MGMP jenjang MA dan MTs Kabupaten
Banyuwangi mengadakan Workshop menulis dengan menghadirkan Narsumber dari Media
Guru Senin (16/12) bertempat di aula bawah Kantor Kementeria Agama Kabupaten
Banyuwangi hingga selasa (17/12) diikuti oleh 140 Guru dilingkungan Kementerian
Agama Kabupaten Banyuwangi dan beberapa guru SD, SMP dan SMP dan SMK di
Kabupaten Banyuwangi serta beberapa Kabupaten disekitarnya.
Ketua MGMP jenjang MA, H. Anwaruddin
selaku ketua panitia menyampaikan bahwa pihaknya hanya mampu menampung 140
peserta dan terpaksa menolak pendaftaran peserta setelah pendaftar ke 140
dengan mengingat tempat yang hanya mempu menampung 140 peserta. Pihaknya berjanji
akan mengadakan kegiatan serupa jika dikehendaki oleh para guru.
Sementara itu Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H.Slamet memberikan apresiasi terhadap
kegiatan yang dilakukan MGMP tersebut. “Niat yang kuat akan menghasilkan karya
yang luar biasa” ungkapnya. Hal ini disampaikan mantan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso tersebut melihat antusias para guru
mengikuti Workshop Guru menulis.” Imam Syafii dan para Imam Madzhab dan Imam
lainnya masih kita kenang karena karya tulisnya” ungkapnya. Lebih lanjut mantan
Guru MAN 1 Banyuwangi ini berharap paga guru yang mengikuti Workshop ini mampu
menghasilkan karya dalam bentuk buku.
Pada kesempatan tersebut H. Slamet
juga memberikan apresiasi terhadap guru yang sudah menghasilkan karya tulis dan
telah dibukukan. Beliau juga terispirasi dengan salah satu judul buku yang
ditulis salah satu Kepala Madrasah Ibtidaiyah tentang Guru berdedikasi. “Guru
besar kita yang mengispirasi banyak orang dan mampu mendidik putranya yakni
Nabi Ibrahim, dimana anaknya yang juga siswanya bukan hanya cerdas dibidang IQ
dan EQ, namun juga cerdas dibidang ESQ” ungkapnya. Lebih lanjut H Slamet juga
menyinggung peran seorang istri yang juga disebut sebagai Asisten Guru Besar
dimana mampu menggantikan peran suami ketika tidak ada ditempat. “Siti Hajar
mampu menggantikan posisi suami sebagai guru besar dalam mendidik Nabi Ismail,
sehingga Nabi Ismail cerdas dengan menggunakan hatinya” ungkapnya.
Workshop Satu Guru Satu Buku yang
berlangsung selama dua hari tersebut akan dilanjutkan dengan pendampingan
secara online, sehingga peserta mampu menghasilkan satu produk buku. Peserta diajarkan
bagaimana menyampaikan ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis.”sebenarnya
banyak yang ingin dituliskan, namun kita tidak bisa menyampaikan dalam bentuk
karya tulis” ungkap Hadi Suwito, salah satu Peserta yang juga Kepala MTsN
tersebut.
MGMP jenjang MA dan MTs Kabupaten
Banyuwangi mengadakan Workshop menulis dengan menghadirkan Narsumber dari Media
Guru Senin (16/12) bertempat di aula bawah Kantor Kementeria Agama Kabupaten
Banyuwangi hingga selasa (17/12) diikuti oleh 140 Guru dilingkungan Kementerian
Agama Kabupaten Banyuwangi dan beberapa guru SD, SMP dan SMP dan SMK di
Kabupaten Banyuwangi serta beberapa Kabupaten disekitarnya.
Ketua MGMP jenjang MA, H. Anwaruddin
selaku ketua panitia menyampaikan bahwa pihaknya hanya mampu menampung 140
peserta dan terpaksa menolak pendaftaran peserta setelah pendaftar ke 140
dengan mengingat tempat yang hanya mempu menampung 140 peserta. Pihaknya berjanji
akan mengadakan kegiatan serupa jika dikehendaki oleh para guru.
Sementara itu Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi H.Slamet memberikan apresiasi terhadap
kegiatan yang dilakukan MGMP tersebut. “Niat yang kuat akan menghasilkan karya
yang luar biasa” ungkapnya. Hal ini disampaikan mantan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso tersebut melihat antusias para guru
mengikuti Workshop Guru menulis.” Imam Syafii dan para Imam Madzhab dan Imam
lainnya masih kita kenang karena karya tulisnya” ungkapnya. Lebih lanjut mantan
Guru MAN 1 Banyuwangi ini berharap paga guru yang mengikuti Workshop ini mampu
menghasilkan karya dalam bentuk buku.
Pada kesempatan tersebut H. Slamet
juga memberikan apresiasi terhadap guru yang sudah menghasilkan karya tulis dan
telah dibukukan. Beliau juga terispirasi dengan salah satu judul buku yang
ditulis salah satu Kepala Madrasah Ibtidaiyah tentang Guru berdedikasi. “Guru
besar kita yang mengispirasi banyak orang dan mampu mendidik putranya yakni
Nabi Ibrahim, dimana anaknya yang juga siswanya bukan hanya cerdas dibidang IQ
dan EQ, namun juga cerdas dibidang ESQ” ungkapnya. Lebih lanjut H Slamet juga
menyinggung peran seorang istri yang juga disebut sebagai Asisten Guru Besar
dimana mampu menggantikan peran suami ketika tidak ada ditempat. “Siti Hajar
mampu menggantikan posisi suami sebagai guru besar dalam mendidik Nabi Ismail,
sehingga Nabi Ismail cerdas dengan menggunakan hatinya” ungkapnya.
Workshop Satu Guru Satu Buku yang
berlangsung selama dua hari tersebut akan dilanjutkan dengan pendampingan
secara online, sehingga peserta mampu menghasilkan satu produk buku. Peserta diajarkan
bagaimana menyampaikan ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis.”sebenarnya
banyak yang ingin dituliskan, namun kita tidak bisa menyampaikan dalam bentuk
karya tulis” ungkap Hadi Suwito, salah satu Peserta yang juga Kepala MTsN
tersebut.
Sebuah kegiatan untuk memantik
kemampuan berkarya di dunia literasi.
Kegiatan pelatihan penulisan buku ini sebagai upaya membangkitkan dunia
literasi khususnya di kabupaten Banyuwangi dengan menghadirkan Nara sumber M.
Ihsan, CEO Media Guru Indonesia dan Drs. Murman, M.pd Instruktur Nasional Media
Indonesia. Dalam Kesempatan tersebut H. Slamet juga memberikan apresiasi
terhadap karya Tulis Guru di Kabupaten Banyuwangi yang telah menghasilkan buku seperti
buku Asmara Mantra buku kumpulan puisi karya Nur Khofifah, Keyakinanan Hati
Sireng sebuah novel karya Uswatun Hasanah, Guru Berdedikasi Murid Berprestasi
karya Azizah Masrukhah.
1 komentar:
Lengkap kaaap
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar