Kerinduanku Terenggut Corona
Oleh : Yusi Nia Sar
Pada layar kaca usang disudut
ruangan, tempat kita menikmati berita TV, kurasakan sepi disetiap celah pojok
kelas, riuh gaduh yang biasa terdengar, canda gurau dengan segala riang,
berkeluh kesah tanpa sebuah pertikaian, Bahkan damai dengan semua nuansa
perbedaan. Kini kita hanya sebatas ketikan yang ada pada baris-baris kotak
dilayar genggam, sebatas tawa berpautan
pada rona emoji, dan menembus rindu hanya berhadapan pada ponsel, ini hanya
sebatas kita yang tidak bisa mendaratkan pelukan. Semua mulai terbatasi tidak ada lagi senda gurau
atau setakat bersemuka dengan semua teman, guru, karyawan, dan warga sekolah
lainnya.
Aku rindu, Atas segala dimensi yang pernah kita tempati,
belajar bersama-sama dengan kekompakan yang amat kuat, antusias yang membara,
semangat berapi-api, serta gelora yang selalu berkobar. Ah sial,
kita sudah menerima hasil nilai tahun ajaran ini, Kalian pasti paham bukan?
Mungkin tahun ajaran pelajaran besok kita
sudah tidak sekelas lagi. Padahal kita belum genap setahun; sisa waktu kita
terhabiskan dengan belajar sendiri tanpa harus kalian temani. Yah covid-19 maaf
sudah sering menyalahkanmu meski sudah sekian banyak belati yang kamu
tancapkan, ini hanya tentang keadaan. Bagaimana manusia bumi bisa membalut luka
sendiri dan bertahan pada kehancuran yang terjadi saat ini. Sekalipun banyak
yang tanggal disudut pipi lalu menjelma butiran air mata yang jatuh karena
memayungi rasa yang amat nestapa, Di waktu-waktu hancur ketika harapan kita
melebur.
Namun percayalah bahwa kita
hanya sedang tersungkur tapi tetap tidak boleh mundur.
Kelak kita akan belajar tentang
makna bersyukur pada kehidupan yang sesungguhnya.,Makna terenggutnya
kebersamaan kita karena virus corona, mungkin tahun ajaran besok kita sudah
tidak sekelas lagi, tidak begitu bertatap meski hanya sekadar menanyakan tugas,
sekadar menceritakan guru kiler yang selalu disegani, atau guru ganteng dan
cantik yang sangat berbaik hati dan sangat dicintai. Suka dan duka telah sama-sama kita terima dengan
lapang dada, kita sudah banyak mengarungi perbedaan ataupun melewati ancaman
dan dengan bersama-sama kita lebih kuat menjalani kehidupan.
Dalam hidupku, kalian pernah menjadi
segalanya. Banyak badai yang sudah kita lewati, namun kita tetap saling
mengeratkan jemari, banyak pertanyaan yang sering kita tangguhkan tapi alhasil
semua sudah menjadi pernyataan. Kebersamaan dan kekompakan kelas kita sudah
sering dibicarakan orang, tapi tentu kelas kita selalu memegang medali tanda
kemenangan.
Makhuk kecil tak tampak telah merenggut sebagian masa terndah yang kita miliki.
Kita akan terus belajar tentang makna kehidupan dari peristiwa yang kita alami
saat ini, sebuah kondisi yang sangat tidak normal yang tidak pernah terpikirkan
dalam angan sebelumnya.
Kalah maupun menang sudah biasa dalam
permainan, tapi riang yang menjulang pada kebersamaan itu biasa kita sebut
kenyamanan. Kita sudah amat dalam menyelami perbedaan, jika ada suatu
kekurangan, semua telah sama-sama kita terima dengan lapang dada, kita paham
bahwa tidak ada kesempurnaan ditubuh orang. Karena kesempurnaan yang utuh
hanyalah milik Tuhan. Kita
pernah sempat menjadi tempatmu bercerita, tentang hari mana yang membuatmu
bahagia maupun menderita. Kitapun sangat paham kapan seriusmu menjadi canda,
dan candamu menjadi candu. Tak ada yang selucu kelas kita, dan tak ada yang
tempat yang ternyaman kecuali kelas kita, yak ada yang paling kurindu selain kenangan candaanmu.
Teruntuk kalian, Terimakasih sudah pernah hadir di hati dan jiwaku, meski keberadaan kalian hanya sebatas
mampir. Seperti yang kita tahu, kelas kita
adalah perjalananmu dan bukan rumahmu.
Kita pernah melabuhkan kisah dan sekarang berakhir pisah. Panasnya terik yang
kita lewati juga dinginnya semilir malam karena hujan membasahi bumi, Perjuangan ini
tak boleh tersekat sia-sia kalian harus terus bertarung dengan tahun ajaran
berikutnya, meski pertempuran kalian esok tidak sama seperti dulu lagi.
Untuk seluruh percakapan yang
pernah kita perbincangkan, terimakasih sudah menghadirkan nyaman, Tuhan memberikan
kesempatan cukup baik dalam menghadirkan kalian dalam kehidupanku. Meskipun tak disebut selamanya, kalian
pernah mengisi kekosongan ruang yang ada. Jangan merayakan perpisahan kelas dengan menjadi setengah gila, atau dijadikan alasan
untuk menangis semalaman, Tapi jadikan cerita kita dalam bagian perjalanan
hidupmu. Apapun takdir yang akan kita jalani, semoga selalu kalian sematkan
dalam hati.
Tak ada resah dan gelisah
seperti lagu lama Obbi Mesakh berjudul kisah kasih di sekolah dimana ketika
lagu tersebut tenar, Orang tua kita mungkin juga masih Remaja seperti kita. Kerinduanku
tanpa asnara, ketulusan candamu akan kita bawa selamanya. Sebagai kisah kasih
terindah dari waktu terbaik yang kita miliki. Patut kita sukuri bahwa kita
hidup dizaman yang mungkin tak akan terulang dalam sejarah kehidupan manusia,
dimana generasi kita dapat naik kelas meski waktu belajar di kelas kita
terpangkas. Kita yang mengawaali kegiatan belajar merdeka, dimana ruang kelas
kita adalah sudut kamar kita sendiri, kerinduan bersua kita tertuangkan dalam
segenggam kotak kecil secara virtual, kita tidak harus berbaju seragam nan rapi
ketika memasuki dimensi pembelajaran.
Kerinduan kita terobati ketika
kita memasuki era baru yang oleh orang orang dewasa disebut New Normal, yang
menurut kita sungguh tidak normal, dimana canda dan tawa kita harus dibatasi
dengan Face Shild dan masker, kita adalah generasi bebas yang sedang mencari
jati diri, dan sekarang terkurung dalam pandemi yang harus kita jalani dan kita
nikmati bagaimanapun pahitnya. Yakinlah bahwa kerinduan yang terenggut corona
akan berbuah indah pada waktunya.
Penulis adalah Siswa Kelas XI
IPS-4 MAN 3 Banyuwangi di Srono
19 komentar:
Wah sip ternyata berbakat
MAN 3 Banyuwangi memang hebat
bagus��
Uwu madu
Wow keren
Wow keren
Wow keren
Sukaaa. Semangat terus yaa
Good job terus berkarya jangan lekang oleh waktu
Whadidau maduuđ
Kerennnn kaaak
♥
Terbaikklah��
mantep zeyeng ♥
Uwu keren. Semangat berkarya!
Keren abis ceritanya duđ
Good Job Yusi
Karyamu bagus, semoga diperbaiki lagi terutama dalam penggunaan tanda baca. Semangat yaa
Mantap poll
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar