Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Prilaku negatif yang harus dihindari guru

Prilaku negatif yang harus dihindari guru


Guru adalah seorang pendidik profesional. Sebagai pendidik profesional, guru harus memiliki sifat-sifat mendidik. Naluri mendidik sudah harus ada dan berkembang dalam kepribadian guru sejak awal. Meskipun demikian, guru adalah manusia biasa yang memiliki emosi juga tidak luput dari kesalahan. Kalau siswa sudah suka dengan kita, rasanya setengah energi kita sudah tersalurkan karena mendapat energi positif dari siswa. Berbeda dengan siswa yang tidak suka dengan kita, pasti suasana kelas susah diatur dan energi kita menjadi terkuras. Ada beberapa prilaku negatif yang harus dihindari seorang guru ketika sudah menjadi profesinya:
a.    Jarang masuk
Tidak sedikit guru yang sibuk dengan kegiatan di luar sekolah, mungkin untuk urusan keluarga atau bisnis. Kepentingan Bisnis dan keluarga boleh dilakukan asal tidak mengganggu kegiatan belajar di kelas, apalagi sampai tidak masuk dan mengabaikan tugasnya mengajar. Mungkin siswa akan senang kalau jam pelajaran kosong, namun sikap hormat siswa akan berkurang. Siswa yang pandai akan kecewa karena tidak mendapatkan materi pembelajaran sebagai mana mestinya dan waktunya terbuang sia-sia. Dan tentu saja kelas yang ditinggal kosong akan menjadi ramai, siswa-siswi berkeliaran mondar-mandir tanpa kontrol jika tidak ada pengganti dari pihak sekolah.
Ketika seorang guru jarang masuk tidak mengajar atau sering izin, maka disamping menjadi sorotan wali siswa, tentu saja membuat kepala sekolah resah karena kedisiplinan tidak terlaksana.
b.    Berkata kasar
Menjadi guru segala apa yang diperbuat oleh guru digugu dan ditiru.
 Slogan yang amat melekat pada jati diri sosok guru yang diciptakan oleh pahlawan kita Ki Hajar Dewantara” Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa , Tut Wuri Handayani” yang memiliki arti bahwa slogan ini dapat terus membangkitkan semangat guru di Indonesia untuk senantiasa memberikan teladan yang baik dan selalu berupaya membangkitkan semangat dan motivasi belajar para peserta didik sehingga bisa membentuk generasi muda penerus bangsa yang berbudi luhur dan berakhlak mulia.
Perkataan guru terhadap siswa harus halus, memikat, dan penuh perhatian. setiap bimbingan, nasehat, dan perkataan harus disampaikan dengan lemah lembut. Kalaupun siswa susah dinasehati, cukup dengan kata-kata yang tegas dan konsisten. Siswa akan memahami apa yang boleh dan tidak boleh jika kita tegas. Ya.. cukup dengan ketegasan saja, tegas berbeda dengan kasar. Hindari mengeluarkan perkataan kasar, bernada tinggi dan ancaman. Jika itu terjadi, tidak ada efektivitas dalam pembelajaran yang dilakukan. siswa akan mencemooh dan mngolok-olok guru yang sering berkata kasar, pada akhirnya siswa akan dendam pada gurunya. Sekarang banyak kejadian guru dianiaya siswanya, itu juga karena mungkin siswa merasa disakiti hatinya melalui ucapan.
c.    Guru sering ngerumpi atau menggunjing
Islam mengajarkan kita untuk menjaga lisan dengan ucapan yang baik. Namun, sering kali manusia tergoda untuk membicarakan orang lain, merendahkan, hingga memfitnah orang lain sehingga dapat merusak kerukunan. Apalagi seorang guru yang patut dicontoh dalam segala tingkah baik lisan maupun perbuatan.
Allah berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 19, "Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat."
Apalagi jika cerita yang digosipkan itu merupakan berita bohong, tidak sesuai fakta atau hanya berdasarkan prasangka, jelas lebih besar dosanya.
Bagi para guru. Sekolah adalah tempat bagi mereka untuk belajar mengajar, belajar mendidik. Belajar menemukan cara yang tepat untuk mengenalkan sesuatu yang baru pada siswa-siswanya. Belajar bagaimana mengajari mereka melakukan hal-hal baru. Belajar mendampingi mereka memasuki dunia baru. Sekolah adalah tempat bagi para guru untuk menjadi sosok inspiratif. Agar siswa-siswanya terinspirasi. Karena guru memang sudah seharusnya menjadi inspirasi bagi siswa-siswanya.
Amat tidak eloklah jika seorang guru suka membicarakan orang lain dan tidak ada manfaatnya pula, hanya menyia-nyiakan waktu yang seharusnya untuk belajar.(Masrukah)


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

2 komentar:

Warta Blambangan mengatakan...

Jos gandos

Warta Blambangan mengatakan...

Nah tuh...dibilangin kok, jangan ja'im

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog