Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Gerakan Literasi Madrasah

Gerakan Literasi Madrasah

Satu lagi langkan terpadu dilakukan dalam melaksanakan gemar membaca bagi siswa dengan Gerakan Literasi madrasah, dimana dalam gerakan ini peserta didik bukan hanya dibudayakkan untuk menulis, namun juga diajari bagaimana menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis, bauk karya tulis fiksi maupun non fiksi. Gerakan Literasi Madrasah ini merupakan salah satu dari program Gerakan Ayo Membangun Madrasah, dimana peserta didik berikut tenaga Pendidik dan Kependidikan digali potensinya untuk bersama sama maju meniungkatkan sumber daya yang unggul.
Kita menyadari bahwa setiap manusia mempunyai keunggulan masing masing, karenanya keunggulan yang berbeda tidak dapat diterapkan pada bidang yang sama. Menyadari hal tersebut Gerakan Ayo Membangun Madrasah berupaya untuk menggali segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik yang harus diawali oleh peningkatan kemampuan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dimana Tenaga pendidik dan kependidikan ini harus diprioritaskan sebelum menggali potensi dari peserta didik.
Menuiskan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan bukankah hal yang mudah. Karena bahasa tulisan sedikit berbeda dengan bahasa lesan, dimana dalam bahasa tulisan ini sebelum dipublikasikan masih dapat diedit dan disempurnakan, karenanya rangkaian dan pilihan kata yang tepat sangat diperlukan dalam Bahasa Tulisan, karenanya orang yag lihai dalam orasi atau Bahasa lesan, belum tentu mampu menuangka ide dan gagasan dalam bentuk tulisan yang mudah dicerna.
Setiap orang yang menulis, ingin tulisannya terlihat sempurna, namun banyak yang belum dapat mewujudkan bagaimana membuat tulisan yang sempurna. Bagi saya tidak ada tulisan manusia yang sempurna, karena ide dan gagasan selalu berkembang. Pengallaman saya sendiri dalam menulis sebuah ide, gagasan maupun cerita, dalam menulis tersebut jarang saya membacanya kembali sebalum tulisan saya usai, hal ini saya maksudkan agar ide yang muncull terus mengalir sampai ide tersebut benar benar tuntas dalam sebuah karya tulis. Saya baru mengeditnya setelah saya rasa gagasan saya sudah habis terkuras tuntas.
Beberapa kali saya diajak diskusi oleh para calon penulis, rata rata pertanyaan yang mereka sampaikan tetap sama, yakni bagaimana memunculkan ide dan gagasan tersebut dalam karya tulis, sebenarnya mereka banyak ide yang akan dituliskan dalam sebuiah karya, namun ketika ide tersebut benar benar dituangkan dalam sebuah tulisan yang diperkirakan berlembar lembar, namun seakan ide tersebut habis dalam beberapa alinea saja. Beberapa penulis pemula berupaya menulis sesuatu yang menurut saya melampaui kemampuannya. Sebenarnya idenya luar biasa, mereka ingin menuliskan sesuatu berkelas Nasiomal maupun Internasional. Padahal menurut saya, Kearifan lokal juga dapat berkelas Nasional maupun Internasional.
Membaca adalah hiburan dan menjadikan Menulis sebagai hoby
Membaca dapat dapat dijadikan sebagai salah satu wahana hiburan, disamping sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, zaman dulu (tahun 80a) kita sering meminjam buku cerita diperpustakaan sebagai salah satu hiburan kita dikala senggang, kita sering meminjang buku dari teman untuk kita baca secara bergantian, dan seiring dengan bergantinya waktu budaya membaca tersebut sedikit bergeser dengan hadirnya tehnologi.Dulu kita oleh para guru diajari untuk menulis halus, diajari bagaimana cara menulis surat yang dikirim melalui Post, atau menulis Kartu Post, seiring waktu media menulis tersebut berubah menjadi elektronik dimana cara menyampaikan menjadi lebih cpat dan cenderung singkat. Tata penulisan media modern melalui Sosial media (sosmed) tidak ada yang baku sebagaimana dalam media paper. Kemudahan media IT tersebut memnuat kita mudah dalam mengakses informasi, namun seringkali kita hanya membaca sebagian dari informasi tersebut yang kita anggap perllu yang kadang kita lupa dengan prolog dari berita tersebut.
Banyak penulis yang menyalurkan hoby menulisnya dalam media sosial, hal ini karena dalam media sosial kita dapat menuliskan ide dan gagasan kita dengan lebih bebas, hal ini karena dalam media sosial kita dapat mengunggah tulisan kita sendiri tanpa melalui fiter redaktur sebagaimana dalam media cetak. Beberapa penulis yang aktif dalam blog pribadi juga mendapatkan rupiah yang lumayan dari blog yang dimilikinya.
Bagi seorang guru dan jabatan Fungsional Tertentu lainnya, karya tulis merupakan sebuah keniscayaan bagi kenaikan pangkatnya. Banyak yang menthok kepangkatannya karena ketidak mampuan mengumpulkan angka kredit dari akibat kurangnya karya tulis yang dimilikinya. Karena menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah karya tulis bukanlah hal yang mudah.

Salah satu tujuan dari Gerakan literasi Madrasah adalah menjadikan membaca media hiburan dan menjadikan menulis sebagai hoby, disamping sebagai salah satu upaya peningkatan Sumber daya manusia menuju industri 4.0, yakni nama tren otomasi dan pertukaran data terkini, dimana dalam Industri 4.0 ini peran media digital sangat diperlukan. Peningkatan SDM melalui budaya literasi sangat diperlukan untuk mewujutkan SDM yang siap bersaing pada dunia global.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog