Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Corona, Lockdown dan E-Learning

Corona, Lockdown dan E-Learning


            Upaya yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan penyebaran wabah corona juga dilakukan dengan meliburkan kegiatan belajar mengajar pada sekolah.hal ini dilakukan sebagai salah satu pencegahan terhadap penyebaran virus yang tidak tampak tersebut. Diliburkannya sekolah dan minimalisir kegiatan yang melibatkan banyak orang bukanlah perwujudan dari rasa ketakutan terhadap takdir, namun sebagai salah satu upaya manusia dimana diberi pilihan untuk memilih mencari yang terbaik demi kemaslahatan bersama.
            Pencegahan tersebut bukan berarti kita menghentikan semua kegiatan dan aktifitas, terlebih bagi siswa yang masih dapat dilakukan kegiatan belajar mengajar meskipun tidak dilakukan dengan melakukan pertemuan dalam kelas.

Pada zaman dulu, Istilah belajar dirumah diharapkan siswa belajar sendiri dengan membaca buku dan (jika ada) dapat mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan oleh guru. Meskippun pada kenyataannya sangat jarang bagi siswa ketika diberikan kegiatan belajar dirumah, mereka membaca buku pelajaran.
Di Era digital saat ini, dimana pembelajaran dapat dilakukan secara langsung meskipun tidak ada pertemuan secara langsung dengan memanfaatkan jaringan internet. Teknologi memiliki efek yang sangat besar pada hampir semua segi kehidupan kita, salah satunya di bidang pendidikan Selama beberapa tahun terakhir, E-Learning telah berkembang dengan cepat berkat manfaatnya yang luar biasa bagi para siswa dan tenaga pendidik, terutama pada sekolah diperkotaan.
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu (Nugroho, 2007).
Kondisi yang mengakibatkan siswa belajar dirumah seperti ketika dilakukan Lockdown dalam rangka pencegahan penularan virus seperti saat ini dapat dilakukan dengan afektif dengan memanfaatkan E-Learning, baik materi pembelajaran maupun pengerjaan Ulangan harian. Dimana guru dapat memberikan soal soal secara online kepada siswanya. Penerapan ini dapat dilakukan mulai tingkat dasar hingga tingkat lanjut.
Pembelajaran berbasis online tersebut pada jenjang tingkat dasar dapat dilakukan dengan memanfaatkan android milik orang tua, sehingga orang tua dapat mengontrol penggunaan android tersebut sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Karenanya memberikan pemahaman terhadap orang tua tentang penggunaan media internet secara positif dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan bagi anak anak dalam memanfaatkan media internet.
Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dirumah dengan pemantauan guru, sehingga siswa yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dirumah tersebut benar benar melaksanakan pembelajaran dirumah dan dipantau oleh guru dan orang tua. Baik melalui android maupun menggunakan laptop.
Pemantauan anak dalam pembelajaran sangat diperlukan bukan hanya agar anak anak tidak tertinggal dalam pembelajaran, namun juga sebagai salah satu kegiatan didalam rumah sehingga anak dapat melakukan kegiatan ketika lockdown dalam rangka pencegahan penyebaran corona, dengan mengingat bahwa tujuan pembelajaran dirumah tersebut agar anak anak dapat berkumul dengan keluarga dan tidak banyak melakukan kegiatan diluar rumah.
Persoalan yang muncul adalah belum semua sekolah sudah menerapkan e-learning, sehingga ketika secara tiba tiba dilaksanakan pembelajaran dirumah dengan menggunakan aplikasi ini sekolah belum siap untuk melaksanakannya. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi terhadap penggunaan e-learning ini dikalangan sekolah, terutama ditingkat dasar. Bahkan ada beberapa sekolah yang mengganggap penggunakan pembelajaran secara online tersebut lebih banyak mudlorotnya dibandingkan dengan segi manfaatnya.
Saat ini disamping aplikasi yang dilakukan secara mandiri oleh lembaga pendidikan, ada beberapa aplikasi e-learning yang sudah disiapkan oleh kementerian yang membidangi pendidikan, begitu juga dengan aplikasi pihak ketiga yang dapat digunakan untuk media pembelajaran secara online, sehingga guru dapat memberikan pembelajaran dan memberikan ujian kepada para siswanya, terutama ketika terjadi kondisi dimana tidak ada pertemuan secara langsung antara siswa dan guru.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

1 komentar:

Inun Fitriyani mengatakan...

Alhamdulillaah,,, kami sdh melakukan itu pak😊

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog