Kuantar
Sampai Terminal Harapan
Oleh
:Eny Susiani
Maaf
kami hanya bisa mengantarkanmu sampai terminal, dengan sedikit bekal ilmu yang
kami berikan berharap kalian bisa menuju tujuan dan cita cita, bergilah
jauh,terbanglah tinggi dan arungi luasnya samudra kehidupan.ingatlah perjuangan
baru dimulai, berjuanlah semanpu yang anda bias. Jangan pernah menyerah,diluar
sana banyak onak berduri,jalan terjal berliku,kerikil tajam,bahkan bongkahan
batu,jurang dan menghadang langkahmu.Tidak seperti waktu kamu disini dalam
dekapan dan pelukan kami yang setiap saat siap membantu mengoleskan obat dan
memelukmu bila engkau terluka. Diluar sana kau akan berhadapan dengan banyak rintagan
dengan berbagai tipe golongan,usia,dan latar brlakang pendidikan dan ekonomi
yang berbeda.
Disini
dulu kamu hanya bersaing untuk mendapatkan nilai, perhatian,dan penghargaan
dari kami guru gurumu,dan pesaingmu hanyalah teman sebaya dengan usia yang
hampir sepadan, latar belakang ekonomi dan sosial budaya yang tidak terlalu
mencolok perbedaannya,juga hanya denga didikan kami yang hampir seragam hampir
sama, sebagaimana seragammu tiap hari. Kalau toh ada ujian hanya sebatas
kerikil kecil bukan bongkahan batu dan onak berduri. Anakku kami memang bukan
orang tua biologismu,bukan orang tua kandungmu, kami hanyalah orang tua ideologis yang berharap engkau
menjadi insan mulia pemimpin segala lini kehidupan. suatu saat nanti, minimal
pemimpin bagi dirimu sendiri dan keluargamu.Berharap suatu saat nanti ada
goresan pena yang mewarnai hidupmu, membentuk mozaik mozaik karakter dan budi
pekertimu agar bisa mengapai mimpi mimpimu.
Anakku,bermimpilah
setinggi langit, kalau toh kamu jatuh, jatuhnya masih diantara bintang bintang.
Jangam mudah menyerah oleh keadaan,jangan melihat kesuksesan seseorang secara
instan kamu tidak pernah tahu apa saja yang pernah mereka lalui. Jadilah dirimu
sendiri dengan keunggulan masing masing karena semua dari kalian sudah diberi
bekal yang cukup oleh Allah, berupa segenap kelebihan dan kekuranganmu. Dulu kita
memang tidak saling kenal, tapi segalanya berubah setelah tiga tahun yang lalu
engkau dinobatkan menjadi anak didik kami melalui,akhirnya kita saling
kenal,saling sayang,saling merindukan,saling mendoakan dan terbersit harapan
akan masa depan kalian.
Maafkan
kami yang kadang mendidikmu sedikit keras, kadang ada sedikit cubitan, tempelengan
masuk relung hatimu tidak lain dan tidak bukan karena kami sayang padamu,bahkan
separuh jiwaku untukmu anak anakku,cinta dan sayangku begitu dalam,kami tidak
mau engkau tidak siap,bahkan terluka dan terjerembab diluar sana. Meski hanya
kabar lewat angin malam dan rintik hujan berharap kau baik baik saja diluar
sana,berharap engkau semua bisa mengenggam dunia untuk bekal dunia dan
akhiratmu kelak. Kami akan bahagia bila itu yang terjadi dan kami akan ikut
sedih bila kau gagal.
Maafkan
kami bila mengantarmu sampai terminal harapan, tanpa suara, tanpa gegap
gempita,tanpa alunan musik merdu. Tanpa lantunan adik adikmu di ballroom hotel
ternama seperti kakak kakak kelasmu dulu. Tanpa prosesi pengalungan
gordom,tanpa baju baru paling indah yang
sudah kalian siapkan jauh hari awal kelas XII, tanpa bunga ditangan dan tanpa
prosesi sungkeman ke orang tua kandungmu,ayah ibumu yang begitu bangga melihatmu
berjalan di karpet merah menuju kedepan untuk pengalungan gordom tanda anda
resmi kami lepas.Semua dalam hening dan serba ketidak pastian sejak munculnya
si kecil bernama cantik "Corona". Itulah hidup anak ku kadang tidak
sesuai ekspektasi.
Kutulis
semua ini karena ada sedikit yang menyesakkan dada ini, kukira hari ini anda
sudah legowo untuk tidak diwisuda. Kukira engkau sudah menelan pul pahit
kehidupa ini. Oh ternyata masing ada saja tiap hari yang Japri, bu " kapan wisuda" kan sudah New Normal alias kebiyasaan anyar
berarti kita bisa wisuda". Sayang bu nanti teman teman dan guru tidak bisa
menyaksikan pesona kecantikanku, aku tertawa kecil tawa yang kuharapka sedikit
mengobati luka.
Anak
ku kita memang sudah jauh hari merencanakan semuanya bahkan mulai bulan juli
awal kalian rela menabung untuk beli baju terbaik saat wisuda, baju yang sudah
kita sepakati bersama warna dan modelnya, merah untuk jurusan MIPA, kuning
untuk jurusan IPS dan hijau untuk jurusan Agama yang kalian perjuangkan melalui
lobi lobi sengit dengan panitia untuk di ganti warna Navi, berkali kali kalian
menemuiku untuk jadi mediator dengan panitia dan akhirnya deal warna navi,
waktu itu kalian bersorak riang. Ah ternyata itu sebatas bayang semu.
Ada
yang di Whatapp Group sekali lagi dan terus bertanya bahkan terakhir dengan
sedikit ancaman yang membuatku geli di tengah kegalauan kalian, bagaimana
tidak, kau ancam kami bila tidak digunakan untuk wisuda bajunya digunakan untuk
menikah saja katanya, kujawab ancaman itu dengan gurauan yang menjadilan group
kelas menjadi rame, oh ya nanti kami guru guru yang jadi pengiringnya.Munculah
emocy lucu lucuan. Wisuda sebatas angan karena kalau kami lakukan tetap
menyalahi protokol kesehatan,kami harus berkumpul dalam ruangann yang sama 1000
orang lebih, karena tidak mungkin sudahlah anakku tidak usah terlalu
dipikirkan,ini juga pembelajaran hidup yang kadang tidak sesuai rencana dan
kalian adalah generasi hebat yang dipaksa untuk adaptif terhadap keadaan dan
ini modal anda generasi emas dimana keadaan sewakru waktu berubah dan hanya orang
adaptif yang sukses menapaki kehidupan karena dunia berubah begitu cepat..
Maafkan
kami sekali lagi hanya mengantarmu sampai disini diterminal terakhir menuju
tujuan dan asamu, tolong jangan lupakan kami,kutunggu engkau semua dalam
dekapan rinduku menuju suksesmu. Ingatlah pesan kami gurumu," jatuh itu
biasa,segera bangun,bangkit, berdiri dan berlarilah, orang sukses itu tidak
mudah mungkin mereka jatuh dan bangun berkali kali untuk suksesnya.
Salam
sayang selalu dari gurumu orang tua ideologismu, ingat kami satu persatu tanpa
kecuali.Selamat untuk yang sudah mendapat perguruan tinggi impian melalui
SNMPTN,SPAN-PTKIN,PMDK-PN,dan selamat berjuang untuk yang belum mendapatkan
melalui SBMPTN,UMPN dan jalur mandiri lainnya, masih banyak jalan menuju roma.Dan
selamat juga bagi yang memutuskan untuk bekerja bahkan menikah semoga sukses
bersama Anda, dari pada sibuk memikirkan
wisuda yan menghabiskan energi lebih baik menata hidup kedepan lebih yang lebih
baik.
Penulis
: Guru PPKn MAN 3 Banyuwangi di Srono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar