HAB
Kemenag Banyuwangi ke-74 Tahun 2020 Anti
Propaganda
Oleh Nurul
Insiyah, S.Pd., Guru MTsN 5 Banyuwangi
Hari ini,kita memperingati tonggak
peristiwa penting yang mempunyai arti khusus bagi bangsa Indonesia yang
menjunjung tinggi kaidah dan nilai-nilai kehidupan beragama, yaitu Hari Amal
Bakti Kementerian Agama. Upacara Hari Amal Bakti ke-74 yang diadakan di lapangan Stadion Jajag pagi ini,
Jum’at, 03 Januari 2020 terlaksana dengan lancar. Para peserta yang terdiri
dari ASN se-Kabupaten Banyuwangi terlihat khusuk mengikuti upacara tersebut.
Mereka mulai berdatangan sejak pukul 06.00 WIB dan terlihat seperi barisan
manusia bershalawat karena mengenakan seragam putih dan bawahan hitam, bagi
bapak-bapak memakai songkok, sedangkan para ibu menggunakan kerudung putih.
Semua terlihat indah dan membuat damai yang melihatnya. Selain itu para ASN,
hadir pula Camat dan Kapolsek Jajag, beserta tamu undangan serta ibu dharma
wanita.
Pagi yang biasanya terlihat sepi di
sekitar lapangan Jajag, sekarang terlihat padat dan ramai dengan adanya
kegiatan ini. Sebelum dimulai upacara, peserta upacara disuguhi dengan berbagai
atraksi cantik dan antik serta unik dari siswa-siswi MIN Jajag Banyuwangi.
Dengan menggunakan pakaian adat Banyuwangi, siswa-siswi ini terlihat
bersemangat menjalankan rangkaian kegiatan tersebut. Kegiatan dimulai dengan
tampilan puluhan siswa kecil yang lucu dan lugu dengan tarian gandrung yang
manis. Ditambah dengan aksi dramatis opera singkat para bintang kecil ini yang
menggemaskan membuat atraksi ini semakin menarik membuat para peserta
terkesima. Opra ini menceritakan kecintaan kepada negeri tercinta dan keteguhan
untuk tetap cinta tanah air dan bangsa.
Selanjutnya, atraksi permainan musik
drumband yang terdengar saling bersahutan membuat suasana semakin meriah.
Ditambah lagi semangat para muda ini tanpa lelaha walaupun matahari semakin
terasa panas. Keringat yang berkucuran di tubuh seperti embun terjauh dari
daun, tapi tak dihiraukan. Mereka asik dan semangat melakukan rangkaian
kegiatan dengan gembira. Kegiatan ini, ibarat rangkaian kecil gandrung sewu
yang pernah diadakan Banyuwangi di Pantai Boom. Peserta semakin antusias
bergerombol menyaksikan atraksi demi antaksi hingga selesai.
Acara puncaknya, tidak kalah menarik
dengan hadirnya seorang bintang Banyuwangi yang sudah tidak asing lagi, yaitu
Demi dengan menyanyikan satu lagu populernya “Kanggo Riko”. Acara ini terlihat
special dengan hadinya beliau. Dan ternyata beliau adalah wali murid dari siswa
MIN Jajag. Salut dengan seorang Demi yang artis popular tapi masih tetap
memilih sekolah dengan pondasi agama pada putranya. Ini salah satu contoh
keberhasilan guru kemenag Banyuwangi yang masih dipercaya oleh masyarakat untuk
membina, membimbing, dan mengajar, serta mendidik putra-putri penerus bangsa
yang berkhlakul kharimah. Kehadiran Demi yang sesaat mampu menghibur peserta
yang sudah mulai kepanasan dan jenuh. Tak lupa mereka menyerukan bersama lagu
yang dinyanyikan Demi. Rangkaian acara pra upacara selesai. Persiapan upacara
segera dilaksanakan.
Upacara HAB Kemenag Banyuwangi yang
ke-74 dilaksanakan tepat pukul 08. 00 WIB dengan inspektur Upacara, Taufik,
dari MIN Jajag. Selama kegiatan upacara, peserta mengikuti dengan khidmat.
Walaupun cuaca pagi tadi hujan dan rumput tempat upacara masih basah, namun
peserta tetap disiplin mengikutinya. Upacara dipimpin oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Banyuwangi, H.Slamet, M.Hi. Upacara kali ini bertema “Umat
Rukun, Indonesia Maju”.
Kementerian
Agama dibentuk pada 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama pertama Haji Mohammad
Rasjidi. Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi fisik bangsa
Indonesia mempertahankan kemerdekaandari penjajahan. Sebagai bagian dari
perangkat bernegara dan berpemerintahan,Kementerian Agama hadir dalam rangka
pelaksanaan pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945. Haji Mohammad Rasjidi adalah
seorang ulama berlatar belakang pendidikan Islam modern dan dikemudian hari
dikenal sebagai pemimpin Islam terkemuka dan tokoh Muhammadiyah.
Pidato H. Slamet, M.Hi. membacakan
amanat dari Kementerian Agama, Fachrul Rozi. Hari Amal Bakti Kementerian Agama
Tahun 2020 ialah “Umat Rukun, Indonesia Maju”, mengajak seluruh jajaran
Kementerian Agama di Pusat dan di Daerah agar menjadi agen perubahan dalam
memperkuat kerukunan antarumat beragama di tanah Air. Kerukunan antar umat
beragama merupakan modal kita bersama untuk membangun negara dan menjaga
integrasi nasional. Agama dan Negara saling
membutuhkan dan saling mengokohkan untuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah
dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubunganagama
dan negara, yaitu “teori integrasi”, penyatuan agama dengan negara,dan “teori
sekularisasi”,pemisahanagama dengan negara.
Para
founding fathers negara kita dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan
teori alternatif, yaitu “teori akomodasi” menyangkut hubungan agama dan
negarayang belum dikenal saat itu di negara mana pun. Agama dan Negara saling
membutuhkan dan saling mengokohkanuntuk kebahagiaan hidup manusia. Sejarah
dunia sampai abad kedua puluh hanya mengenal dua teori menyangkut hubunganagama
dan negara, yaitu “teori integrasi”, penyatuan agama dengan negara,dan “teori
sekularisasi”,pemisahanagama dengan negara. Para founding fathersnegara kita
dengan bimbingan Allah Yang Maha Kuasa mengenalkan teori alternatif, yaitu
“teori akomodasi” menyangkut hubungan agama dan negara yang belum dikenal saat
itu di negara mana pun.
Keshalehan
beragama dan loyalitas bernegara harus saling mendukung satu sama lain. Kita dapat
menjadi umat beragama yang shaleh sekaligus menjadi warga negara yang baik. Fachrul
Rozi
ingin
mengutip pesan Pahlawan Nasional almarhum Jenderal Besar TNI Dr. Abdul Haris
Nasutionyang sangat relevan dengan misi yang dijalankan oleh Kementeian Agama,yakni,
“Sebagai
negara baru kita tidaklah sekadar ingin mengejar ketertinggalan terhadap
negara-negara maju, melainkan sebagai orang beriman kita ingin membangun
kehidupan bermartabat spiritual dan material dengan ridla Allah.”
Selama
tujuh dekade perjalanan sejarah Kementerian Agama banyak perubahan dan kemajuan
yang dicapai dalam spektrum tugas yang begitu luas, seperti dalam fungsi
bimbingan masyarakat beragama, pelayanan nikah, pembinaan pengelolaan zakat dan
wakafserta dana sosial keagamaan lainnya, penyelenggaraan ibadah haji,
pendidikan agama dan keagamaan di semua jenjang,penelitian dan pengembangan
serta kediklatan, pembinaan kerukunan antar umat beragama, penyelenggaraan
jaminan produk halalserta penguatan tata kelola manajemen dan organisasisesuai dengan
agenda Reformasi Birokrasi.
Fachrul
Rozi menyampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Amal Bakti Ke-74
Kementerian Agama, secara khusus saya mengajak jajaran Kementerian Agama di
seluruh Indonesia untuk memperhatikan 6 (enam)hal sebagai berikut: pertama, Pahami
sejarah Kementerian Agama serta regulasi, tugas dan fungsi kementerian ini
dalam konteks relasi agama dan negara; kedua, Jaga idealisme, kejujuran,
integritas dan budaya kerja Kementerian Agamadi tengah arus kehidupan yang
serba materialistis, selaraskan antara kata dengan perbuatan, sesuaikan
tindakan dengan sumpah jabatan; ketiga, Tanamkan selalu bahwa bekerja adalah
ibadahdan melayani masyarakat adalah sebuah kemuliaan; keempat, Perkuat
ekosistem pembangunan bidang agama antar sektor dan antar pemangku kepentingan,
baik sesama institusi pemerintah, tokoh agama, organisasi keagamaan dan segenap
elemen masyarakat; kelima, Rangkul semua
golongan dan potensi umat dalam semangat kebersamaan, kerukunan, persatuan dan
moderasi beragamasejalan dengan falsafah Pancasila yang mempersatukan anak
bangsa walauberbeda ras, etnik, keyakinan agama dan golongan; keenam, Implementasikan
Visi dan MisiPemerintah ke dalam program kerja Kementerian Agama di semua unit
kerjapusat, daerah dan Perguruan Tinggi Keagamaan.
Dalam negara Pancasila, siapapun dengan alasan
apapun tidak diperkenankan melakukanpropaganda anti-agama, penistaan terhadap
ajaran agama dan simbol-simbol keagamaan, menyiarkan agama dengan pemaksaan,
ujaran kebencian dan kekerasan terhadap pemeluk agama yang berbeda. Demikian
pula segala kebijakan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan kaidah agama dan
ideologi negara. Selain itu, Fachrur
Rozi mengajak segenap aparatur kementerian Agama untuk memberikan kemampuan
yang dimiliki untuk semakin dekat melayani umat dan menjaga nama baik
Kementerian Agama.
Selain
membacakan amanat dari kementerian Agama, Fachrur Rozi, Kepala Kementerian
Agama Banyuwangi, H. Slamet,S.Hi., memberikan petuah kepada peserta upacara
untuk tetap melaksanakan 5 (lima) nilai budaya kerja Kementerian Agama
Indonesia. Upaya pelayanan kepada public berbasis akuntabilitas dan
transparansi harus didukung oleh pelayanan yang ikhlas dari seluruh pegawai. Berikut
Penjabaran 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama integritas, yaitu
Keselarasan Antara Hati, Pikiran, Perkataan Dan Perbuatan Yang Baik Dan
Benar, profesionalitas, yaitu Bekerja Secara Disiplin, Kompeten Dan
Tepat Waktu Dengan Hasil Terbaik, inovasi, yaitu Menyempurnakan Yang
Sudah Ada Dan Mengkreasi Hal Baru Yang Lebih Baik, tanggung jawab, yaitu
Bekerja Secara Tuntas Dan Konsekuen, keteladanan, yaitu Menjadi Contoh
Yang Baik Bagi Orang Lain.
Tidak lupa H. Slamet, M.Hi., mengucapkan terima
kasih atas partisipasi dari peserta upacara dan pada MIN Jajag atas
apresiasinya terhadap kegiatan HAB Kemenag ke-74 dengan berupaya semaksimal
mungkin dengan keterbatasan dana namun mampu menampilkan kreativitas dan
atraksi yang kontemporer dan modern tetapi masih mempertahankan etnik
Banyuwangi. Aplaus panjang untuk para guru dan pelatih yang sudah berjuang
keras dan tanpa lelah mempersiapkan kegiatan untuk mengisi kegiatan ini.
Walaupun kondisi beliau tidak enak badan, tapi tetap mengikuti upacara dengan
penuh semangat sama dengan para peserta.
Pengumuman
lomba-lomba memperingati HAB kementerian Agma ke-74 yang diakana panitia
Kemenag Banyuwangi akan diumumkan pada saat melaksanakan kegiatan jalan sehat
bersama pada hari Sabtu, 11 Januari 2019. Mengingat waktu upacara hari Jumat
sehingga pengumuman hasil lomba tersebut diundur. Upacara selesai tepat pukul
10.00 WIB. peserta bubar dengan tertib dan pelaksanaan upacara berjalan lancar
tanpa hambatan. Para peserta saling bercanda akrab dan temu kangen selama bubar
upacara. Mereka terlihat ceria dan gembira walaupun di bawah terik matahari
yang semakin panas dan meninggi.
Upacara Hari Amal Bakti
Kementerian Agam ke-74 tahun 2020, mudah-mudahan menjadikan ASN semakin
meningkatkan kinerja dan kemampuan diri lebih berkualitas dan lebih
profesional. Kedepannya, diharapkan agar ASN tetap bekerja dengan disiplin ikhlas
melayani msayarakat sesuai dengan logo Kementerian Agama, yaitu Ikhlas Beramal.
Mari terus berkarya walaupun terus bertambahnya umur. Keberhasilan tidak
dibatasi dengan umur.
Pengabdian dan dedikasi yang tinggi kepada kementerian Agama
adalah ibadah yang tidak putus walau kita telah tiada. Penghargaan tetinggi
bagi ASN Kementerian Agama adalah bisa mempersembahkan karya yang bermanfaat
bagi kemasalahan umat dan bermanfaat dunia dan akherat bukan apa yang diberikan
Kementerian Agama kepada ASN. Berkarya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
adalah persembahan ASN yang terbaik. Karya akan diingat selama ada dan tiada.
Karya terbesar akan diingat sepanjang masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar