Sulaiman
Ali Satief, Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi berhasil menjadi
juara 02 dalam Lomba Fotografi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Sejarah
Indonesia (AGSI) dalam rangka Hari pendidikan Nasional tersebut diikuti oleh
peserta dari SMA, SMK dan MA se Propinsi Jawa Timur.
Dalam
Lomba tersebut siswa MAN 1 Banyuwangi menampilkan foto sejarah gandrung, dimana
tari tradisional ini sudah menjadi ikon bagi Kabupaten paling ujung Pulau Jawa
ini. Ditemui dikampusnya, Sulaiman Ali Satief menyampaikan bahwa dirinya memang
hoby fotografi, terlebih lomba yang diikuti berkaitan dengan sejarah dan
budaya, dimana di Banyuwangi sangat banyak budaya, terlebih Gandrung dimana
kesenian gandrung dulu jjuga digunakan untuk alat perjuangan merebut
kemerdekaan.
Kepala
MAN 1 Banyuwangi Saeroji menyampaikan bahwa Madrasah menfasilitasi semua
semampuan siswanya untuk berkembang, baik intra maupun ekstra kulikuler.
“Kesenian gandrung yang ada di Kab7upaten Banyuwangi dijadikan objek fotografi
oleh siswa dan Alhamdulillah mendapat juara 02” ungkapnya.
Lebih
lanjut Saeroji juga menyampaikan bahwa siswanya tersebut akan diundang dalam
puncak acara Hardiknas yang akan dilaksanakan penyerahan hadiahnya pada Hari
Rabu (24/4) mendatang di Museum Trowulan Mojokerto.
Sementara itu Sulaiman
Ali Satief menceritakan Tari Gandrung yang menjadi objek fotografinya dimana Sejarah kesenian gandrung
Banyuwangi muncul setelah kekalahan rakyat Blambangan melawan VOC yang
mengakibatkan rakyat Blambangan tercerai-berai.
Kesenian tari Gandrung
Banyuwangi diciptakan dengan tujuan untuk mempersatukan kembali rakyat
Blambangan. Tari gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang
didandani seperti perempuan dengan diiringi instrumen gendang. Sekitar tahun
1890an, Gandrung laki-laki ini lambat laun digantikan oleh gandrung perempuan
seiring dengan berkembangnya ajaran Islam di Blambangan.
Pada
mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung
sebelumnya, namun sejak tahun 1970-an banyak gadis-gadis muda yang
diperbolehkan mempelajari tarian ini.Kesenian ini kemudian terus di kembangkan
oleh pemerintah Banyuwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar