Selamat Datang di Warta Blambangan

Pages

Outing Class Mi Darunnajah II di Jopuro

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kegiatan Outing Class yang diikuti oleh 27 siswi kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah II Banyuwangi di kawasan wisata Jopuro pada Sabtu, 14 September 2024, memberikan pengalaman edukatif yang berharga. Dalam kegiatan ini, siswa didampingi oleh guru kelas, Eni Kusrini, dan dipandu oleh Bapak Sapto, seorang petugas wisata berpengalaman.


Tujuan utama kegiatan ini adalah memperdalam pemahaman siswa mengenai Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), terutama dalam mempelajari ekosistem dan rantai makanan. Para siswi diajak untuk mengeksplorasi alam, mengamati langsung interaksi antara berbagai jenis tumbuhan dan hewan, serta memahami pentingnya keseimbangan ekosistem.

Selain melakukan observasi, siswi juga aktif membuat catatan lapangan, mengidentifikasi jenis-jenis ekosistem yang ada di sekitar mereka, serta menyusun rantai makanan sederhana. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperkaya pemahaman siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Kepala MI Darun Najah II, Majidatul Himmah, S.Ag, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa depan. Harapannya, Outing Class dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna di luar kelas, sambil menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa.
"Jopuro adalah tempat yang sangat cocok untuk belajar tentang ekosistem dan rantai makanan,di sini, siswa dapat melihat dan mengamati secara langsung bagaimana tumbuhan dan hewan beradaptasi dengan lingkungannya, serta memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam." Kata Majid (Team)

Pelatihan Reportase Siswa MTsN 8 Banyuwangi Hadirkan Narasumber dari Lentera Sastra

Banyuwangi, (Warta Blambangan)  MTsN 8 Banyuwangi yang berlokasi di Kecamatan Genteng menggelar pelatihan reportase yang diikuti oleh siswa-siswinya. Acara ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yaitu Syafaat dari Lentera Sastra dan Joko Wiyono dari Actanews. Kegiatan yang bertempat di aula sekolah ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan dasar jurnalistik dan teknik reportase, Sabtu (14/09/2024).



Dalam sambutannya, Kepala MTsN 8 Banyuwangi, Sri Endah Zulaikhatul Kharimah, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat membantu para siswa menguasai dasar-dasar jurnalistik dan mampu melakukan reportase secara efektif. "Kami berharap melalui pelatihan ini, siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam menulis berita yang baik dan benar, serta dapat memahami etika jurnalistik," ujarnya.


Syafaat dari Lentera Sastra memberikan materi terkait penulisan kreatif dan cara menemukan sudut pandang menarik dalam sebuah berita. Sementara itu, Joko Wiyono dari Actanews lebih menekankan pada aspek teknis reportase di lapangan, termasuk teknik wawancara dan pengumpulan data.

"Sampaikan dulu maksud dan tujuan kepada Narasumber sebelum wawancara" kata Syafaat.


Kegiatan ini disambut antusias oleh para siswa, yang tampak bersemangat dalam mengikuti sesi materi maupun praktik. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi siswa MTsN 8 Banyuwangi untuk terjun ke dunia jurnalistik dengan lebih percaya diri dan terampil, output dari kegiatan ini disamping dapat membuat berita dalam bentuk buletin, juga dalam bentuk video. (Team)

Siswa MI Darunnajah II Belajar Tata Pemerintahan di Kelurahan

 Banyuwangi (Warta Blambangan) Outing Class MI Darun Najah II di Kantor Kelurahan Tukangkayu: Meningkatkan Pengetahuan Anak-anak tentang Pemerintahan 


Kegiatan outing class MI Darun Najah II Banyuwangi berlangsung sukses di Kantor Kelurahan Tukangkayu, Rabu (11/09/2024), para siswa dari MI Darun Najah II mendapatkan kesempatan untuk belajar secara langsung mengenai pemerintahan dan administrasi kelurahan.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Lurah Tukangkayu, Hotmada Tanjung. Dalam sambutannya, Lurah Hotmada mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat dan antusiasme anak-anak dalam belajar. "Kunjungan ini sangat berarti bagi kami. Melihat anak-anak yang begitu bersemangat untuk memahami sistem pemerintahan adalah hal yang luar biasa," ujar Hotmada Tanjung. Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun pemahaman sejak dini tentang bagaimana pemerintahan lokal bekerja.

Selama kunjungan, para siswa diberikan penjelasan mengenai berbagai fungsi dan tugas kelurahan serta bagaimana proses administrasi berlangsung. Para siswa juga berkesempatan bertanya dan berdialog langsung dengan staf kelurahan, yang memberikan mereka wawasan yang lebih mendalam mengenai sistem pemerintahan di kelurahan.

Kepala MI Darun Najah II Majidatul Himmah menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat memotivasi anak-anak untuk terus belajar dan mengeksplorasi pengetahuan mereka. "Kami sangat bersyukur atas kesempatan ini dan berharap anak-anak dapat termotivasi untuk lebih giat belajar dan mengenal lebih jauh tentang peran mereka dalam masyarakat," ujar Majid. 

MI Darunnajah 2 Outing Class at Tukangkayu Village Office: Improving Children's Knowledge about Government

The outing class for MI Darun Najah II was a great success at the Tukangkayu Village Office on Wednesday (11/9/2024). The students had a rare opportunity to learn directly about government and village administration.

The event began with a warm welcome from the Head of Tukangkayu Village, Hotmada Tanjung. In his speech, village chief Hotmada expressed his admiration for the children's passion and enthusiasm in learning. "This visit means a lot to us. Seeing the children so enthusiastic to understand the government system is an extraordinary thing," said Hotmada Tanjung. He added that activities like this are very important to build an understanding of how local government works from an early age.

During the visit, students were given an explanation of the various functions and duties of the village and how the administrative process takes place. Students also had the opportunity to ask questions and have direct dialogue with village staff, which gave them deeper insight into the village government system.

The principal of MI Darun Najah II, Majidatul Himmah, expressed her hope that this activity could motivate children to continue learning and exploring their knowledge. "We are very grateful for this opportunity and hope that the children will be motivated to study harder and learn more about their role in society," said Majid.

Jelang Jambore Sastra Asia Tenggara, Ketua DKB Koordinasi dengan Kemenag Banyuwangi


Banyuwangi (Warta Blambangan) Ketua Dewan Kesenian Banyuwangi (DKB), Hasan Basri, bersama dua anggota Komisi Sastra, Syafaat dan Nur Khofifah, melakukan silaturahim dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Jumat (13/09/2024). Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan pelaksanaan Jambore Sastra Asia Tenggara yang akan digelar di Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut, Hasan Basri menyampaikan harapan agar Kementerian Agama dapat berkolaborasi dalam menyukseskan acara berskala internasional tersebut. “Jambore Sastra Asia Tenggara bukan hanya tentang literasi, tetapi juga tentang bagaimana budaya dan agama bisa bersinergi untuk mempererat hubungan antarbangsa,” ujar Hasan Basri.

Syafaat, sebagai salah satu komisi Sastra, menambahkan bahwa acara ini diharapkan bisa menjadi ruang ekspresi bagi sastrawan dari berbagai negara Asia Tenggara untuk saling berbagi wawasan dan budaya. “Sastra adalah medium yang kuat untuk menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman,” tuturnya.

Nur Khofifah juga menekankan pentingnya peran Kementerian Agama dalam mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan dalam kegiatan ini. "Kami berharap Kemenag bisa memberikan dukungan moral dan spiritual, serta membantu dalam menjalin kerja sama dengan komunitas agama di Banyuwangi, terutama program sastrawan Goes to School" jelasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Chaironi Hidayat menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan kesiapan instansinya untuk mendukung penuh Jambore Sastra Asia Tenggara. "Kami siap berkolaborasi demi kelancaran acara ini, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan budaya dan sastra di Indonesia, khususnya Banyuwangi," ujarnya.

Jambore Sastra Asia Tenggara yang akan digelar di Banyuwangi diharapkan menjadi ajang pertemuan para sastrawan dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara untuk memperkaya khasanah sastra regional, sekaligus mempererat hubungan antarbudaya dan keagamaan. (team)

Worshop Perpustakaan Digital Sampai Penerbitan Buku MTsN 8 Banyuwangi

 Banyuwangi (Warta Blambangan) Dalam upaya meningkatkan literasi digital di kalangan siswa dan guru, MTsN 8 Banyuwangi, yang berlokasi di Kecamatan Genteng, mengadakan workshop perpustakaan digital pada Jumat (13/9/2024) bwrrempat di aula perremuan. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah), guru, serta pustakawan sekolah, dengan harapan dapat memaksimalkan pemanfaatan platform digital dalam proses belajar mengajar.


Kepala MTsN 8 Banyuwangi, Sri Endah Zulaikhatul Kharimah, menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi dalam dunia pendidikan. “Pemanfaatan media digital dapat kita gunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar,” ungkapnya.

Syafaat, perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang juga menjadi salah satu narasumber, memperkenalkan program Elipski (Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam). Menurutnya, program ini mendukung digitalisasi literatur keagamaan yang ditulis oleh ASN Kementerian Agama, sehingga literatur berkualitas dapat diakses dengan lebih mudah oleh siswa dan masyarakat luas.

Sementara itu, Yusuf Khoiri, Pustakawan Ahli Madya dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, menguraikan tentang pentingnya perpustakaan digital dan penerbitan buku dengan ISBN. Ia menekankan bahwa perpustakaan digital mampu meningkatkan aksesibilitas dan distribusi buku secara lebih luas, sehingga literasi dapat berkembang pesat.

Workshop ini diharapkan tidak hanya meningkatkan minat baca di kalangan siswa, tetapi juga membudayakan kegiatan menulis di lingkungan MTsN 8 Banyuwangi. Melalui pemanfaatan teknologi digital, literasi di madrasah diharapkan semakin maju dan relevan di era digital.


Pelatihan Dasar Jurnalistik di MTsN 8 Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 8 Banyuwangi di Kecamatan Genteng mengadakan Workshop Jurnalistik, Publikasi Ilmiah dan Pengelolaan Perpustakaan Digital selama 3 hari, pada hari pertama pelatihan yang diikuti seluruh guru dan pengurus OSIM ( Organisasi Siswa Intra Madrasah) Kamis (12/09/2024) dengan materi dasar-dasar Jurnalistik. 


Kepala MTsN 8 Banyuwangi di Kecamatan Genteng Hj. Sri Endah Zulaikhatul Kharimah, S.Ag., M.Pd.I menyampaikan bahwa workshop yang dilakukan selama tiga hari ini dengan tujuan agar ada peningkatan pengetahuan tentang literasi dilingkungan madrasah.

"sudah lama program ini kita programkan dan hari ini dilaksanakan" kata Sri Endah.

Lebih lanjut Sri Endah menyampaikan bahwa dengan adanya pelatihan ini kegiatan yang ada di madrasah dapat diketahui oleh masyarakat melalui media, terutama media online.

Narasumber dalam kegiatan ini redaktur actanews yang memberikan materi dasar-dasar Jurnalistik dan langsung di praktikkan.

Kegiatan yang dilakukan madrasah dapat diketahui khalayak ketika kegiatan tersebut dapat diakses oleh masyarakat.

Narasumber berikutnya Syafaat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi menyampaikan tentang penyusunan buletin bagi siswa.

Perkembangan media digital harus dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan sangat penting dengan mengingat media tersebut dapat diakses kapanpun dan di manapun

Diskusi Panel Bersama Tokoh Agama Islam Dukung Pencegahan Perkawinan Anak di Banyuwangi

Bayuwangi, (Warta Blambangan) USAID ERAT bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PP dan KB) Kabupaten Banyuwangi mengadakan diskusi panel di Aula Minak Jinggo, Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Banyuwangi.



Ketua panitia acara, Anwar Sholihin dari LPKP Jawa Timur, membuka diskusi yang dihadiri oleh berbagai tokoh agama Islam dan penyuluh agama dari beberapa kecamatan di Banyuwangi. Fasilitator USAID ERAT di Kabupaten Banyuwangi, Sri Rahayu, menyampaikan bahwa kegiatan serupa juga dilaksanakan di empat kabupaten lainnya di Jawa Timur. “Kami menghadirkan empat penyuluh Agama Islam dari daerah dengan angka perkawinan anak yang tinggi,” ungkapnya.


Dalam sambutannya, Luqman Hakim, yang mewakili Kepala Dinas Sosial, PP dan KB, menekankan pentingnya pencegahan perkawinan anak sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas keluarga di masa depan. 



Narasumber utama, Amanullah dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, serta Imam Nakh'oi dari Universitas Ibrahimy (UNIB) Situbondo, memberikan pandangan mendalam mengenai kompleksitas perkawinan dalam perspektif Islam. Amanullah menyoroti bahwa salah satu penyebab stunting adalah perkawinan anak, terutama yang dilakukan karena kehamilan sebelum menikah. "Di Kabupaten Banyuwangi, perkawinan anak masih relatif tinggi dan ini harus segera ditanggulangi," ujarnya. Amanullah juga menyatakan pentingnya dukungan dari tokoh agama dalam memberikan pencerahan kepada remaja agar terhindar dari pergaulan bebas, dengan harapan bahwa tiga tahun ke depan, lebih banyak pasangan yang menikah telah menempuh pendidikan tinggi.


Imam Nakh'oi menambahkan bahwa meskipun Al-Qur'an tidak secara spesifik menyebutkan usia nikah, Undang-Undang Perkawinan Indonesia menetapkan usia minimal 19 tahun sebagai usia dewasa untuk menikah. “Balaghun nikah itu ya setelah dewasa,” jelasnya.


Acara ini dihadiri oleh pimpinan ormas keagamaan Islam dan empat penyuluh Agama Islam dari KUA Kecamatan Muncar, Rogojampi, Srono, dan Kalipuro. Diskusi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam mencegah perkawinan anak di Banyuwangi, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.

Empat Tas Kabin Tidak Ditemukan

Bisa dibayangkan bagaimana ribetnya ketika tiga kloter masuk hotel pada jam yang hampir bersamaan, terlebih dari Embarkasi berbeda dan dengan latar belakang adat berbeda.

Krodit, kopor dan tas kabin salah lantai, belum lagi kesalahan identifikasi jenis kelamin jamaah yang mengakibatkan dalam pembagian kamar ada perempuan yang masuk daftar satu kamar dengan laki-laki, pastinya harus diatur ulang pembagian kamar agar semuanya nyaman. 


Perjalanan Makkah Madinah yang mencapai hingga delapan jam mengakibatkan jamaah lelah, pingin segera beristirahat di kamar, berganti pakaian, namun mereka harus tertunda karena kopor maupun tas kabin belum di temukan, karena pihak hotel hanya tahu barang-barang jamaah tersebut tidak berada di lobby, karena jamaah terus berdatangan.

Saya mencoba membantu mencarikan solusi, dimulai dari lantai paling atas saya sisir untuk mencari kopor maupun tas kabin jamaah, dan saya turunkan ke lantai lima, tempat jamaah haji yang saya pandu berada. Begitupun dengan di di lantai bawah, semua saya naikkan ke lantai tempat jamaah berada, dan ternyata ini memudahkan mereka untuk mencari, terlebih setiap Embarkasi berbeda kartu yang menempel di kopor, sehingga saya hanya mencari berdasarkan tanda pengenal yang khusus Embarkasi Surabaya, saya juga menemukan dua kopor milik kloter lain dari Embarkasi Surabaya yang terangkut sampai hotel kami.

Sebuah pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan dan tenaga ekstra agar semua baik-baik saja, meskipun demikian ada saja yang menganggap Ketua Kloter tidak bekerja, dan bagi saya itu bukan sebuah masalah, karena tugas bukan sekedar pengakuan saja, karena ini bukan hanya urusan kita dengan jamaah, tetapi urusan kita dengan yang di atas.

Seperti biasanya, saya ngopi di lobby, bertemu dengan petugas kloter lain yang empat kopor jamaahnya belum di temukan, saya tidak banyak memberikan masukan, karena tidak tahu kenapa ini terjadi, saya hanya menyampaikan yang saya alami di kloter kami, bisa jadi terbawa di hotel lain seperti saya menemukan dua kopor milik kloter lain dari Embarkasi yang sama.

Malam ketika mata belum benar-benar terpejam, belum sempat tersusun mimpi, terdengar pengumuman bahwa jika ada kopor yang bukan miliknya dan berada di kamar agar di keluarkan.

Sebenarnya saya agak terganggu, atau tepatnya tersinggung dengan pengumuman yang dilakukan tengah malam tersebut, dan saya kira pengumuman berhenti sampai disitu, ternyata disampaikan beberapa kali hingga ada yang masuk kamar jamaah haji untuk mencarinya.

Sungguh sebuah pengumuman dan tindakan yang sangat mengganggu waktu istirahat, saya keluar kamar untuk menemui orang yang melakukan pengumuman tetapi sudah pergi, baru di pagi hari saya dapat menemui petugas kloter yang kehilangan koper, memastikan bahwa saya sebagai Ketua Kloter yang akan memasuki kamar jamaah saya sendiri yang mungkin dapat ditemukan koper-koper itu, meskipun saya tidak yakin ada jamaah haji yang menyimpan koper yang bukan miliknya, karena kamar kita sangat sempit yang untuk menyimpan barang milik jamaah sendiri saja terasa kurang, apalagi harus menyembunyikan barang milik orang lain yang tidak dapat dibuka atau dibawa ke Indonesia, karena satu jamaah hanya dapat membawa satu koper.

Jamaah tidak akan tersinggung jika ketua kloter yang masuk ke kamarnya, tetapi mereka akan merasa tidak nyaman ketika orang yang dianggap tidak berkepentingan memasuki kamar, terlebih mencari barang yang hilang.


Bimtek Bagi Guru MI Darunnajah 2 dan At Taufik

Banyuwangi (Warta Blambangan) Bimtek P5RA MI Darun Najah II Dan MI At Taufik

Kelompok Kerja Guru (KKG) MI Darun Najah II dan MI at Taufik kecamatan Banyuwangi tingkatkan kompetensi guru dengan melaksanakan Bimtek Projek Profil Pelajar Pancasila Dan Rahmatan lil Alamin (P5RA) bagi Guru MI Darun Najah II dan MI at Taufik kecamatan Banyuwangi Kamis (5/09/2024) di MI At Taufik Sumberejo Kecamatan Banyuwangi yang diikuti sebanyak 25 tenaga pendidik.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat yang membuka kegiatan ini memberikan pesan kepada peserta Bimtek. 


“Kegiatan Bimtek harus berorientasi untuk peningkatan kompetensi, kapabilitas, dan skill tenaga pendidik sebagai fasilitator dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik, bukan hanya untuk menambah koleksi sertifikat saja, dan yang tidak kalah penting adalah tindak lanjut dari Bimtek yang harus diaplikasikan dalam proses pembelajaran” kata orang nomer satu di Kantor kemenag Banyuwangi yang akrab dipanggil kang Roni.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Pengawas Sekolah Muda Tk Dasar pada MI, Mohamad Saerofi menyampaikan materi P5RA dan mendampingi peserta pelatihan dalam merencanakan hingga menyusun modul projek. Peserta Bimtek dibimbing untuk mengikuti Alur Perencanaan P5RA mulai dari membentuk Tim, mengidentifikasi kesiapan Satuan Pendidikan, menentukan dimensi, tema, dan alokasi waktu, menyusun modul dan merancang strategi pelaporan . Sedikit perbedaan dalam projek Kurikulum merdeka di madrasah adalah tambahan Projek Rahmatan Lil aalamin (RA) yang dijabarkan dalam beberapa sub elemen seperti Tawassuth, Tawazun, Qudwah, Musawah, Ta’adub, Muwatanah, Tasamuh, I’tidal, Tathawwur wa Ibtikar. Sub elemen- sub elemen ini merupakan nilai lebih yang harus tersampaikan pada peserta didik di madrasah.

Kolaborasi antar dua KKG madrasah di kecamatan Banyuwangi ini baru pertama kali dilakukan. Kepala MI Darun Najah II Majidatul Himmah menyampaikan bahwa banyak manfaat yang kita dapatkan dari kegiatan ini. Disamping untuk menjalin silaturrahim antar tenaga pendidik, juga untuk menjalin kerjasama dan take and give antar guru dan diharapkan kerjasama ini berlanjut pada kegiatan-kegiatan berikutnya terutama dalam pengembangan kurikulum di madrasah.(eni)

Pengamatan Fajar Shodiq di Banyuwangi


Banyuwangi (Warta Blambangan) Rukyatul fajar untuk penentuan waktu subuh dilakukan tim Rukyatul hilal di pantai Desa Sumber Kencono Kecamatan Wongsorejo oleh Tim Hisan dan Rukyah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kamis (05/09/2024).

M. Fauzi dari Kanwil Kemenag Prov Jawa Timur menyampaikan Bahwa Fajar Shodiq di Banyuwangi pada tanggal 05 September 2024 terbit pukul 4:3 menit, dan sebelum pukul 4 sudah kelihatan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Chaironi Hidayat menyampaikan bahwa posisi Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa memungkinkan untuk melakukan Rukyatul fajar.

"ini sangat penting untuk penentuan waktu sholat subuh di Indonesia" kata Chaironi.

Lebih lanjut Chaironi menyampaikan bahwa ada dua tempat yang dengan mudah dipergunakan untuk Rukyatul fajar, selain di pantai, juga di puncak Gunung Menyan Kecamatan Kalibaru.

Julukan The Sun Rise of Java memang pas untuk Kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini, dan keunggulannya adalah dapat dilakukan pengamatan terhadap terbitnya matahari di tengah laut lepas.

Fauzi menyampaikan bahwa dengan pengamatan ini sebagai pembuktian dari penentuan waktu shalat.

Kanwil Kemenag DIY Kunker ke Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur tak hanya terkenal dengan destinasi wisata alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kekayaan wisata religi yang tak kalah menarik. Salah satu contohnya adalah Masjid Agung Baiturrahman, masjid bersejarah yang menjadi saksi bisu berdirinya kota Banyuwangi. Pada Rabu (4/9/2024), masjid yang berdiri megah di pusat kota ini menjadi tujuan kunjungan kerja (kunker) dari Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).



Kunjungan ini tidak sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga ziarah ke makam para Bupati (Adipati) Banyuwangi yang terletak di belakang Masjid Agung. Dipandu oleh Syafaat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, rombongan disuguhi kisah sejarah berdirinya Banyuwangi dan perjalanan para pemimpin yang dimakamkan di sana.

Iwan Azis Siswanto, Sekretaris Masjid Agung Baiturrahman, menjelaskan tentang kemakmuran masjid yang pernah dinobatkan sebagai Masjid Paripurna Terbaik kedua di Indonesia. Selain kegiatan ibadah yang teratur, masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana yang memadai, menjadikannya sebagai pusat keagamaan yang aktif dan hidup.


Salah satu daya tarik utama bagi peserta kunker adalah sebuah Al-Qur’an berukuran besar 150 x 200 cm yang disimpan di lantai dua masjid. Al-Qur’an ini ditulis dengan rapi oleh Ustad Abdul Karim, seorang warga asli Kecamatan Genteng, dan dibaca di bulan Ramadhan. “Al-Qur’an ini adalah salah satu simbol keagungan dan keberagaman budaya yang masih terjaga dengan baik di Banyuwangi,” ujar Iwan Azis.


Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian   Agama Provinsi DIY, H. Muntolib, mengungkapkan kekagumannya terhadap manajemen Masjid Agung Baiturrahman yang dianggapnya bisa menjadi contoh bagi pengelolaan masjid-masjid lainnya di Indonesia. “Banyak hal yang dapat kita pelajari dari pengelolaan masjid ini, terutama dalam memakmurkan masjid dan menjaga tradisi keagamaan,” tuturnya.


Di akhir kunjungan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, mengungkapkan rasa2 bangganya terhadap perubahan citra Banyuwangi yang kini jauh dari julukan ‘Kota Santet’. Ia lebih memilih menyebut Banyuwangi sebagai ‘Kota Internet’, mengingat ketersediaan fasilitas wifi gratis di berbagai tempat umum yang menandakan kemajuan teknologi di kabupaten paling timur Pulau Jawa ini.

Kunker Kanwil Kemenag Prov DIY ke KUA Kecamatan Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan kunjungan kerja ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banyuwangi, Rabu (04/09/2024).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Chaironi Hidayat menyampaikan terimakasih atas kunjungan yang dilakukan Kanwil Kemenag Provinsi DIY beserta Kasi Bimas Islam dan Kepala KUA Kecamatan Revitalisasi se-Provinsi DIY dengan harapan membawa manfaat.

"ada 11 KUA Revitalisasi yang ada di Kabupaten Banyuwangi dan KUA Kecamatan Banyuwangi merupakan KUA Revitalisasi yang pertama kali" Kata Chaironi. 

Lebih lanjut Chaironi menyampaikan bahwa di Kabupaten Banyuwangi semuanya menggunakan digitalisasi, termasuk Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan Smart Kampung yang juga digunakan di Kantor Desa maupun Kelurahan.

"masyarakat dimudahkan dengan layanan digital mulai tingkat desa sampai tingkat kabupaten, termasuk pada Kementerian Agama" kata Roni.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi  DIY yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha H. Muntolib, S.Ag, MSI didampingi Kabid Urais Drs. H. Jauhar Mustofa, MSI menyampaikan bahwa KUA Kecamatan Banyuwangi dalam penilaian layanan masyarakat tahun 2023 merupakan KUA Revitalisasi terbaik se-Indonesia, sehingga perlu adanya Kunjungan Kerja dengan tujuan KUA Kecamatan di ujung timur Pulau Jawa ini. Kunjungan Kerja yang dilaksanakan ini untuk peningkatan layanan kepada masyarakat, terutama layanan pada KUA Kecamatan.

"Digitalisasi layanan di Kabupaten Banyuwangi layak untuk ditiru oleh Kabupaten lainnya di Indonesia" katanya.

Acara berlangsung gayeng dalam sesi tanya jawab yang dipandu H. Abdul Aziz, Kepala KUA Kecamatan Banyuwangi didampingi Ahmad Sakur Isnaini, Kepala KUA Kecamatan Sempu.

Di akhir acara, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DIY menyerahkan Cinderamata yang diterima oleh Dr. H. Santoso. kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

Mendung di Bola Mata Ning Wida

Mattahari belum genap menyapa tenda Mina yang belum tertata, kami datang dengan tenaga di ujung lelah setelah semalam bermalam tak terpejam di Muzdalifah, jamaah merebahkan diri di dua tenda terpisah sekenanya, bagi mereka mendapatkan tempat merebahkan diri diatas kasur spon merupakan anugerah terindah yang berbeda dengan warna cerita tentang Mina pada tahun sebelumnya yang hanya beralaskan selembar karpet saja, meskipun bayangan kurangnya tempat masih menghantui, namun bagi yang telah mendapatkan tempat nyaman akan persetan dengan dengan kesepakatan. 


Sayapun juga manusia biasa yang sama dengan mereka, keterbatasan tenaga yang juga butuh beristirahat, mencoba mengingatkan agar menempati posisi terpisah sesuai dengan jenis kelaminnya, namun lelah yang mereka tanggung mengakibatkan tidak dapat berfikir jernih, begitupun dengan saya, sehingga percuma saja berbicara dengan orang yang sedang kelelahan, bisa jadi pada akhirnya juga emosi, terlebih saya sudah mencobanya, saya gertak juga mereka "kalau nggak mau diatur tak tinggal tidur" dan sebagian dari jamaah saling menyalahkan yang terpaksa saya mengambil opsi yang saya sampaikan yakni tak tinggal tidur.

Tidur tidak harus menghilangkan semua kesadaran, cukup mengistirahatkan raga dan mengosongkan semua pikiran dan kalau bisa juga perasaan, meskipun sayup-sayup saya mendengar sedikit keributan tetap saya saya biarkan, setidaknya saya hanya butuh mengistirahatkan pikiran lima sampai lima belas menit.

Saya yakin banyak yang kecewa dengan yang saya lakukan, ketika masalah belum selesai saya tinggal tidur, namun saya mempunyai prmbenar dengan yang saya lakukan, setidaknya saya tidak akan terbawa emosi ketika menghadapi orang-orang yang sudah dewasa, setidaknya memberi kesempatan orang-orang untuk memikirkan yang sudah dilakukan tanpa harus di salahkan, setidaknya memberikan ruang pikiran menerima kenyataan pahit dan merubah menjadi kenyamanan dan cerita indah kepada keluarganya.

Saya kembali menata jamaah, dan mereka juga dengan kesadaran diri menempati tempat sesuai dengan kesepakatan, mengutamakan perempuan ditempat yang lebih lapang.

Saya melihat' Ning Wida tak seperti biasanya, pipinya terlihat kemerah-merahan, terlihat semakin cantik saja, keluar dari tenda yang diperuntukkan jamaah laki-laki, meskipun siang itu tanpa senyum, tidak mengurangi kecantikannya, saya terus memandang wajahnya, memastikan kemerah-merahan pipinya bukan produk kosmetik, matanya sedikit sayu menghampiriku, aura tak seperti biasanya, menggambar ribuan kata yang tak mampu terucap. Tepat berdiri di depanku, ada mendung di bola matanya, perlahan air mata menetes dari sudut matanya yang jernih membasahi pipinya seperti anak kecil mengadu kepada bapaknya, semua terdiam bahkan matahari pun juga tak berani beranjak.

Ketegaran yang selama ini terjaga akhirnya tumbang juga dengan air mata, saya mendengarkan saja yang dialaminya, dokter Wida sudah bekerja secara maksimal, meskipun ketika di Muzdalifah saya sudah menyiapkan kemungkinan yang terjadi di Mina, namun Ning Wida yang dirumahnya mempunyai puluhan santri ini kaget juga ketika dibentak oleh salah satu jamaah ketika saya tidak bersamanya karena kita sama-sama menata jamaah dibtenda yang berbeda.

Saya ingin menyeka air matanya dengan sapu tangan, namun tidak membawa, karena kita masih berpakaian ihram.

Sungguh saya merasa sangat bersalah ketika Dokter cantik ini meneteskan airmata, memang, tanpa adanya survei awal lokasi mengakibatkan kita agak kesulitan menata jamaah, untungnya ini bukan tugas saya yang pertama, sehingga meskipun hanya dibekali peta, saya sudah dapat memperkirakannya, berapa kapasitas tiap tenda, dan telah ada komitmen awal dengan jamaah sebelum Armuzna.

Saya mencari Ning Wida, ternyata dia ke Masjid, sayapun juga ingin tahu kondisi Masjid yang gandeng dengan tenda, lumayan besar dan bersih, air conditioner juga dingin, saya sempat rebahan setelah sholat duha empat rakaat, dari jauh saya lihat Ning Wida khusuk yang saya tidak tahu apa yang di bacanya.

Tiga hari di tenda Mina terlalu banyak cerita, dan kisah tentang perjalanan air mata ini tak mudah terhapus dari pikiran siapapun yang benar-benar merasakannya.


Mina 16/06/2024

Kemenag Kab Banyuwangi Gelar Seleksi MTQ

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Chaironi Hidayat, membuka Seleksi dan Pembinaan Calon Kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (31/08/2024).



Acara yang digelar di area Kemenag Banyuwangi itu untuk mempersiapkan para peserta yang akan mewakili Banyuwangi dalam ajang MTQ tingkat provinsi tahun 2025 mendatang.


Dalam sambutannya, Chaironi Hidayat menyampaikan pentingnya peran MTQ dalam membentuk generasi yang cinta Al-Quran dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Ia juga berharap kegiatan seleksi dan pembinaan ini mampu melahirkan kafilah-kafilah yang berprestasi dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi.



"Kami berharap melalui proses seleksi dan pembinaan ini, para peserta tidak hanya unggul dalam keterampilan membaca dan menghafal Al-Quran, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang isi kandungannya," ujar Chaironi.


Lebih lanjut, orang nomor satu di Kemenag Banyuwangi itu mengatakan bahwa, ahlul quran potensi besar untuk masuk surga. Karena setiap saat mereka selalu menempel dengan kalamullah yang mulia. 


Para peserta mengikuti serangkaian tes dan secara langsung untuk memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi MTQ tingkat provinsi Jawa Timur ke-30 yang akan digelar di Kabupaten Jember.


Cabang lomba yang diseleksi meliputi, Tartil, MTQ Kanak-Kanak, Remaja, Dewasa, Qiraat Mujawwad, dan Qiraat tartil remaja, dan dewasa.  Sedangkan di cabang hifdzil quran meluputi MHQ 1  juz & 5 juz tilawah, MHQ 10, 20, 30 juz, serta tafsir Alquran. 


Ajang seleksi dan Pembinaan calon kafilah MTQ ini diharapkan menjadi momentum bagi generasi muda Banyuwangi untuk lebih mendalami Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman hidup sehari-hari

79 Penyair Banyuwangi Hebat Bersama Umat

Banyuwangi (Warta Blambangan) 79 Penyair Banyuwangi dengan menerbitkan antologi puisi Hebat Bersama Umat yang diselenggarakan Yayasan Lentera Sastra, Hal ini disampaikan Syafaat Sabtu (31/08/2024). Uniknya 79 Penyair Banyuwangi tersebut dari kalangan berangkat dari siswa Madrasah Ibtidaiyah hingga Asisten Sekretaris Daerah.

Syafaat menyampaikan bahwa dari beberapa penyair yang mengirimkan puisinya untuk di kurasi, ada karya siswa kelas 6 MI Darunnajah 2 Banyuwangi yang lolos, disamping itu juga karya Asisten 1 Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi serta Beberapa pejabat Kementerian Agama.


Judul Hebat Bersama Umat diambil sebagai ruh Kementerian Agama sebagai bentuk sudut pandang puisi dalam Moderasi Beragama.

Adapun 79 Penyair Banyuwangi tersebut adalah 

*Selamat untuk para penulis Hebat Bersama Umat, produksi Lentera Sastra.*


1. Chaironi Hidayat

2. Amak Burhanudin

3. Syafaat

4. Yanuar M Bramudys

5. Viefa

6. Aries Papudi

7. Samsudin Adlawi

8. Hasan Basri

9. Nurul Ludfia Rochmah

10. Dimyati

11. Muhamad Iqbal Baraas

12. Fatah Yasin Noor

13. Yasin Alibi

14. Uswatun Hasanah

15. Herny Nilawati Rochmah

16. Lulu’ Anwariyah

17. Eny Susiani

18. Abd. Kadir Jailani

19. 

Achmad Nadzir

20. 

Adeliya Paramitha

21. 

Ainun Nihaya Iswoyo

22. 

Anggiek Aditya Pamungkas

23. 

Annisa Rizqi Hidayati

24. 

Asih Hofifah

25. 

Asri Melfi

26. 

Dalila

27. 

Dwi Fitriani

28. 

Dyah Dhomi Eko Wulandari

29. 

Erika Yuriana

30. 

Erna Yunita KH

31. 

Evita Naila Sa’adah

32. 

Faiz Abadi

33. 

Galang Areta Ghiffari

34. 

Ghanina Najmannufus

35. 

Hanik Setyowati

36. 

Haninnuril Ainiyah

37. 

Heliya Ihromi

38. 

Hizkal Achmad Dayan

39. Iltiqoul Jannati

40. Inge

41. Isti’adah

42. Istikomah

43. Izzah Afcarina Fillah

44. 

Khusnul Khotimah

45. Kinanti Bunga A

46. M.Junaidi Sy

47. M. Rafli Dipo Yudo Adi P

48. M.Felda W.

49. Moch Afan Zulkarnain

50. Muhamad Novi Yusuf

51. Muhammad Asyraf Pasya

52. Muhammad Atijani

53. Mujikan

54. Nadya Shafwah Mubin

55. Natasya

56. Nur khoirun Ilayya

57. Oktavia Anisatur Rohmah

58. Putri Retno Indah Nirmala

59. Bening Rahma Dani

60. Rizki Shofya

61. Rizmatun Nadhifah

62. Rosid Tamami

63. Safa Zahratul Mila

64. Sazkya Yuana Salsabila

65. Sherly Nur Laili

66. Siti Barisah

67. Siti Ismawiyah

68. Siti Rohmatin Nazilah

69. Sri Endah Zulaikahtul Kharimah

70. Sri W

71. St. Muanifah

72. Sugeng Maryono

73. Sulistyowati

74. Titim Matus Solichah

75. Tri Khasanah

76. Triyuli Eka Riyatin

77. Wiwit Nurul Hasanah

78. Zemi Syaipulina

79. Zulfa Allailiyah


Banyuwangi, 29 Agustus 2024


DKB Banyuwangi Umumkan hasil Kurasi Peserta Jambore Sastra Asia Tenggara 2024

Bayuwangi (Warta Blambangan) Dewan Kesenian Belambangan (DKB) Banyuwangi, Jumat (30/08/2024) mengumumkan penyair 200 yang lolos kurasi Jambore Sastra Asia Tenggara, para penyair yang lolos ini bukan hanya dari Pulau Jawa ataupun Indonesia, tetapi juga dari Negeri Jiran Malaysia, dan Singapura. 


Para penyair yang lolos kurasi ini juga akan hadir dalam galadiner yang akan diselenggarakan di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi Oktober mendatang, para penyair ini bersaing ketat dengan ratusan penyair lainnya dalam meramu puisi dengan tema Ijen Purba.

Berikut nama-nama LOLOS KURASI 


1. Abd. Sarno Arbara

(Magetan Jatim)- Rindu 

Tanah, Batu dan Airmu


2. Abdillah Danny (Mojokerto)- Muhriyono


3. Abdul Halim (Kab Bangkalan)- Cinta Segi Empat Kaldera


4. Achmad Nadzir (Banyuwangi)- Dalam Kekapan Belerang Purba


5. Adziah Abd Aziz (Perak Malaysia)- Ijen Purba: Tanah, Air dan Batu


6. Aguk Wahyu Nuryadi (Banyuwangi)- Akik Batu Tarikan


7. Agus Takariyanto (Banyuwangi)- Membaca Batu - Mengigau Batu


8. Agus Widiey (Yogyakarta)- Di Puncak Ijen


9. Ahmad Zuawii (Melaka, Malaysia)- Orang Kecil di Kaki Ijen


10. Akmal Rahman Hanif (Banyuwangi)- Anatomi Tubuh Purba


11. Ali Satriefendi (Bekasi)- Ijen, Lewat Tengah Malam


12. Alif Firdaus Rosyidin (Banyuwangi)- Rinonce Kaldera Ijen Purba


13. Alif Raung Fidaus (Bondowoso)- Apa Kabar Ijen?


14. Alina Sukesi (Madiun)- Ijen Purba


15. Ameliyah Shafa (Sumenep)- Di Sela Kabut Purba


16. Aminatul Hasanah (Sumenep)- Indahnya Menyelimuti Kata 


17. Aminuddin S Gadi (Sumba, Nusa Tenggara Timur)- Ziarah Rindu di Tanah Gandrung


18. Ananda Fairus D.L (Jember)- Sebongkah Tawa Ijen Mengiringi Seranting Nyawa


19. Anindyabarata (Yogyakarta)- Ijen Purba


20. Antariksawan Jusuf (Tangerang Selatan)- Katakanlah Hai Ijen


21. Anto Narasoma (Palembang)- Cintaku Pada Kaldera Kosong, 


22. April Artison (Klungkung Bali)- Di Kaki Gunung Ijen Jejakku Abadi


23. Arfian Rizky Pratama (Kediri)- Kenangan Kemah Sastra


24. Ari Basuki (Daerah Istimewa Yogyakarta)- Kawah Ijen Dini Hari


25. Arif Haiqal Roslan (Selangor, Malaysia)- Izinkan Aku Tuhan


26. Arif W (Gunung Kidul Yogyakarta)- Di Stasiun Kalisetail


27. Azizah Mds (Kedah Malaysia)- Banyuwangi


28. Bagus Likurnianto (Banjarnegara, Jawa Tengah)- Kawah Ijen, Biru Api Cinta Menyala di Dada Mereka


29. Baharuddin Amir (Barru, Sulawesi Selatan)- Riwayat Tanah


30. Bambang Kariyawan Ys (Riau)- Cerita-cerita Edelweis


31. Bambang Widiatmoko (Bekasi)- Gandrung Kawah Ijen


32. Barupawati Utamaju Baharum (Kuala Lumpur-Malaysia)- Bicara Sukma Lembah Ijen 


33. Budi Setiawan (Buset) (Purworejo)- Ijen yang Tekun Sendiri


34. Chiesetiawati (Kuningan, Jawa Barat)- Doa dari Rongga Dada


35. Chris Triwarseno (Semarang)- Sebuah Pertanyaan Purba


36. Christiya Dewi Eka (Bekasi)- Janji pada Pukul Waktu Ijen


37. Citra Sasmita (Bali)- Menyusur Garis Leluhur


38. Cura Lara_Erli Norafiza Abu Hafiz (Johor Malaysia)- Manusia, Cinta, dan Kawah Ijen


39. Daviatul Umam (Sumenep)- Melankolia Idjen Purba


40. Dayangku Mastura (Sabah, Malaysia)- Gunung, Tanah


41. Denok Ayu Uni Aisandi (Bekasi)- Kawah Ijen: Jiwa Kokoh, Cantik dan Tabah


42. Denting Kemuning (Surabaya)- Lelaki Pemanggul Beban di Lembah Ijen


43. Devika Nur Baity (Banyuwangi)- Garis Waktu Biru


44. Dicky Firmanzah (Surabaya)- Tanah, Air, Batu dan Kamu


45. Dr Muhammad Khairuddin Lim Tanjong (Malim Malaysia)- Setia dan Berani


46. Dr. Dil Froz Jan (Selangor Malaysia)- Kota Tepi Sungai


47. Dr. Roziah Ramli (Malaysia)- Aku Tidak Mahu Bermimpi Lagi


48. Dwi S Wibowo (Bali)- Ijen Batukaru


49. Dwi Tirta (Bondowoso)- Pemandangan Tak Terlupakan


50. Dyah Dhomi Eko Wulandari (Banyuwangi)- Lontar Ijen Purba


51. Edi S Febri (Batang, Jawa Tengah)- Kawah Ijen Melukis Kenangan


52. Eko Wahyu Pratama (Banyuwangi)- Wisarga


53. Elsa Fatimatus (Jember)- Memori ijen


54. Emi Suy (Jakarta)- Perjalanan Menempuh Ijen Purba


55. Endut Ahadiat (Padang)- Kawah Ijen dan Topeng Konah


56. Erna Winarsih Wiyono (Bogor)- Kidung Ijen


57. Estu Puji Handayani (Bondowoso Jawa Timur)- Tanah-Mu, Air-Mu, dan Batu-Mu


58. Faidi Rizal Alief (Sumenep)- Tanah, Air, Batu, dan Puisi yang Baru Tumbuh


59. Fatah Yasin Noor (Banyuwangi)- Senja Itu, Paltuding


60. Ferdi Afrar (Sidoarjo, Jawa Timur)- Kopi dan Kaldera, Wengi Geni


61. Fileski Walidha Tanjung  (Madiun)- Larung Luka


62. Firman Wally (Ambon)- Menjejaki Purba


63. Gatot Hariyanto (Banyuwangi)- Ijen Purba Menggugat


64. Gimien Artekjursi (Banyuwangi)- Pesona Ijen: Sampai Kapan Bertahan?


65. Gurit Asmara Ruci (Tulungagung)- Menafsir Ulang Isyarat Purba Ijen


66. Hairul Izuan Mohd Bidin (Kuala Lumpur)- Menggenggam Sekepal Belerang


67. Hanifah Dwi Hermawati (Bondowoso)- Hamparan Sajadah Kaldera Ijen


68. Hanom Ibrahim Lubis- Silir Angin dan Deru Ijen Banyuwangi


69. Hardjani, S.S. (Banyuwangi, Jatim)- Ijen


70. Haryatie AB Rahman (Kelantan Malaysia)- Tanah yang Indah


71. Helmy Khan (Sumenep, Madura)- Tubuh Penambang Lembah Ijen


72. Herny Nilawati (Banyuwangi)- Singgasana Barong Ider Bumi


73. I Nyoman Wirata (Denpasar)- Edelweiss Api Biru di Mata Kameramu

 

74. Ibna Asnawi (Sumenep)- Telaga Ijen


75. Ika Permata Hati (Temanggung)- Penambang Belerang dari Tanah Blambangan


76. Ilhamdi Sulaiman (Medan)- Bunga-bunga Api


77. Imam Akhbar (Medan)- Ijen Purba Mengurai Kisah


78. Imam Budiman  (Jakarta)- Membaca Manakib Ijen Purba


79. Ina Herdiyana (Sumenep)- Menuju Kawahmu


80. Indrayanto (Medan)- Kontemplasi di Puncak Ijen Purba


81. Indri Yuswandari (Blitar Jatim)- Tanah Napas, Batu Jiwa


82. Irawan Sandhya Wiraatmaja (Tangerang)- Di Sungai Kalipahit


83. Irna Novia Damayanti (Purbalingga)- Memotret Kawah Ijen


84. Isbedy Stiawan Zs (Lampung)- Cahaya Candi


85. Ita Puspita Sari (Sumenep, Madura)- Neurotisme


86. Izzatul Hikmah (Sumenep)- Ijen dan Sepertiga Malam dalam 

Diksiku


87. Jesika Putri Dwiandini (DKI Jakarta)- Amarah Sang Ijen Purba


88. Juli Prasetya (Banyumas)- Membaca Abad Kekosongan Ijen Purba


89. Kasdi Kelanis (Sragen)- Kata Temanku


90. Kasmawati Yakub (Jeneponto, Sulsel)- Hutan Cadas Hitam


91. Kathirina Susanna Tati (Malaysia)- Keagungan Pencipta Langit dan Bumi, Keindahan Abadi, Harmoni yang Sempurna


92. Khairul Umam (Sumenep)- Ijen dan Misteri yang Terus Berdengung


93. Khalil Satta Èlman (Yogyakarta)- Kaldera


94. Khurin In Noviarani (Gresik, Jawa Timur)- Tak Lekang Waktu


95. Kurnia Effendi (Jakarta)- Amsal Kesendirian


96. Lailah Nurdiana (Yogyakarta)- Kaldera Ijen Purba


97. Leenda Madya (Semarang)- Menggali Harapan di Kawah Sunyi


98. Litalia Putri (Banyuwangi)- Litani Puan Blambangan


99. Lutpi Aulia (Sukabumi)- Tanah Jejak Erupsi


100. M Anton Sulistyo (Jakarta)- Kawah Wurung, Pemandu Wisata


101. M Firdaus Rahmatullah (Jombang)- Patokan


102. M. Syahrul Shobirin (Banyuwangi)- Bebatuan Bercerita


103. Mahendra (Bali)- Blues Ijen, Batu Gunung


104. Masriyah Misni (Selangor)- Sekras Batu Jalanan


105. Matroni Muserang (Madura)- Ijen, Tanah Kekasih


106. Merawati May (Mukomuko, Bengkulu)- Surat Cintamu, Ijen, Ddi Atas Black Lava Ijen


107. Mh. Dzulkarnain (Sumenep, Madura)- Montase Tubuh Ijen


108. Michael Djayadi (Yogyakarta)- Hikayat Plalangan


109. Moh. Ghufron Cholid (Sampang)- Subuh di Ijen


110. Mohamad Saleeh Rahamad (Perak Malaysia)- Lelaki-lelaki Perkasa Banyuwangi


111. Mohammad Saroni (Mojokerto)- Serpihan Surga


112. Mohd Rosli Bakir (Pontian, Johor, Malaysia)- Lembah Ijen: Tanah, Air dan Batu


113. Momo (Banyuwangi)- Kau yang Berdiri Di saana


114. Muda Wijaya (Karangasem)- Lelaki Tuna Rungu dan Aku yang Menari di Kawah Ijen


115. Muhammad Lutfi (Pati)- Wajah Ijen


116. Muhammad Sheva (Yogyakarta)- Blues untuk Orang-orang Tambang


117. Muhammad Syamsa (Boyolali)- Biru Purba


118. Muhsyanur (Wajo, Sulsel)- Refleksi Ijen: Dialektika Eksistensi


119. Mulyadi J. Amalik (Kota Surabaya)- Ijen dan Gusti Mahacinta


120. Mundzir (Madura)- Semua tentang Dirimu


121. Mustain Romli (Probolinggo)- Ijen dan Sejarah Cinta


122. Muzayyana (Bondowoso)- Lelaki Tuna Rungu dan Aku yang menari di Kawah Ijen


123. Nabilatul Mu'tabarah (Sumenep, Jatim)- Kehangatan Surga di Ijen


124. Nanang Suryana (Bogor)- Anatomi Ijen


125. Nani Asiani (Banyuwangi)- Batu dan Para Nestapa


126. Neneng Hendriyani (Bogor)- Di Lereng Ijen Aku Berdiri


127. Neng Lilis Nuraeni (Subang, Jawa Barat)- Ijen dan Kenangan di Saku Bajumu


128. Nor Faizah (Sumenep)- Deskripsi Virtual Lewat Mata


129. Norasmah Binti Mounojij Noor (Negeri Sembilan)- Keranjang Usang


130. Nuhbatul Fakhiroh Maulidia (Banyuwangi)- Kaldera 


131. Nunung (Banyuwangi)- Tapak Tangan Bumi Osing


132. Nur Komar (Jepara)- Jejak-Jejak Tanah Tua


133. Joni Hendri Tapung (Kampar, Riau)- Batu-batu yang Timpa Air


134. Othman Bin Suhot (Singapura)- "Ijen Purba" Tanah, Air, Angin


135. Qudwatul Imamah (Sumenep)- Kawah Ijen dan Segala Cintanya


136. Ratih Ayu Puspitasari (Surakarta, Jawa Tengah)- Hikayat Alam Kasmaran


137. Rayhanun Jannah (Aceh Utara)-  Ijen: Si Lanang Desa


138. Rezqie M. A. Atmanegara  (Hulu Sungai Tengah, Kalteng)- Api Biru di Belahan Dada Ijen


139. Riami (Malang)- Lagu Mars Ojek Troli Kawah Ijen


140. Ridwan (Sukabumi)- Sesajen Ijen


141. Rini Intama (Tangerang)- Ijen


142. Rissa Churria (Banyuwangi)- Bumi Osing Tanah Kelahiran


143. Romi Sastra (Jakarta)- Perjalanan ke Kaldera Purba


144. Roslina (Sumatera Barat)- Ijen Purba Cinta dan Takdir


145. Roso Titi Sarkoro (Temanggung)- Membaca Banyuwangi


146. Rouzil Armiza (Negeri Sembilan Malaysia)- Gunung Ijen: Pesona Api Biru


147. Rusdi El Umar (Sumenep)- Ijen Berkelopak Rindu


148. Safiratul Khairoh (Sumenep)- Paras Ijen


149. Sahar Bin Misron (Kualalumpur)- Kawah


150. Sahbuddin dg. Palabbi (Jakarta)- Penggali Asa di Tanah Nirwana


151. Saiful Bahri (Sumenep, Madura, Jawa Timur)- Kabut Waktu


152. Salimah binti Shamsuddin (Lenggeng, Negeri Sembilan, Malaysia)- Impikan Hangat dan Pesona Alam Kaldera Ijen Purba


153. Salamet Wahedi (Sumenep)- Jendela Hujan


154. Samsudin Adlawi (Banyuwangi)-  Api Surga


155. Ibnu Din Assingkiri (Pulau Pinang Malaysia)- Aturan yang Sangat Indah


156. Sapta Arif (Ponorogo)- Perkabungan Kencana Wungu


157. Sausan Al Ward (Riau)- Batu Tertegun


158. Selendang Sulaiman (Jakarta)- Setetes Air Pemecah Batu


159. Setiyo Bardono (Depok)- Setinggi Apapun Mendaki


160. Shield Sahran (Malaysia)- Sebagian Dariku


161. Sindah Laili Nurjanah (Kediri)- Puisiku Letupan Ijen Purba


162. Siti Khalifatur Rahma (Sumenep)- Riwayat Api Bermata Biru


163. Soekosoroeeee (Purworejo)- Menerka Makna Api Biru


164. Sri Lestari (Banyuwangi)- Menyisir Laku Tanah Ijen


165. Sri Utami (Jember)- Tekad


166. St Muanifah (Banyuwangi)- Sudut Kecil Kawah Ijen


167. Sugik Muhammad Sahar (Pamekasan, Madura)- Napak Tilas di Semenanjung Blambangan


168. Suhandayana (Surabaya)- Diorama Niskala Ijen Purba


169. Sukardi Wahyudi (Kukar Kaltim)- Bumi Ibu kepada Air


170. Sukron Hidayat (Bondowoso)- Kalipait: Bongkahan Cinta Nenek Moyang


171. Sultan Musa (Samarinda)- Sempuri Ijen Purba


172. Sunyoto Sutyono (Jember)- Silhuet Kehidupan di Ijen


173. Supali Kasim (Indramayu)- Di Puncak Pendakian


174. Sus S. Hardjono (Sragen)- Kawah Ijen Menyala


175. Suyitno Ethex (Mojokerto)- Puncak Ijen Dini Hari


176. Syafaat (Banyuwangi)- Pendar Lembah Ijen


177. Syafaruddin Marpaung (Tanjungbalai)- Langkah di Tanah Belerang Ijen


178. Syafia Asy Syafaqoh P.S (Bondowoso)- Simfoni Magis Api Biru


179. Tata Irawati (Kutai Kartanegara)- Sang Giri Ijen nan Elok


180. Tatan Daniel (Jakarta)- Di Jalan Menuju Ijen


181. Tengsoe Tjahjono (Malang)- Dolmen


182. Tirta Baiti (Banyuwangi)- Bencana Berujung Pesona


183. Tjahjono Widarmanto (Ngawi)- Rahasia Batu


184. Tri Wulaning Purnami (Sidoarjo Jawa Timur)- Bianglala Ijen Purba, Derap Ijen Purba


185. Tria Achiria (Banten)- Di Ceruk-Ceruk Dinding Kaldera Ijen Purba


186. Tutut Kismiati (Sidoarjo)- Sebagai Batu


187. Udi Utama (Depok)- Banyuwangi Memanggil


188. Uleceny (Sumbawa)- Debu dan Gerimis, Api pada Senjaku


189. Umie Maisarah (Selangor, Malaysia)- Warisan Dunia


190. Uswatun Hasanah (Banyuwangi)- Lembah Ijen, Harga Tetes Peluh Penambang


191. Vironika Sri Wahyuningsih (Tangerang, Banten)- Kaldera dan Ibu Bumi


192. Vito Prasetyo (Malang)- Lanskap Ijen Purba


193. Wahyu Rizki Kurnaini (Banyuwangi)- Kemuning Berpijar Biru


194. Warits Rovi (Sumenep)- Ijen yang Tiada Dua


195. Willy Ana (Depok)- Kabut Ijen


196. Yeti Chotimah, M.Arts (Banyuwangi)- Hikayat Kelahiran


197. Yuliani Kumudaswari (Yogyakarta)- Abadi, Kaldera Bercerabut


198. Zabidi Yakub (Lampung)- Saat Angin Sedang Birahi


199. Zahwa Jihan Soraya (Banyuwangi)- Surat Tirtaganda


200. Zickyn Chan (Mojokerto)- Gunung Ijen Purba



Jumat, 30 Agustus 2024

Kurator:

Wayan Jengki Sunarta

Mahwi Air Tawar

Mutia Sukma

LPTQ Kab. Banyuwangi Akan Siapkan Peserta MTQ Provinsi Secara Maksimal

 MBanyuwangi (Warta Blambangan) Dalam rangka mempersiapkan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi, LPTQ Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat koordinasi untuk pembinaan dan seleksi calon kafilah MTQ, Selasa (27/8/2024).


Rapat ini diadakan di aula Balesaji Banyuwangi dan dihadiri oleh para pembina, pengurus LPTQ termasuk Kementerian Agama Banyuwangi.



Kepala Kemenag Banyuwangi melalui Kasi Bimas Islam H. Mastur selaku Ketua panitia menyampaikan pentingnya persiapan matang guna mengharumkan nama Banyuwangi di ajang MTQ tingkat provinsi. 


"Kita harus bekerja sama untuk memastikan calon kafilah MTQ Banyuwangi mendapatkan pembinaan terbaik, sehingga mampu berprestasi", ungkapnya.


Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai agenda penting, termasuk penjadwalan seleksi calon peserta MTQ, strategi pembinaan, dan dukungan fasilitas untuk para peserta. 


Sebagai informasi, seleksi dan pembinaan calon kafilah MTQ Kabupaten Banyuwangi akan dilaksanakan pada 31 Agustus 2024 mendatang bertempat di aula Kemenag Banyuwangi. 


Adapun cabang yang akan diseleksi meliputi, cabang Tartil, MTQ Kanak-Kanak, Remaja, Dewasa, Qiraat Mujawwad, dan Qiraat tartil remaja, dewasa.  Sedangkan di cabang tahfidz, meliputi MHQ 1  juz & 5 juz tilawah, MHQ 10, 20, 30 juz, serta tafsir Alquran. Dalam Agenda itu akan melibatkan para pembina yang berpengalaman di bidangnya.

Adapun untuk KTI Al-Qur'an akan diadakan seleksi tersendiri dengan mengingat waktu pengerjaan KTI Al-Qur'an adalah delapan jam.


Peserta terbaik yang terpilih akan mendapatkan pelatihan intensif sebelum diberangkatkan ke kompetisi tingkat provinsi Jawa Timur tahun 2025 di Kabupaten Jember.


Diharapkan dengan persiapan yang matang, Kabupaten Banyuwangi dapat berprestasi gemilang dalam ajang MTQ tingkat provinsi yang akan datang

Shalat Jumat di Tengah Jalan Aspal

Hanya beratap langit, dan cinta mendalam yang mengakibatkan jiwa terjaring rindu ingin segera bertemu, tak pedulikan panas matahari siang membakar udara yang membelai pusat kota. Bus shalawat hanya beberapa saja yang beroperasi yang tak mampu membawa ribuan jamaah, mereka yang tak kebagian bus harus rela berjalan kaki menuju rumah suci yang dirindukan.


Jumat pertama setelah Armuzna, beberapa jamaah berjalan dua kilometer menuju Haram, ingin thawaf Ifadah, merasa mampu untuk menjalani, merasa terlatih ketika di Mina berjalan ke Jamarat tiga setengah kilometer sehingga ditambah pulangnya jadi tujuh kilometer, apalagi melalui jalur memutar melalui terowongan akan bertambah kilometernya dan itu dijalani tiga hari, mereka beranggapan jarak hotel Misfalah ke Haram hanya dua kilometer sehingga ditambah pulangnya hanya empat kilometer, lebih jauh perjalanan menuju Jamarat. Tapi mereka lupa jika perjalanan ke Jamarat hanyalah pulang pergi saja, sedangkan Thawaf Ifadah bukan hanya Perjalanan berangkat dan pulang saja, tetapi juga mengelilingi Ka'bah tujuh putaran dalam kondisi suci dari hadas, beruntung jika dapat Thawaf dekat Ka:bah yang tidak terlalu jauh putarannya, tetapi jika lantai bawah penuh dan harus Thawaf di lantai atas bisa dibayangkan berapa kilometer yang harus ditempuh.

Jumat pertama saya ingin shalat Jumat di Masjidil Haram, hari terlanjur siang dan Matahari sepertinya nggak beranjak diatas kepala, perjalanan dua kilometer berselimut terik sepertinya juga tidak terlalu buruk, belum juga berwudhu, berharap ada yang memberi air gratis untuk membersihkan tenggorokan kering dan berwudhu. Kebetulan tidak membawa botol semprot seperti biasanya, beberapa jamaah berkulit hitam dengan postur tubuh tinggi berjalan seperti tak merasakan panas yang menurut orang Indonesia sangat terasa.

Di tengah perjalanan saya harus berhenti, tak bisa melangkah lagi, adzan pertama telah berkumandang pertanda shalat Jumat segera di mulai, padahal sekitar satu kilometer dari Masjidil Haram dan saya harus mengambil tempat untuk persiapan Shalat, tengok kanan tengok kiri tak ada tempat nyaman untuk bersujud, dibawah jembatan layang telah penuh dengan orang, hanya tersisa jalanan aspal tanpa alas yang dapat digunakan dengan sajadah tipis yang kemanapun saya bawa, sementara masih juga bingung harus berwudhu atau tayamum, ada orang berkebangsaan Pakistan yang memberikan botol air mineral yang masih tersisa setengahnya, kira-kira hanya secangkir yang harus saya pergunakan minum dan berwudhu.

Saya gunakan setengah cangkir untuk membasahi tenggorokan, dan sisanya untuk wudhu yang hanya cukup sekali usap saja, tak apalah yang penting sah wudhunya dan dapat mengikuti shalat Jumat dengan Imam Besar Masjidil Haram meskipun jaraknya sekitar satu kilometer.

Saya sangat berterima kasih atas secangkir air mineral yang diberikan, dan kita bersiap mengikuti Shalat Jumat pada suhu diatas lima puluh derajat, bersyukur Khotib sangat singkat sehingga saya tidak jadi pingsan karena dehidrasi, dibawah sajadah saya ganjal dengan sepatu karena tidak kuat berdiri jika hanya diatas sajadah saja, sedangkan sorban gajah oling yang saya bawa dipinjam oleh dua orang jamaah Pakistan.

Saya kira mereka tahan dengan panas Saudi Arabia, ternyata mereka kepanasan juga.

Usai Shalat Jumat saya tidak mengikuti Shalat Janazah, Sunnah Rawatibpun juga saya tinggalkan, karena berteduh lebih penting daripada mengejar Sunnah tetapi membahayakan keselamatan, apalagi badan mulai sedikit lemas karena kekurangan cairan, botol-botol berserakan juga kosong, saya terus menuju masjid, karena biasanya banyak yang menawarkan air minum gratis bagi jamaah.


Makkah, 21-06-2024

Pelantikan PC-ISNU Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Pelantikan Pengurus Cabang ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) masa khitmah 2024-2028 di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Sabtu (24/08/2024), dihadiri Sekretaris PW-ISNU Provinsi Jawa Timur, hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forpimda, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Kepala Dinas Sosial PP dan KB, Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi dan pengurus ormas dan lembaga keagamaan yang ada di Kabupaten Banyuwangi.



Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestisndani menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus.

Lebih lanjut Ipuk menyampaikan bahwa pembangunan akan berjalan dengan baik dan cepat bila dilakukan sinergis dengan banyak pihak. Termasuk dengan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Banyuwangi  yang diharapkan bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam berbagai bidang. 

"NU sebagai organisasi besar juga memiliki tanggung jawab besar. Karenanya, kami berharap para cendekiawan dan segenap pengurus PC ISNU bersedia bermitra dengan kami dalam pemberdayaan umat," harap Ipuk

Istri Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas berharap PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi dapat memunculkan talenta muda dibidang intelektual di Kabupaten Banyuwangi.

Ipuk  berharap PC-ISNU sebagai lembaga intelektual dapat menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT, sebagaimana ikrar yang diucapkan dalam pelantikan. 


Kepengurusan PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi dari berbagai latar belakang profesi, seperti beberapa Rektor Perguruan Tinggi dan beberapa dosen bergelar doktor, pengacara hingga birokrat,

Abdul Aziz, Ketua PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi menyampaikan bahwa PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi akan bekerja secara maksimal untuk memberikan sumbangsih pikiran dari kaum intelektual di Kabupaten Banyuwangi.

Abdul Aziz mengatakan ISNU sebagai kelompok intelektual memiliki kewajiban untuk hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi yang signifikan.

"Kami siap berkolaborasi, baik dengan pemkab maupun organisasi lintas sektor dalam mewujudkan SDM yang kompeten. Kami juga sudah siapkan berbagai program pemberdayaan sosial dan pendidikan," ujar Aziz. (Tim)

Kepala Kantor Kemenag Kab Banyuwangi Ucapkan Selamat atas Pelantikan PC ISNU

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Chaironi Hidayat mengucapkan selamat atas Pelantikan Pengurus Cabang ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) masa khitmah 2024-2028 di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Sabtu (24/08/2024) yang dihadiri Sekretaris PW-ISNU Provinsi Jawa Timur. 


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiedtisndani menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus.

"PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi bisa menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Banyuwangi" kata Ipuk.

Istri Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas berharap PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi dapat memunculkan talenta muda dibidang intelektual di Kabupaten Banyuwangi.

Menghadapi Pilkada Bupati Banyuwangi, Ipuk berharap ISNU Kabupaten Banyuwangi  menjadi kekuatan yang hebat yang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat menjadi pemilihan secara damai.


Chaironi menyampaikan ucapan selamat dan berharap PC-ISNU sebagai lembaga intelektual dapat menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

"Saya berharap ISNU bisa mengambil peran penting dalam pemberdayaan sarjana NU dan memberi warna positif terhadap literasi di kalangan nahdliyyin" kata Roni.

Doktor lulusan UIN KHAS Jember ini juga berharap pengurus PC-ISNU dari Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dapat mewarnai dan memberikan manfaat, terutama untuk Kementerian Agama.

Salah satu pengurus PC-ISNU Kabupaten Banyuwangi adalah Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi yang juga ASN Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Syafaat.


Kurasi UMKM Berbasis Produk untuk Mustahik Binaan BAZNAS Banyuwangi Sukses Dilaksanakan di Kemenag Banyuwangi

BANYUWANGI - Pada tanggal 6-7 Agustus 2024, Aula Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi berlangsung kegiatan kurasi untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berorientasi pada produk bagi mustahik binaan BAZNAS Kabupaten Banyuwangi. Berlokasi di Jalan Adi Sucipto No.112, Sobo, Kec. Banyuwangi, kegiatan ini dimulai sejak pagi hari pukul 07.30 WIB.

Acara diawali dengan sambutan hangat oleh Bapak DR H. Lukman Hakim, Ketua BAZNAS Banyuwangi, yang memberikan inspirasi kepada para peserta. Selanjutnya, Drs. H. Jali, Kasubag Kementerian Agama, secara resmi membuka acara dengan menekankan pentingnya pengembangan UMKM di daerah ini.

Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh sesi motivasi dan sharing tentang strategi mengangkat UMKM ke level yang lebih tinggi oleh Bapak M. Pandu, serta materi mendalam terkait proses kurasi yang disampaikan oleh Ibu Ratna Puspitasari, SIP.


Program kurasi ini bertujuan untuk mendorong perbaikan di berbagai aspek legalitasusaha, termasuk Nomor Induk Berusaha (NIB), Pendaftaran Izin Edar (PIRT),sertifikasi halal, serta pengemasan produk. Dalam kegiatan ini, beberapa UMKMtelah berhasil memperoleh legalitas NIB dan PIRT, yang diserahkan secarasimbolis oleh DR. H. Herman, Wakil Ketua BAZNAS Banyuwangi, Ibu Santi Dewi dariPendistribusian BAZNAS, dan Ibu Ratna Puspitasari, SIP sebagai Kurator dariBadan Kurasi Indonesia.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM di Banyuwangi dapat meningkat kualitas dan daya saingnya, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. (AW/Media Blambangan)

Ratna Puspitasari bersama para peserta kurasi di Banyuwangi


 
Support : Copyright © 2020. Warta Blambangan - Semua Hak Dilindungi
Modifiksi Template Warta Blambangan
Proudly powered by Syafaat Masuk Blog