiba hilang menguap entah kemana diterpa angin dan hembusan badai
covid 19. Tradisi Penyembelihan hewan Qurban di satuan pendidikan termasuk
Madrasah sudah mengakar dan mendarah daging, dan ini tentu momen yang sangat di
tunggu oleh guru dan siswa, momen dimana kami ajarkan tentang Keshalihan social
sekaligus momen pengujian Tingkat keimanan kita pada Allah Pemberi kuasa
Kehidupan ini. Covid 19 memang memhempaskan tradisi Sholat Idhul adha dan
penyembelihan hewan Qurban di madrasah atau sekolah sekolah tapi tidak berarti
boleh menghempaskan dan memporak porandakan keshalihan kita tentunya
Tidak adanya Tradisi
penyembelihan hewan qurban yang tidak hanya ditunggu oleh
siswa dan guru juga tentu di tunggu oleh masyarakat sekitar tahun ini semoga
menjadikan kita lebih bersyukur atas sesuatu hal yang dulu barangkali kita
keluhkan, tidak ada kejadian yang percuma semua
terjadi atas ijin dan kehendak Allah kita tinggal mengambil hikmahnya,
semua kita lakukan demi anda semua anak- anakku, demi keselamatan jiwa raga kalian karena anda semua begitu berharga, anda adalah generasi yang harus kami
lindungi untuk masa depan negeri kita tercinta, biarlah untuk sementara kita
simpan rindu, asa dan mimpi kita untuk berada di tempat yang sama berkreasi
bersama dalam ruang danwaktu yang sama dalam kotak kreatifitas yang lain.Semoga
kita bisa menjadi lebih baik, dan hempasan
corona segera berlalu.
Banyak
hal yang bisa kita lakukan dengan sholat
Idhul Adha bersama Keluarga Tercinta atau di tempat yang diizinkan seperti
masjid lapangan sekitar tempat tinggal kita, membantu penyembelihan atau
pendistribusian hewan qurban di lingkungan tentu tetap dengan memperhatikan protocol kesehatan, cuci tangan, jaga
jarak,memakai masker, tidak berjabat tangan dan tidak berkerumun. Kita juga
tetap bisa berkreasi melalui media apa saja, misal membuat konten youtobe
tentang qurban di era corona ,membuat tulisan artikel, atau puisi bahkan
cerpen, dan hal hal baik lainnya.
Selamat
berkreasi diera pandemi menuju New Normal alias kebyasaan anyar, semoga tahun depan kita bisa merayakan Hari Raya Idhul
Adha dengan lebih baik dan lebih mengasah
kesahalihan pada Allah serta sesame hidup.
*Guru MA Negeri 3
Banyuwang di Srono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar