Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Pembentukan Kader Ramaja Putri Anti Anemia (Si Jari Merah)

Pembentukan Kader Ramaja Putri Anti Anemia (Si Jari Merah)



Bertempat di aula dr M Rasad Oesman Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Selasa (06/08) dibentuk Kader Remaja Remaja Putri Dalam Rangka pemberian Tablet Tambah darah pada Siswi SMP/MTs dan SMA/SMK/MA di Kabupaten Banyuwangi. Slogan Si jari Merah (Generasi Remaja Putri Merdeka dari Kurang Darah) menjadi andalan dalam program pencegahan anemi di Kabupaten Banyuwangi.
Dalam sambutan pembukaan, dr. Indah Sri Lestari, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa saat ini prevalensi anemia di Indonesia masih tingi, terutama kekurangan zat besi. Padahal Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan aneka bahan makanan yang dapat tercukupi gizinya. “Pemerintah Indonesia menanggulangi kekurangan zat besi tersebut melalui program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) melalui institusi sekolah” ungkapnya. Lebih lanjut dr. Indah juga menyampaikan terima kasih kepada kementerian Agama dan cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi yang telah mensuport kegiatan pemberian TTD di Sekolah dan Madrasah.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan bahwa di kabupaten Banyuwangi, Remaja yang terkena anemia 53,5 %, sebuah angka yang perlu ditanggulangi dengan sungguh sungguh oleh semua pihak. Bersama dengan 9 Kabupaten lainnya, Banyuwangi mendapatkan pendampingan dari Nutrition Internasional untuk penanggulangan anemia pada Remaja Putri melalui lembaga pendidikan.
Sementara itu Mbak Riris, panggilan akrab Rizqya Giajeng dari Nutrition International menyampaikan materi tentang gejala anemia dan penanganannya pada Remaja Putri. Mbak Riris mengajak para kader remaja putri yang ada di setiap sekolah dan madrasah agar mensuport rekan rekannya sesame siswi agar mau dan sadar serda benar dalam minum TTD, karena minum TTD dengan cara yang salah akan mengurangi bahkan menghilangkan fungsi TTD bagi tubuh manusia. “ Minum TTD tidak boleh dengan menggunakan air The, Kopi, dan Susu "Minum obat tablet penambah darah atau makan makanan hewani tinggi zat besi dengan teh hitam atau kopi dapat menghambat penyerapan zat besi karena kandungan tannin. Zat lain seperti fosfor, serat, fitat, juga menghambat penyerapan zat besi. Jadi, kalau Anda harus minum obat anemia, air putih atau air bervitamin C yang terbaik," pungkasnya.
Lebih Lanjut Mbak Riris yang sudah lama sebagai tenaga pendamping Nutrition International ini mengajak diskusi dengan Kader, Guru pendamping dan petugas gizi pada puskesmas diskusi mengenai anemia. “Anemia adalah kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin(hb) dalam sel darah merah lebih rendah dari normal” ungkapnya.  lebih lanjut disampaikan bahwa ada beberapa kesalahan pengertian antara anemia dan kurang darah, sehingga ada yang takut minum TTD yang dianggap mengakibatkan tekanan darah tinggi. Karenanya menurut Mbak Riris, dengan diskusi tersebut penmgertian yang salah tersebut dapat diluruskan.
Sementara itu Analis data dan Informasi Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Syafaat  yang hadir dalam kesempatan tersebut menyambut baik pembentukan kader kesehatan yang ada disetiap Sekolah dan Madrasah. “kementerian menyambut baik dan mendukung upaya penanggulangan anemia pada remaja” ungkapnya. Lembih lanjut Syafaat menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi telah membuat edaran kepada seluruh Kepala MTs dan MA se Kabupaten Banyuwangi agar melaksanakan minum TTD bersama dan memastikan bahwa TTD tersebut benar benar diminum oleh para siswa.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog