Madrasah
Hebat Bermartabat
Oleh
: Tria Aini Wulandari
Dengan
ungkapan syukur padaMu atas sgala karunia ya Allah
Kau embankan amanat pendidikan dalam melanjutkan perjuangan
Dengan ungkapan syukur padaMu atas sgala karunia ya Allah
Kau embankan amanat pendidikan dalam melanjutkan perjuangan
Madrasah tumpuan harapan umat membentuk jiwa berakhlaqul karimah
Menjawab arus tantangan zaman menjadi benteng runtuhnya moral
Kau ajarkan arti kehidupan melalui tuntunan keislaman
Dalam bingkai citra pendidikan tuk menggapai cita-cita mulia
Tuk menggapai cita-cita mulia
Kau embankan amanat pendidikan dalam melanjutkan perjuangan
Dengan ungkapan syukur padaMu atas sgala karunia ya Allah
Kau embankan amanat pendidikan dalam melanjutkan perjuangan
Madrasah tumpuan harapan umat membentuk jiwa berakhlaqul karimah
Menjawab arus tantangan zaman menjadi benteng runtuhnya moral
Kau ajarkan arti kehidupan melalui tuntunan keislaman
Dalam bingkai citra pendidikan tuk menggapai cita-cita mulia
Tuk menggapai cita-cita mulia
Setiap
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
disatuan Pendidikan Madrasah, Hymne Madrasah selalu mengawali acara yang
biasanya dinyanyikan setelah lagu Indonesia Raya. Hal ini dilakukan sebagai
salah satu upaya untuk mengingat tujuan Madrasah sebagai sekolah dengan ciri
khas keagamaan yang diharapkan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang membentuk
karakter keagamaan yang kuat bagi peserta didiknya.
Slogan
Madrasah Hebat Bermartabat yang mulai dipakai pada Madrasah disemua tingkatan
sejak tahun 2018 memberikan motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi
pendidikan bangsa dengan cara bermartabat. Hal ini tidaklah berlebihan dengan
mengingat ciri khas keagamaan yang diterapkan dalam kurikulum di Madrasah
sangat sesuai dengan tujuan Pendidikan sebagaimana tersebut dalam pasal 3
Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Penekanan pada berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhah
mulia tersebut sangat tepat jika peserta didik di Madrasah diberikan materi
keagamaan, budi pekerti atau akhlakul karimah yang menjadikan peserta didik
bukan hanya mengasah kehebatan kepandaian, namun juga memiliki jiwa yang
menjunjung tinggi nilai sportifitas untuk membentuk peradaban bangsa yang
bermartabat.
Sebagai
jembatan antara model pendidikan pesantren dan model pendidikan sekolah, Madrasah
mempunyai kewajiban ganda. Di satu sisi, Madrasah diidentikkan dengan sekolah,
karena memiliki muatan kurikulum yang relatif sama dengan sekolah pada umumnya,
sehingga madrasah wajib mengajarkan materi pelajaran yang sama dengan sekolah,
termasuk juga sistem penilaian dan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Di
sisi lain, Madrasah dianggap sebagai pesantren dengan sistem klasikal, sehingga
madrasah berkewajiban pula untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama, yang lebih banyak
dibandingkan yang diajarkan di sekolah sebagai ciri khas dari Madrasah.
Dibeberapa
Madrasah juga diberikan materi ekstrakurikuler keagamaan diuar yang sudah
termaktub dalam kurikulum, beberapa
kelas khusus keagamaan seperti Kelas Tahfid yang mengkhususkan pada hafalan Al
Quran bermuncuan di beberapa Madrasah, baik Madrasah swasta dilingkungan
Pesantren maupun Madrasah diluar lingkungan Pesantren. Beberapa Madrasah Negeri
juga dilengkapi dengan Pesantren atau Mahad yang dikelola oleh Madrasah,
sehingga model pembelajaran pada pesantren dalam Madrasah tersebut disesuaikan
dengan kurikulum yang ada di Madrasah.
Beban
berat Madrasah sangat dirasakan dengan mengingat sebagian besar Madrasah
tersebut dikelola ole Masyarakat atau disebut Madrasah swasta yang sebagian
besar pembiayaannya dibebankan kepada peran serta masyarakat disamping Bantuan
Operasional Sekolah yang diterima dari Pemerintah. Terlebih jika para guru
pengampu pada Madrasah tersebut belum mendapatkan sertifikasi pendidik, sehingga
honor atau bisyaroh yang diterima hanyalah dari kemampuan pengelola Madrasah.
Peran
aktif Mayarakat, terutama dari orang tua atau wali murid sangat dirasakan dalam
membantu pembiayaan untuk keberlangsungan pendidikan di Madrasah. Kepercayaan
masyarakat untuk menitipkan pendidikan putra putrinya pada lembaga Pendidikan
dibawah binaan Kementerian Agama semakin hari semakin meningkat, begitu juga
dengan peran masyarakat dalam tercukupinya kebutuhan Madrasah. Kurangnya
perhatian pemerintah daerah, baik Kabupaten maupun Propinsi terhadap Pendidik
dan Tenaga Kependidikan dengan alas an Madrasah dibawah binaan Pemerintah
pusat, tidak menghalangi para pendidik di Madrasah tersebut untuk membentuk
generasi hebat bermartabat.
Perubahan moto Madrasah dari "Madrasah
Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah" menjadi "Madrasah Hebat
Bermartabat" bukanlah tanpa alasan. Perubahan ini menunjukkan bahwa moto
pertama sudah tercapai, hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa Madrasah saat
ini sudah menjadi pilihan utama masyarakat dalam mendidik putra-putrinya, di
beberapa Madrasah swasta telah menolak siswa baru dengan alasan sudah tidak ada
bangku kosong. Perubahan tersebut juga membawa konsekwensi bagi pengelola Madrasah
untuk meningkatkan motivasi seluruh elemen Madrasah yang diwujudkan dengan moto
untuk capaian selanjutnya yakni hebat bermartabat. Mengutip yang disampaikan
Direktur KKSK Kementerian Agama bahwa “Hebat bukan berarti harus ‘besar’, tetapi sesuatu yang tidak biasa bagi
madrasah atau sekolah di sekitarnya. Memiliki keunggulan lokal atau
keunikan-keunikan tertentu, dengan demikian madrasah akan menjadi pilihan
masyarakat,”.
*Penulis
adalah Guru pada MI Darul Amien Jajag Kec. Gambiran
1 komentar:
Terus berkarya anakku,bakatmu luar biada
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar