Mengapa kau tak melihat apa yang aku fikirkan?
Semuanya terbuka terbaca di mataku
Mengapa kau tak peduli isyarat yang kukirimkan
lewat sejuta puisi, lewat selaksa bunga?
Engkau tetap diam membeku
Kau tepiskan mimpi-mimpiku
Kuhunus pedang cinta, kupekikkan asmara
Semula kau tetap diam
kemudian kau tersenyum
Ingin kupetik bintang kejora
untuk kusematkan di dadamu,
di jantungmu
#Romanza
Home »
Antologi Puisi
» Rindu Diam
Rindu Diam
Artikel terkait yang mungkin anda cari :
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar