Saat Anda berkunjung ke kotaku Banyuwangi. Anda akan
menjumpai Kecamatan Muncar pengahasil ikan terbesar di Provinsi Jawa Timur dan
menjadi salah satu kebanggaan Indonesia sebagai pengahasil ikan terbesar
setelah Bagan Siapi-api. Muncar memiliki dayatarik dan potensi pariwisata luar
biasa. Di pelabuahan Muncar misalnya,ikan bermacam-macam jenis yang masih
segar. Lalu -lalang pegawai usung gronjong ikan masuk pabrik-parik di sepanjang
jalan. Hasil tangkap ikan di Muncar didominasi oleh ikan lemuru (Sardinella
lemuru).Bahkan,saat musim ikan lemuru tiba menurut cerita nelayan “jika perahu
sudah kelebihan muatan di tengah laut, lemuru yang sudah ditangkap dibuang
begitu saja demi keselamatan semua.
Perahunya juga unik-unik,dengan berbagai ukiran dan hiasan
yang berwana-warni menambah indahnya pelabuhan. Apalagi pada malam hari
lampu-lampu indah menghiasi perahu yang sedang berlabuh.Berbagai aktifitas para
nelayan menjadi pemandangan yang menarik,ada yang membersihkan
perahu,membetulkan jaring yang rusak,atau nelayan yang bersiap-siap melaut.
Beberapa desa di pesisir Muncar mayoritas warganya sebagai nelayan.
Muncar tidak hanya sebagai daerah penangkapan ikan saja,
tapi juga dijadikan lokasi produksi dari sejumlah usaha pengelolaan ikan.
Perikanan lemuru di Muncar telah dijadikan penunjang industri lokal, pembuka
lapangan pekerjaan baik di laut maupun di darat, dan penunjang sumber
pendapatan daerah. Oleh sebab itu, lemuru harus ditangani dengan tepat dan
efisien agar nilai ekonomis ikan lemuru dapat lebih ditingkatkan. Jenis-jenis
industri pengolahan yang memanfaatkan lemuru dan terdapat di Muncar meliputi
industri pengalengan, cold storage, pemindangan, pengasinan, penepungan, dan
industri pengolahan lainnya. Salah satu industri pengolahan ikan yang paling
banyak ditemui di kawasan Muncar adalah industri cold storage atau pembekuan
ikan yang akan dikirim ke luar jawa atau luar negri.
Pada sore hari kita juga bisa menyaksikan warga yang inigin
sekedar melepas penat dengan memancing. Mereka berjejer dipinggir pantai sambil
menikmati tiupan angin semilir sepoi-sepoi.Sambil diiringi musik khas
Banyuwangi yang dinyanyikan artis Demi terdengar dari deretan warung di
sepanjang pinggir pantai. Apalagi pada hari Minggu anak-anak nelayan
berdatangan untuk ikut mengusung atau istilahnya “ngujur” dari juragan perahu
satu ke perahu lainya.Pundi-pundi rupiah membuat mereka ketagihan,sehingga
setiap liburan mereka sambil bermain juga mencari uang buat jajan.
Petik laut merupakan ritual tahunan yang dilaksanakan pada
bulan Muharram atau Shuro pada penanggalan Jawa. Biasanya digelar pada bulan
Purnama,karena saat itu terjadi air laut pasang sehingga nelayan tidak
melaut.Pada saat itulah wisatawan dalam dan luar negri berbondong-bondong untuk
berdatangan,dalam rangka menyaksikan ritual-ritual Petik laut.Para pedangan
dari luar daerah pada berdatangan satu bulan sebelumnya.
Mengais rizki dikeramain petik laut yang menjadi iven
budaya turun-temurun.
Tujuan utama petik laut adalah untuk memohon kepada Alloh
agar diberi keselamatan dan rizki menjadi berkah sekaligus ungkapan rasa syukur
kepada Sang Pencipta atas pendapatan ikan yang melimpah.
Itulah gambaran tempat kelahiranku Muncar, membuat siapapun
ingin mengunjungi setelah tau betapa indah dan hidupnya aktifitas para nelayan
serta exsotisnya beratus-ratus kapal yang berderet di sandaran pelabuhan.
Suatu hari aku akan menulis ritual petik laut yang lebih
lengkap.
Ayo kawan...Datanglah!
Lemuru bakar selalu siap sebagai jamuan kuliner yang nikmat
dan ala maak...!!
(Masrukah)
(Masrukah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar