Komposisi
Penduduk adalah pengelompokan susunan penduduk suatu Negara atau suatu wilayah
berdasarkan kriteria tertentu. Ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali
mengakibatkan berbagai dampak sosial yang juga akan berdampak pada sektor lainnya.
Hal ini disampaikan Sugeng Fajar, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan
Pergerakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi ketika menjadi narasumber dalam Sosialisasi Pendidikan Kependudukan yang
dilaksanakan di Aston Hotel dan Resto Centre Banyuwangi Selasa (16/7)
Sementara
itu narasumber dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Syafaat menyampaikan
materi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dimana dalam materi yang disampaikan
analis data dan Informasi pendidik dan tenaga kependidikan Kementerian Agama
tersebut disamping memberikan materi Pendewasaan Usian Perkawinan, juga
memberikan materi pencegaran anemia pada Remaja serta Kesehatan Reproduksi. “Remaja
adalah calon ibu yang harus mempersiapakan diri baik lahir baupun batin agar
dapat melahirkan generasi cerdas” ungkapnya.
Remaja
pada usia sekolah harus dipersiapkan fisik dan mentalnya agar dapat melahirkan
putra dan putri yang berkwalitas, karenanya menjaga reproduksi dan mencegah
remaja putrid dari gejala anemia sangat diperlukan agar nantinya benar benar
dapat menjadi Ibu yang sehat lahir maupun batin. Hal ini disampaikan Syafaat
yang juga Fasilitator pencegahan anemia pada Remaja Putri di kabupaten
Banyuwangi, Syafaat juga berharap program minum TTD (Tablet Tambah Darah) yang
dilaksanakan disekolah sepekan sekali tetap dilaksanakan agar remaja terbiasa
melakukan minum TTD tersebyut ketika tidak berada di sekolah.
Pada
kesempatan tersebut para Kepala Madrasah dan Kerpala Sekolah di Kabupaten
Banyuwangi banyak melakukan diskusi tentang perkembangan remaja terutama yang
berkaitan dengan pendidikan. “anak anak hanya 8 Jam berada di Sekolah, dan
selebihnya berada dirumah, karenanya peran orang tua dan lingkungan sangat
berpengaruh terhadap perilaku Remaja” ungkap Endang, Guru BK pada SMAN 1
Glagah. Beberapa gutru juiga banyak berharap adanya kerjasama dari berbagai
pihak terkait penanggulangan kenakalan Remaja ini, karena kenakalan Remaja
bukan hanya tanggung Jawab Guru di Sekolah, namun tanggung jawab kita bersama.
“Selama
ini kita sering mambahas masalah kenakalan Remaja, namun sangat jarang membahas
masalah kenakalan orang tua” Ungkaop samsul, Guru Geografi SMAN 1 Banyuwangi. Samsul
juga menyampaikan bahwa peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak
dan remaja, karena kenakalan remaja tidak dapat dilepaskan dengan peran orang
tua dalam memdidik anak anaknya.
Dalam
Kesempatan tersebut Syafaat banyak mengupas masalah peran Ibu dalam mendidik
anak anaknya. “Ibu adalah Madrasah atau lembaga pendidikan [pertama bagi anak
anaknya” ungkapnya. Karenanya petran ibu sangat penting bagi perkembangann
mental dan kecerdasan putra putrinya,k karenanya dalam islam Menuntut Ilmu
meripakan kewajiban bagi kaumj Muslim laki laki maupun Muslim Perempuan,
sedangkan kewajiban untuk mencari nafkah merupakan kewajiban bagi seorang
suami. “Tidak ada kewajiban mencari nafkah bagi seorang istri, namun tidak ada
larangan, karenanya tugas utama seorang istri adalah menjadin ibu bagi anak
anaknya” Ungkap Ketua kloter jamaah haji Kabupaten Banyuwang8i tahun 2017 ini.
Sementara
Itu narasumber dari Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Sutenang lebih menekankan pada sinergi kegiatan
yang akan dilaksanakan di sekolah maupun Madrasah. Kasi SMK tersebut mengajak
pada seluruh Kepala Sekolah dan para Guru BK yang hadir dalam kegiatan tersebut
untuk bersama sama meningkatkan kwalitas sumber daya manusia sesuai dengan
bidangnya masing masing.
1 komentar:
Kenakalan remaja dikarenakan ketidak berhasilan orangtua dalam mendidik anaknya,
Maka dari itu sangat pentinglah peran ortu dalam menjadikan putra putri yg baik dan ter arah
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar