Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » , » KEGILAAN DIBAWAH PENGARUH MIRAS

KEGILAAN DIBAWAH PENGARUH MIRAS


KEGILAAN DIBAWAH PENGARUH MIRAS
Penulis : MILA DEWI PARTIKASARI
        
        Tenar dengan sebutan "Miras" akronim daripada Minuman Keras. Sosok minuman beralkohol yang sudah ada sejak tahun 4000 SM dengan kandungan bahan psikoaktif atau etanol. Jika mengonsumsinya secara berlebihan maka akan menyebabkan seseorang menjadi "Mabuk" ,Orang jawa menyebutnya mendem atau menurunnya kesadaran. Dengan alasan itulah mengapa Negara Indonesia diberlakukan sebuah aturan bahwa minuman yang beralkohol  dilarang  diedarkan secara sembarangan dan juga tidak semua kalangan boleh mengonsumsinya. Di samping itu dampak yang akan ditimbulkan akibat dari konsumsi minuman keras yang terlalu berlebihan sangatlah ganas, berbahaya dan juga beresiko tinggi. Jadi berhenti dalam bermain-main dengannya, atau dia yang akan mempermainkan sekaligus menghancurkan para pemainnya yaitu "pemabuk"
        Mabuk merupakan kolaborasi antara fase rileks, nge-fly, emosi tidak stabil atau  ngglenying, kehilangan keseimbangan, muntah-muntah bahkan jika mengalami mabuk berat karena saking banyaknya meminum alkohol akan berpotensi menyebabkan kritis bahkan hingga kematian. Memang benar bahwa mabuk itu hanyalah sebatas dalih untuk berperilaku buruk dan brutal, etika dan moralitas seseorang tidak akan pernah bisa berubah hanya karena meneguk "Minuman Keras". Namun hanya orang-orang merugi yang menginterpretasikan hal itu sebagai suatu kebiyasaan yang lumrah dilakukan oleh kalangan masyarakat sehingga rela menyempatkan diri untuk meminum minuman keras yang tidak berguna dan tidak berfaedah sama sekali. Memang relasi antara Miras dengan tingkah laku anomik sangatlah serasi yang dapat didevinisikan sebagai bentuk sebab akibat. Tapi kausalitas yang ditimbulkan hanya dalam bentuk keburukan dan kekacauan yang akan berdampak buruk baik pada diri sendiri maupun orang lain. Seseorang yang habis minum minuman beralkohol di saat itu juga pasti akan timbul sebuah perilaku buruk yang seharusnya dihindari dan tidak dilakukan, baik dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan. Meskipun efek miras terjadi hanya sesaat, namun hal itu layak untuk dipungkiri dan dideskriminasi.
       Lakon yang ditimbulkan oleh adanya pengaruh miras sangatlah miris. Kegaduhan, kebrutalan, dan keresahan yang ditimbulkan amat menggelisahkan semua orang. Karena para pemabuk berat tidak akan sadar dengan apa yang telah dilakukannya, baik itu perangai komersial ataupun mudarat. Di akhir-akhir ini Banyak kejadian kriminalitas di negara kita yang dipicu oleh ketidaksadaran dibawah pengaruh minuman keras. Seperti penganiayaan, pemerkosaan, aksi brutal, pengeroyokan dan bahkan pembunuhan sadis.
     Dikalangan tertentu memang pengaruh miras tidak menjadi sebuah masalah besar. Namun tidak semestinya keamanaan dan kenyamanan pada golongan lain ikut terganggu akibat ulah para pemabuk. Lingkungan masyarakat merupakan tempat dimana para warga setempat berkontribusi dengan warga yang lainnya untuk membentuk sebuah keadaan lingkungan yang kondusif dan aman terkendali, bukan malah mengganggu ketenangan dan merusak suasana dengan konsumsi minuman beralkohol yang nantinya akan memusnahkan kontributif di lingkungan tersebut. Hidup di masyarakat haruslah menyadari bahwa terdapat norma dan aturan baik secara tertulis ataupun tidak tertulis yang semestinya harus ditaati. Sebagai warga masyarakat yang waras dan peduli terhadap sesama hendaklah menghindari kegiatan bodoh yang akan menghancurkan semuanya. Jika tetap berbuat onar dan menerobos norma-norma yang ada, maka orang seperti itu tidak pantas hidup di lingkungan masyarakat tersebut dan lebih pantas hidup single di hutan supaya tidak menjadi " Homo homini lupus" bagi sesamanya. Karena hidup dihutan akan terbebas dari segala aturan yang mengikat. Dan segala aktivitas yang mengarah pada hal negatif ,kecil kemungkinannya untuk berdampak pada orang lain.
       Perlu diketahui bahwa orang yang afiat akan selalu bersyukur dengan anugrah kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa dan akan senantiasa selalu berusaha menjaga dirinya dan menghindari hal-hal ataupun kegiatan yang akan berpotensi menimbulkan pengaruh buruk bagi kesehatan dan lingkungannya. Dampak negatif minuman beralkohol itu sangatlah berbahaya jika mengonsumsinya secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang seperti gangguan pada hepar atau hati, penyakit jantung dan meningkatnya tekanan darah yang dapat berpotensi menyebabkan penyakit stroke, kanker ( bisa kanker mulut, esofagus, tenggorokan, usus besar bahkan sampai menyebabkan kanker payudara), gangguan otak dan saraf bahkan juga akan berpotensi depresi. Jika sudah diketahui seperti itu maka dapat diambil kesimpulan bahwa hanya orang-orang yang abnormal yang akan melakukan tindakan stupid seperti itu, karena dalam artian mereka sama seperti orang bodoh yang akan melakukan kegiatan bunuh diri. Hanya saja para pemabuk berat akan menghabisi dirinya sendiri secara perlahan-lahan dengan menlateni mengonsumsi miras yang akan membuat dirinya kecanduan dan ketergantungan. Trik ala pecandu miras dalam membunuh awaknya sendiri memang berbeda dengan orang yang akan bunuh diri. Mereka akan menghabisi dirinya sendirinya dengan sekejab tanpa harus melewati tahapan-tahan sakit ataupun kegiatan yang merugikan orang lain.
Dari beberapa kasus di Indonesia dampak negatif yang ditimbulkan oleh para pemabuk terhadap orang lain yang berada disekitarnya itu tidak main-main, bahkan berdampak pada kematian orang sekitar yang tidak bersalah akibat dari kegilaan para pemabuk berat itu. Dipicu oleh menurunnya kesadaran, banyak pihak lain yang dirugikan akan keberadaan para pemabuk. Seperti kejadian baru-baru ini juga yang lagi heboh di beberapa kalangan , yaitu pembunuhan kakek ditangan cucunya sendiri dikarenakan pelaku mengalami mabuk berat dan menurunnya kesadaran akibat tegukan miras. Ada juga peristiwa pemerkosaan Bapak kepada anaknya yang lagi-lagi dipicu oleh efek edan miras. Seharusnya sebagai orang tua itu wajib menjaga dan melindungi anaknya dari segala keburukan dan senantiasa menyuport untuk menggapai semua impian dan cita-citanya, bukan malah menghancurkan masa depannya dengan hal yang sangat bodoh untuk dilakukan.  Selain itu aksi brutal para pemabuk di jalanan yang meresahkan warga sekitar dan juga banyak kecelakaan maut yang menewaskan beberapa orang yang diketahui para korban meninggal karena masih dalam pengaruh miras. Ada juga berita terbaru pada bulanJuli 2020 yaitu peristiwa pembunuhan istri oleh suami yang disebabkan oleh efek miras. Pelaku dan korban sama-sama telah meneguk miras di rumahnya, lalu diantara mereka terjadilan sebuah cekcok hingga berujung pada pencekikan yang dilakukan oleh si suami hingga menyebabkan sang istri tewas seketika. Dengan melihat beberapa kejadian itu, seharusnya seluruh warga masyarakat terutama di Negara Indonesia haruslah waspada dan mawas diri terhadap ancaman ganas dari miras.
     Beberapa orang menganggap bahwa semua masalah berat yang telah dipinggulnya akan terasa lebih ringan apabila meneguk minuman beretanol tersebut. Serasa semua konflik yang melanda akan hilang senyap begitu saja. Perlu diketahui bahwa orang yang berakal sehat akan berfikir 1000 kali untuk melakukan hal dungu seperti itu. Karena mereka tahu bahwa cara menyelesaikan sebuah permasalahan itu harus membutuhkan ketenangan, kesabaran, kebijaksanaan dan kesadaran bukan dengan kegilaan. Orang yang cerdas akan paham jika berkolaborasi dan berkontribusi dengan miras untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, itu adalah pilihan yang kurang tepat dan akan berpotensi dalam memperburuk keadaan. Ingat, Miras tidak akan menyelesaikan permasalahan, tetapi malah akan memperkeruh kondisi dan menambah masalah.
      Orang yang sedang dalam kendali minuman keras otomatis kondisi emosinya tidak stabil. Itulah mengapa para pemabuk mudan sekali terpancing emosi saat ia mendapatkan sentilan dan terciptalah sebuah kegaduhan dan perkelahian baik terhadap sesama pemabuk ataupun dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Disamping itu, aktivitas atau tingkah laku para pemabuk seketika setelah meminum miras seperti orang yang gila yang ngomong-ngomong sendiri, ngomel-ngomel sendiri , tertawa-tertawa sendiri dan tingkah laku gila lainnya. Orang gila biasanya disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada jiwanya entah itu disebabkan oleh faktor keturunan,kecelakaan ataupun faktor lainnya. Sedangkan gila dadakan zaman now kebanyakan disebabkan oleh efek psikoaktif dari minuman keras.
       Apalagi yang sangat ditakutkan dan disayangkan apabila kegilaan ini terjadi pada kalangan pelajar. Karena kegilaan oleh pengaruh miras sangatlah berpotensi menghancurkan masa depan mereka. Yang seharusnya di usia pelajar itu mengisi waktu luangnya untuk kegiatan yang positif dan bermanfaat seperti belajar ilmu pengetahuan, berkreatifitas, berkarya dan gairah baik lainnya. Bukan malah untuk menghancurkannya dengan meneguk monster truculence miras.
Negara indonesia adalah negara kepulauan yang amat luas dan dalam mengkondisikan seluruh wilayahnya ,indonesia membutuhkan generasi cendekiawan cerdas yang nantinya akan menjadi sosok pemimpin mumpuni dan hebat dalam menangani segala hal demi terciptanya sebuah nation yang makmur. Maka dari itu sangat disayangkan sekali apabila para putra putri bangsa harus gagal ditengah perjalanan dalam menuju kesuksesan menjadi orang hebat, hanya karena terhalang oleh percikan miras yang meluluhlantahkan sinergi para pejuang kenaiman bangsa.
Sebelum melakukan tindakan konyol ini, mereka harus ingat bahwa dia dilahirkan ke dunia ini untuk menjadi orang yang berguna dan bermanfaat baik itu bagi dirinya sendiri,orang lain,agama ataupun negara bukan malah menjadi orang yang merugikan. Orang tuanya pasti menaruh harapan besar kepada mereka dan berharap para anak-anaknya kelak bisa menjadi orang yang berhasil dan sukses di segala aspek terutama pada aspek keimanan , dan bukan menjadi anak yang gagal dan merugi. Jika tidak bisa berbuat banyak untuk orang tuanya, setidaknya mereka bisa bersyukur karena mereka telah memberinya kehidupan. Dan jangan hancurkan kepercayaan dan keyakinan mereka hanya karena kegilaan sesaat dari efek miras.
Tuhan memberikan kehidupan kepada manusia itu untuk dijaga dan disyukuri, bukan untuk dirusak. Kecanduan Meminum miras itu sebagai salah satu  bukti bahwa tidak ada rasa syukur atas semua anugrah yang diberikan tuhan. Miras sebenarnya diciptakan untuk obat atau ramuan kesehatan, namun karena kebrutalan dalam mengonsumsinya akhirnya timbulah penyalahgunaan. Dan Tuhan memberikan otak kepada manusia agar mereka bisa berfikir dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Jika seseorang tidak bisa membedakan antara kedua hal itu, berarti bisa disimpulkan bahwa orang itu telah mengalami kegilaan atau gangguan jiwa.
     Apalagi ditengah pandemi Corona Virus Disease, banyak orang yang tidak bertanggung jawab dan egois dengan berkerumun bersama teman-temannya melakukan pesta miras. Dengan kondisi bumi yang masih memprihatinkan, kelakuan buruk mereka hanya akan merusak tatanan dan peraturan pemerintah yang berlaku saat ini. Beberapa kejadian kriminalitas selama Covid ini salah satunya yaitu peristiwa tertusuknya ketua RT oleh para pemuda yang sedang bergerombol dengan hidangan miras. Peristiwa itu disebabkan karena mereka tidak terima ditegur oleh RT karena mengeriap ditengah mewabahnya virus corona dan akhirnya merekapun melakukan penyerangan terhadap RT hingga tewas mengenaskan. Orang-orang brandal seperti itu pantas untuk diberantas dan diberikan bimbingan khusus supaya tidak melakukan kebodohan lainnya yang semakin menjadi-jadi. Tindakan tidak berguna itu hanya akan menambah beban negara dalam upaya pemutusan mata rantai Covid. Dengan situasi gawat darurat sekarang akibat corona, hendaknya mereka bisa menahan dirinya sementara waktu ini untuk menghindari kerumunan bersama komplotannya.
       Perlu diingat bahwa negara kita saat ini masih membutuhkan para generasi yang bermoral , bukan generasi ndugal. Berbakti kepada bangsa dengan menjadi generasi berguna sebagai salah satu bentuk balas budi terhadap negara yang telah memberikan kehidupan yang layak dengan kemerdekaan dan kedamaian.

Penulis : MILA DEWI PARTIKASARI
                 XI MIPA 3
                 MAN 3 BANYUWANGI



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog