Lapangan Diponegoro menjadi saksi perjuangan anak anak Madrasah Aliyah negeri 1 Banyuwangi mempertahankan gawang dari serangan Siswa Sekolah Menengah Atas Tegaldlimo dalam Kejuaran Sepak bola Pelajar Tingkat Kabupaten Banyuwangi. Final yang digelar Kamis (28/8) tersebut disaksikan ratusan supporter yang dengan sopan namun meriah, memberikan semangat kepada para jagoannya.
Dalam final yang
digelar sore tersebut sampai menit terahir kesebelasan dengan kapten Zaenal dari
MAN 1 Banyuwangi mampu menjaga gawang, meski tidak mampu m,enjebol gawang
lawan, karenanya kejuaraan sore tersebut harus diakhiri dengan adu pinalti,
dimana masing masing kesebelasan menyuguhkan lima orang striker untuk melakukan
tendangan pinalti.
Kepala Dinas
Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi didampingi Syafaat dari kementerian Agama
Kabupaten Banyuwangi merasa puas dengan permainan kedua belah pihak. “adu
pinalti menandakan kedua belah pihak sangat baik dalam permainan sepak bola”
ungkapnya. Karenanya wawan (panggilan akrabnya) berharap pelatih sepak bola di
kedua sekolah tersebut terus memupuk prestasi peserta didiknya agar kedepan
mampu menjadi duta sepakbola Indonesia. Lebih lanjit Wawan menyampaikan bahwa
ajang Sepak bola pelajar ini juga diproyeksikan untuk mewakili Kabupaten
Banyuwangi dalam POPDA (Pekan Olahraga Pelajar daerah) Tingkat Propinsi Jawa
Timur.

Dalam adu
pinalti tersebut dari kesempatan yang diberikan pemain MAN 1 Banyuwangi, dapat
memasukkan bola sebanyak 3 kali, sementara anak anak dari SMA Tegaldlimo lebih
beruntung karena hanya satu tendangan yang tidak lolos. Sementara itu Syafaat
dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa dapat juara dua
dengan kekalahan pada adu pinalti sangat bagus, terelebih dalam kejuaraan
tersebut pada babak penyisihan, hanya dua madrasah Aliyah yang lolos.(syaf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar