Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Cegah Covid 19 Ala Warga Lundin

Cegah Covid 19 Ala Warga Lundin


Cegah Covid 19 Ala Warga Lundin
Oleh : Fava Nurbaity

Saat ini, bumi sedang mengalami permasalahan kesehatan yang sangat serius dan hampir terjadi secara menyeluruh. Salah satu virus yang tidak terduga sebelumnya datang ke tubuh manusia dan menjangkiti sebagian orang di Dunia ini. Virus tersebut adalah Covid 19 atau Corona. Awal mula munculnya virus ini yaitu dari Kota Wuhan, Cina dan kemudian menyebar ke seluruh benua, termasuk Indonesia. Hampir lima bulan lamanya virus ini berada di Indonesia, tidak ada yang menyangka jika virus ini akan lama berada disini. Kasus pertama Covid 19 di Indonesia terungkap dari kasus ibu dan anak yang dinyatakan positif setelah bertemu dengan kawan dari Jepang. Dari kasus tersebut kemudian muncul lagi kasus kedua, ketiga dan sekarang kasusnya tercatat mencapai tiga puluh ribu orang yang positif. Hari ke hari yang positif terlihat semakin bertambah, namun di sisi lain kita patut bersyukur karena pasien yang dinyatakan sembuh juga semakin banyak. Walaupun begitu, kita tidak boleh lengah dengan kondisi yang masih belum kondusif ini.
Sejak kasus Covid 19 masuk ke Indonesia, pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk menekan kasus Covid 19 agar tidak bertambah dengan memberlakukan protokol-protokol kesehatan, seperti wajib menggunakan masker jika keluar rumah, cuci tangan setiap saat, segera berganti pakaian usai bepergian, tidak bersalaman, tidak berkerumun. Tidak hanya pemberlakuan itu saja, pemerintah Indonesia juga mengikuti cara negara lainnya yaitu dengan menetapkan lockdown atau istilah Indonesianya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah. Selama PSBB masyarakat dihimbau untuk tidak sering keluar rumah (stay at home), sehingga semua aktivitas masyarakat dilakukan di rumah, mulai belajar, berkuliah, sampai bekerja. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penyebaran Covid 19 agar tidak meluas. Sebab, penularan virus ini tidak terduga dan sering tanpa gejala. Maka dari itu, Covid 19 juga termasuk pandemi, karena bisa menjadi sangat berbahaya jika kita tidak berhatihati dan mencegahnya dari awal.
Partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pencegahan Covid 19 cukup tinggi dalam mengikuti semua himbauan pemerintah. Walaupun di awal kasus ini muncul, perilaku masyarakat Indonesia belum terkendali, seperti: membeli masker, makanan, handsanitizer, dan barang kesehatan lainnya secara berlebihan. Dengan adanya kejadian itu, pemerintah Indonesia kemudian memberikan sosialisasi secara visual dan/atau non visual kepada masyarakat agar tidak panik dan berlebihan dalam membeli barang kesehatan. Sosialisasi tersebut cukup efektif, dan hasilnya masyarakat tidak lagi melakukan penimbunan. Justru saat ini, masyarakat telah melakukan pencegahan Covid 19 dengan tepat sesuai prosedur pemerintah. Selain itu, rasa gotong royong pada masyarakat Indonesia kembali tumbuh dan semakin giat ketika ada Covid 19 ini. Beragam bentuk gotong royong pada masyarakat Indonesia dalam menghadapi Covid 19 begitu banyak, baik itu di lingkup keluarga maupun kelompok.
Seperti yang dilakukan oleh warga di tempat tinggal penulis yang beralamat di Jl. Lundin, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Klatak, RT. 001/ RW. 002, beberapa bulan belakangan ini warga sangat giat melakukan kegiatan pencegahan Covid 19, baik secara gotong royong dengan sesama warga maupun bekerja sama dengan kelompok tertentu. Sejak Covid 19 masuk ke Kabupaten Banyuwangi, warga setempat dengan cepat tanggap melakukan pencegahan dini dengan penyemprotan disinfektan massal ke rumah-rumah. Penyemprotan disinfektan di Lingkungan Lundin telah dilakukan selama dua kali dalam kurun waktu tiga bulan. Kegiatan penyemprotan pertama, yaitu warga Lundin bersama dengan Kelompok Pokdarwis Pantai Cacalan. Kegiatan penyemprotan tersebut dilakukan dalam waktu sehari, dan yang bertindak langsung sebagai petugasnya ialah Pak Sugeng (RT 001).
Untuk penyemprotan disinfektan kedua diadakan sekitar awal Bulan Juni ini, saat status pasien positif Covid 19 di Banyuwangi mencapai hampir dua puluh lima orang, dan didorong juga oleh adanya salah satu korban yang tinggalnya dekat dengan Lingkungan Lundin. Jadi, warga Lundin langsung bergerak cepat melakukan penyemprotan lanjutan. Untuk yang sekarang ini, penyemprotan tidak lagi bekerjasama dengan kelompok tertentu seperti waktu lalu, melainkan murni dari kerjasama antar warga yang didanai dari iuran warga. Tidak hanya sampai disitu saja tindakan pencegahannya, beberapa warga Lundin juga melakukan pencegahan lainnya yaitu dengan menyiapkan wadah membasuh tangan di teras rumah. Mereka menyiapkan itu semua dengan maksud agar sebelum masuk rumah terlebih dahulu cuci tangan, ini berlaku untuk tuan rumah atau tamu.
Sarana dan prasarana pada tempat ibadah, seperti: musola ikut juga disterilkan oleh warga Lundin. Sajadah-sajadah besar di musola untuk sementara digulung sampai Covid 19 di Indonesia berakhir, dan warga dianjurkan untuk membawa sajadah sendiri apabila akan berjamaah di musola. Takmir musola menyiapkan dua sabun cair cuci tangan di tempat wudhu untuk para jamaah. Kegiatan pengajian tahlilan yang awalnya rutin dilakukan harus terkena dampaknya yaitu diliburkan sementara sampai hampir dua bulan lamanya. Sekitar awal Bulan Juni, kegiatan pengajian tahlilan akhirnya dibuka kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Sebelum pengajian tahlilan berlangsung, penyelenggara membagikan masker kepada para pengaji. Masker tersebut dibeli dengan menggunakan kas pengajian, dan masker diberikan hanya sekali saja. Masker harus dipakai oleh para pengaji setiap akan datang ke pengajian.
Gotong royong dalam menghadapi Covid 19 juga bisa dimulai pada lingkup yang terkecil yaitu keluarga. Keluarga adalah salah satu bagian terpenting dari sosialisasi pencegahan Covid 19 pada dasarnya. Adanya keluarga bisa membantu kita untuk satu sama lain saling mengingatkan dalam hal prakteknya mencegah Covid 19. Maka, peran keluarga itu sangatlah penting. Apabila di keluarga sudah biasa menerapkan seluruh protokol kesehatan, tentu ketika keluar rumah tidak akan kesusahan dalam beradaptasinya. Ini juga yang dilakukan oleh keluarga penulis yang turut bergotong royong dalam menghadapi Covid 19, dari membiasakan diri untuk segera mencuci pakaian selepas keluar rumah, tidak keluar jika tidak penting, memakai masker setiap keluar rumah, dan tidak lupa mencuci tangan setiap waktu. Penulis juga harus menahan diri untuk tidak melakukan kumpul keluarga, dan diganti oleh video call bersama saudara jauh yang tidak bisa mudik tahun ini. Tahun ini mungkin adalah tahun terberat untuk seluruh manusia. Tidak ada satupun orang yang menginginkan virus ini berada di bumi, terlebih sampai mematikan beberapa orang. Tentu saja ini bukanlah kasus virus biasa dan tidak bisa lagi dianggap gampang. Sebab, sedikit saja kita mengabaikan kesehatan diri sendiri, maka virus ini akan hadir di tubuh dalam kurun waktu cepat atau lambat. Hal tersebut yang kemudian mendasari pemerintah menerbitkan aturan selama kasus Covid 19. Ibarat pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati yang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi Indonesia saat ini.
Penulis adalah Juara Haraapan II lomba menulis Essay DPRD Kaabupaten Banyuwangi Taahun 2020

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog