Dalam renungan
suci Kursus Mahir Lanjut yang dilaksanakan di MAN3 Banyuwangi, Sabtu (25/1),
Qosim, memberikan wejangan terhadap peserta KML Pramuka menjalankan Satya,
tepatnya Tri Satya. Kepala MAN 3 Banyuwangi yang berdomisili di Kecamatan Srono
tersebut menyampaikan bahwa Dalam pramuka kita diajarkan banyak hal berkaitan
dengan keterampilan, kekompakan, kerja sama, pengetahuan hingga pendidikan
karakter. Bagi seorang anggota Pramuka juga wajib untuk mengamalkan ikrar tri
satya dan dasa darma pramuka. “Pramuka bukan hanya ketika mengenakan seragam,
namun jiwa Pramuka harus selalu ada dalam kondisi apapun sebagaimana Satya yang
telah diikrarkan” ungkapnya.
Berbagai
materi yang telah dilakukan diikuti oleh semua peserta tanpa terkecuali. Tidak
semua peserta berasal dari Guru, ada peserta yang bukan lagi Guru, namun tetap
ikut KML, salah satunya Ana Zulmala Andriani Petugas Pendamping PKH (Program
Keluarga Harapan) Kecamatan Cluring. Meskipun tidak lagi mengajar, Mala
(panggilan akrabnya) masih mengikuti kegiatan sebagai Pembina pramuka di
Madrasah. “dunia pramuka sudah menyatu dengan diri saya” ungkap gadis cantik
berkacamata ini.
Keakraban dan
rasa kekeluargaaan diantara peserta sangat dirasakan dalam kegiatan yang
dilaksanakan selama 7 hari tersebut. Terlebih kegiatan kelompok yang
mengharuskan kekompakan diantara para peserta. “Kita seperti keluarga, tak ada sekat pembeda diantara kita”
ungkap Fransiska Niken Trihartanti, Guru Agama Katholik di SMA PGRI Purwoharjo yang ikut sebagai peserta KML. “Guru Agama non PNS juga bagian dari kementerian
Agama” ungkapnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar