PAT online dan segala keruwetannya.
Oleh : Eny Susiani
PAT ( Peniaian Akhir Tahun) kali berbeda dari biasanya. Kalau
biasanya persiapan PAT itu identik dengan pembagian kartu peserta, menata
bangku, menempel nomor ujian, membuat
denah ruang dan denah kelas, serta sekertariat dan hal
tetek bengek tersebut sama sekali tidak berlaku. Sama
sibuknya, sama njlimetnya tapi beda karena semua serba virtual, kartu
untuk masuk ke server elearning madrasah milik resmi Kementrian Agama di bagi
secara online, tidak ada bangku,tidak ada denah, tidak ada pengawas ruang
favorit dan pengawas innalilahi atau pengawas masyaallah.
Jadi teringat ketika Semesteran biasa pakai kertas maupun perangkat
elektronik tapi tetap ada siswa dan guru dalam satu ruang, para siswa setia
hari harap harap cemas menunggu siapa yang bakal menjadi pengawasnya karena
kata mereka itu berdampak signifikan terhadap hasil ujian, jadi doa mereka hari
itu mendapat pengawas yang sabar bukan pengawas yang kiler, mereka punya
julukan julukan lucu pada guru gurunya, ada guru yang selalu di tunggu dan
diharapkan menjaga di ruang mereka dan ketika guru itu lewat pasti akan di
sambut bak menyambut kekasih pujaan
hati. Disambut dengan senyuman semanis mungkin,dengan dua tangan yang di
rentangkan. Dan ada guru yang sama sekali tidak di harapkan kehadirannya di
ruang ujian karena diangap monter yang matanya siap melirik kesana kemari
sehingga membuat dada mereka berdetak bukan karena sedang jatuh cinta melainkan
sedang ketakutan dan mencari celah serta cara bagaimana main mata dan kode kode
dengan temannya ah dasar anak anak meski mereka sudah SLTA tetap saja seperti
anak anak , dan ketika guru yang model seperti ini masuk ruang kelas akan ada
celetukan innalilahi atau astagfirullah dan bila guru itu melewati kelas mereka
akan ada desahan lega seakan menang lotre.
Semua itu tinggal kenangan semesteran atau penilaian akhir tahun, kini
menorehkan sejarah baru karena kami tidak saling bertemu dan berada dalam ruang
yang sama, tidak ada lagi pengawas yang ada adalah guru guru mata pelajaran
yang diujikan dan wali kelas yang harus ekatra perhatian dan terus merayu siswa
untuk siap ujian, bahkan kadang harus membangunkan siswa yang tidak masuk atau
tidak segera masuk ke soal CBT, guru, wali kelas, kurikulum dan pengelola
semester sibuk memelototi layar komputer atau laptop melihat jumlah siswa yang
sudah login dan menyemangati yang masih gagal login serta mencari bahkan
menelepon siswa yang tidak ikut ujian semua dalam dimensi ruang yang berbeda
saling menyapa, saling menyemangati meski raga tak bersua dan mencarikan solusi
bagi yang gagal ujian dengan mengeset dan membuat ujian baru di luar jam
padahal jadwal kami ada yang sampai pukul
19.00 WIB dan kami mulai 07.00 WIB. Kami berusaha melayani dan
membesarkan hati mereka yang gagal login, yang lucu ada guru sangat terkenal
kiler tapi ternyata juga sangat di cintai siswanya buktinya ketika anak anak
gagal login telp berdering terus menerus menyampaikan kesulitan mereka masuk
ujian secara online.Saya dan salah satu teman guru sampai tertawa terpingkal
pingkal melihat dan mendengar keluhan untuk login, karena siswa kami kelas X
dan XI 689 tentu ada kesabaran ekstra yang mesti dipersiapkan siswa, meski kami
sudah berusaha mengoptimalkan server dengan membagi ujian dengan sistem sif.
Pengelola semester dan guru mata pelajaran, wali kelas, siap
mengawal ujian dengan energi lebih sebab ada anak yang memang semangat 45 ada
yang asal ngomong saja katanya katanya kesulitan login padahal server lancar
dan itu alasan mereka saja agar tidak ikut ujian, atau alasan agar ditegur guru
yang cantik dan ganteng idola mereka, ada ada saja modusnya dasar anak muda,
gurunyapun di goda. Sepekan sebelum ujian kami sibuk mengunduh templet dan
memasukkan soal satu persatu persoal,peritem,apalagi yang ada gambar gambarnya
di tambah lagi bagi guru yang belum terlalu pinter IT ini adalah stresing
tingkat dewa, yang membuat seisi ruangan hening tanpa kata kata, kami serasa
punya dunia masing masing, meski kami tetap saling membantu dan menyemangati
satu sama lain.Kepala dan Gurupun belajar era baru ini, era covid yang
merangsang dan semanggat guru guru untuk
adaftif terhadap tuntutan jaman dan tuntutan keadaan, belum lagi disibukkan mwmbuat
banyak sekalin laporan, mulai lapor shopfail, laporan hard fail benar benar
perlu energi baru untuk itu semua.
Tapi ternyata di luar sana kami sering mendengar suara sumbang,
yang mengatakan kami makan tidur digaji, padahal kami melayani siswa justru
tanpa mengenal waktu, kapan saja siswa japri maupun lewat group guru siap
melayani, tidak ada PNS tidak ada Non PNS semua guru siap melayani dan
menberikan yang terbaik untuk siswa siswinya dengan sekelumit asa ilmunya
barokah dan menjadi ladang ibadah kami. Di luar sana ada yang mengatas namakan
wali menanyakan ketiadaan kegiatan di semster ini. Dengan berbagai macam
argumen yang membuat saya tersenyum dan berkata biarlah mereka bicara begitu
karena tidak paham dan mengerti apa yang kami lakukan, padahal separuh dari
guru kami suasta yang juga punya tangungan anak istri tentu juga butuh amunisi.
Benar benar hal baru bagi siswa untuk adaftif terhadap perubahan
agar tetap eksis sesuai dengan peran masing masing, kami tidak menuntut untuk
di hargai lebih karena di luar sana bayak orang yang berjuang melebihi kami
tapi setidaknya tidak dipandang sebelah mata dan diangap makan gaji buta, tidak
diangap pahlawan asal diangap kawan untuk kemajuan anak bangsa yang suatu saat
nanti ditangan mereka yang hari ini kami didik kami titipkan kemajuan dan
kejayaan negeri ini di pundak mereka. Kami para guru selalu ingin muridnya
lebih sukses dari dirinya, kami akan sangat bangga bila ada anak didik kami
berhasil tanpa minta diingat maupun beri hadiah dari murid atau siswanya yang
sukses. Kami akan sangat bangga meski dilupa sekalipun, tidak penting itu semua
bagi kami. Harapannya semua sukses sesuai bakat dan minat masing masing.
Meski kami harus menset atau membuat ujian susulan untuk anak yang
kesulitan login,dan bisa jadi itu hanya satu siswa karena tidak mampu beli
paketan dan kami motivasi ujian di sekitar balai desa terdekat tentu tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan,
seperti hari ini ketika baru saja kurebahkan badanku yang penat dan ting tung
ada sms masuk bu saya ujian dapat nol karena paketan lemot dan sekarang saya
sudah siap ujian susulan, saya sudah di
balai desa bu, ku jawab dengan senyum simpul ok, tunggu saya set kan khusus
untukmu, sambil menawar sekarang apa nanti malam? Dengan sedikit berharap di jawab
nanti malam , oh my Good sekarang bu, dan dengan tetap tersenyum simpul ku
jawab tunggu ibu buatkan ujian jam ini dan hari ini, kemudian saya kirim
tokennya. Saya tunggu 10 menit kok belum login, saya telp dan iya bu ini sudah
login dan alhamdulillah sudah masuk. Leganya seperti leganya buka puasaku hari
ini .
Eny Susiani
Guru PPKn MAN 3 Banyuwangi di Srono
Guru PPKn MAN 3 Banyuwangi di Srono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar