Dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0,
yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, Madrasah dengan
segala keterbatasannya mampu bersaing menghadapi tantangan tersebut, hal ini
dibuktikan dengan penguasaan dan penggunaan piranti canggih dalam proses
pembelajaran dan administrasi pendidikan. Analis data dan Informasi Pendidik
dan Tenaga kependidikan Kemenag Kabupaten Banyuwangi Syafaat dalam Diseminasi
Aplikasi Raport Digital (ARD) di aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Banyuwangi Sabtu (21/9) mendamping Tim Narasumber menyampaikan bahwa Sepertinya
maderasah lebuh siap menghadapi revolusi industry 4.0. “beberapa Madrasah
Ibtidaiyah telah menggunakan Andoid dengan meminjam milik orang tuanya untuk
mengerjakan pekerjaan rumah yang dikirim secara online oleh guru pembimbing”
ungkapnya.
Diseminasi ARD pada hari kedua tersebut disampaikan
Mohammad Akbar Hariyadi didampingi A. Latif dari MIS Bulusari, Bambang Harwono
dari MIN 2 Banyuwangi, sementara untuk peserta yang lebih sedang sambil duduk
duduk di pelkataran masjid Arroyan dipandu oleh Mohammad Saerofi dari Min 1
Banyuwangi. “ disini lebih enak untuk belajar bersama, suasananya nyaman”
ungkap Uswatun Hasanah, operator dari Kecamatan Bangorejo.
“Perubahan dalam bidang sumber daya sangat
penting, meliputi pengembangan kapasitas guru dan tenaga kependidikanr dalam administrasi
dan pembelajaran daring. Jadi guru
sekarang ini perannya juga sebagai
tutor. Kemudian pengembangan infrastruktur MOOC (Massive Open Online Course), teaching industry, dan e-library” ungkap Syafaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar