Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Pantai Boom Dan Pulau Bidadari

Pantai Boom Dan Pulau Bidadari

Dermaga kecil itu terlihat elok, belum ada kapal yang berlabuh. Perempuan cantik menemanimu berlama lama menikmati surga kecil dari sebuah Pulau yang tak lagi terpisah dengan Pulau Jawa. Jembatan mirip kepompong yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau yang saya tidak tahu namanya tersebut dibuat bukan lagi diatas selat. Ranum perawan semerbak ketika menyusuri jalan kecil yang mengitari tubuh pulau yang tergolek gemulai. Cadik nelayan berjajar menunggu malam untuk menjemput rizki. Pagi itu kunikmati bermandikan cahaya surya pagi meski tanpa sabun. Senyum bidadari disampingku telah cukup membelah sunyi dengan cerita masa lalu.

Saya tidak tahu, pulau apa namanya, beberapa hali yang lalu saya hanya bisa menatap dari seberang, tidak ada perahu yang membawaku kesana, jembatanpun masih tertutup untuk umum, truk material dan pekerja proyek yang lalu lalang yang berpeluh menata surga kecil diseberang. Beberapa kali saya kesini, namun belum ada kesempatan menikmati Indahnya Pulau Bidadari ini meski terlihat kering menahan gejolak kemarau, bunga bunga tropis masih memancarkan pesona wangi, rumput liar masih terlihat ranum, mengingatkanku pada masa kecil dimana harus menggembalakan kerbau selepas sekolah.

Sisi kanan pulau disiapkan pentas kecil dimana pertunjukan dapat dinikmati dengan anggun, berbeda dengan hamparan pasir diseberang dimana dapat dilaksanakan drama kolosal dengan lebih dari seribu gandrung, di Pulau Kecil ini sepertinya hanya untuk tidak lebih dari seribu orang penonton. Meskipun juga dapat dinikmati dari seberang dimana pentas ini tepat dibibir pulau sehingga semilir sepoi laut dengan bebas dinikmati. Perahu pedagang dari pulau pulau kecil Sekitar pulau Sulawesi berlabuh di Pulau utama untuk menurunkan dagangannya, dua hari dua malam perjalanan laut tidak membuat mereka mabuk perjalanan, bagi mereka perahu perahu itu telah menjadi tempat tinggalnya.

Saya bertanya pada seorang pekerja yang kebetulan melintas tentang nama Pulau ini, namun mereka juga tidak tahu nama dari pulau tersebut. Ya sudahlah apa arti sebuah nama, meskipun penasaran itu akan saya bawa pulang dan akan terobati ketika suatu saat nanti saya sudah menemukan informasi nama pulau ini. Biarlah saya menyebutnya dengan Pulau Bidadari, sebagaimana pagi ini saya ditemani perempuan cantik menyusuri lekuk tubuh pulau tanpa lelah. 

Gedung dengan bangunan segitiga kokoh menghadap laut, sepertinya sebuah gedung pertemuan, disampingnya ada bangunan kecil yang juga berbentuk segitiga hanya berisi beberapa kursi saja. Saya tidak tahu mengapa bangunan ini berbentuk segitiga. Mungkin ketika hujan air dengan mudah mengalir, atau ada filosofi lain yang saya tidak tahu dengan makna dari segitiga tersebut, mungkin segitiga dianggap paling aman sebbagaimana saya juga menggunakannya.
Konon jembatan ponton bukan untuk cadik nelayan, namun untuk scocy dengan kecepatan tinggi yang dengan cepat menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Dermaga kecil itu terlihat Indah dengan beberapa ponton dan jalan mengapung diatas air jernih dimana beberapa ikan dengan bebas beraktifitas. Meskipun panas mulai menyengat, perempuan cantik yang menamaniku pagi itu tetap semangat mengantarku menyusuri beberapa sudut pulau yang sudah tidak terlihat liar. Beberapa bangunan baru berdiri ditengah pulau yang sepertinya beberapa saat lagi dapat dengan resmi dikunjungi. Saya tidak tahu apakah rumput rumput liar ini akan masih dapat tumbuh bebas ketika banyak tangan yang membelainya.
 

Akhirnya saya harus rela meninggalkan pulau bidadari ini, biarkan waktu yang akan menjawabnya, apakah pulau ini masih tetap dinamakan Pulau, ataukah sudah dianggap menjadi satu dengan Pulau Jawa dengan Jembatan mirip kepompiong yang menghubungkannya, entahlah. Mungkin beberapa bulan lagi saya harus ke  Pulau ini untuk memastikannya. (Pantai Boom, Minggu 15 September 2019)
 
 
 

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog