Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Home » » Aku Bangga Jadi ASN Kemenag

Aku Bangga Jadi ASN Kemenag



Tidak seperti biasanya, warung  Mbak Erina terlihat kotor, padahal biasanya bersih seperti yang punya. Mas Muachlis yang biasa menggoda Mbak Erina sudah terlihat cangjkruk, entah apa yang dipikirkan pujangga tersebut. Saya mungkin yang termasuk heran dengan kondisi ini, biasanya lantai dan tempat kita ngopi terlihatb bersih karena Mbak Erina rutin membersihkan demi pelanggan.
Tak lama Mbak Erina dengan jilbab syar’inya keluar menyapa kami yang masih kaget dan terheran. Dia menjelaskan bahwa bang Romy, orang dekat pak RT baru saja masuk dan membawa barang yang dapat mengotori ruang, dan Mbak Erina sekarang sedang membersihkan semua ruang baik yang dibawah maupun yang diatas. “Nggak usah khawatir mas, saya bersihkan semua mulai bawah hingga atas, Insyaallah setelah ini semua bersih ruangan ini bersih dan nyaman” ungkapnya.
Seperti biasanya, kami ngopi sambil ngobrol masalah terbaru, terlebih dengan OTT yang sempat melibatkan beberapa ASN di Kementerian Agama, yang membuat kami sempat kaget sebagaimana kami tadi juga kaget ketika warung Mbak Erina terlihat sedikit kotor karena ulah Bang Romly. Kami yang di kementerian Agama telah sepakat untuk tidak melakukan pungli dan menerima gratifikasi, meski si pemberi sangat ikhlas untuk melakukannya, terlebih saat ini segala kebutuhan Kementerian Agama telah tercukupi dari anggaran Negara, begitupun dengan tunjangan yang diterima juga sudah mulai disesuaikan dengan beban kerja, karenanya sangat tidak pantas kami menerima gratifikasi dan melakukan pungli.
Sambil menunggu kopi yang kami pesan, saya lihat mas Muachlis sedang merenungkan sesuatu yang saya yakin akan salah jika menduganya, karena Pujangga ini kadang agak sulit ditebak apa yang akan disampaikan, mungkin dia akan menulis puisi atau mungkin sedang merenungkan kejaduian yang baru saja terjadi, entah itu OTT maupun ulah Bang Romly yang barusaja mengacak acak warung Mbak Erina. Kami seperti “pengamat dadakan” yang seakan tahu semua masalah. Terlebuih dalam dunia digital dimana informasi sangat mudah menyebar.
Saya segera mensruput kopi yang barusaja disungguhkan Mbak Erina, dan saya tidak kalah kagetnya bukan karena saya baru sadar bahwa wajah Mbak Erina begitu tenang dan nyaman duipandang meski barusaja ada kejadian yang sedikit menghebohkan warungnya. Dan lebih kaget lagi bahwa kopi yang disuguhkan masih terlalu panas, sehingga sangat terasa ketika menyentuh pucuk lidah, 


Seperti halnya kopi yang diseduhkan Mbak Erina, meski disuguhkan dengan senyum, namun kaget juga ketika kopi yang masih panas tersebut menyentuh lidah. Begitupun juga ketika kami mendengar berita OTT yang melibatkan institusi kami. Namun setelah beberapa saat kemudian kami dapat memahaminya tanpa harus menunggu senyum Mbak Erina.
 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog